Air Bersih Macet di Tengah Kota Klungkung, Mensos Risma Turun Tangan

Klungkung

Air Bersih Macet di Tengah Kota Klungkung, Mensos Risma Turun Tangan

Agus Eka - detikBali
Selasa, 20 Des 2022 18:52 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengecek kesiapan instalasi pengolahan air terpadu untuk 200 KK di Kamasan, Klungkung, Selasa (20/12/2022). (Agus Eka)
Foto: Menteri Sosial Tri Rismaharini mengecek kesiapan instalasi pengolahan air terpadu untuk 200 KK di Kamasan, Klungkung, Selasa (20/12/2022). (Agus Eka)
Klungkung -

Warga di Desa Kamasan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Bali yang rela berjalan ke kali untuk mendapat air bersih. Meski berada di kawasan perkotaan, masalah kesenjangan air ternyata belum teratasi dengan baik.

Kabarnya beberapa warga harus berjalan sekitar 50 meter dari rumah dengan medan turunan menuju sungai. Setelah itu mereka harus menampung air dulu semalaman pada bak-bak besar. Bukan cuma warga, masalah air juga jadi kendala di sekolah.

Salah seorang warga, Mulyani mengatakan kondisi ini juga dialami sejumlah warga lain di sekitar tempat tinggalnya. "Hidupnya (air) di jam-jam tertentu, itu pun kecil ngalirnya," ungkap Mulyani.

Keresahan warga kemudian didengar oleh perangkat desa setempat. Tidak heran masalah air bersih ini didengar sampai ke telinga Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Kementerian Sosial kemudian memberikan dua bantuan terkait air di desa itu.

"Ya, ada usulan ke kami untuk (bantuan) air bersih. Setelah kami cek, ternyata tidak begitu sulit (direalisasikan). Ini karena sudah ada sumber air di dekat sini, dan kami olah. Sekolah juga meminta jaringan air bersih," ungkap Menteri Risma saat berkunjung ke SD Negeri 1 Kamasan, Selasa (20/12/2022).

Dijelaskan, kebutuhan dua jenis air telah disiapkan Kemensos melalui Program Keserasian Sosial untuk warga di Desa Kamasan, Klungkung, Bali, serangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2023.

Dua jenis air itu, di antaranya untuk MCK dan air minum yang dapat langsung dikonsumsi. Risma menegaskan, program bantuan di Klungkung adalah yang pertama di Bali dan bukan merupakan percontohan.

"Bukan (percontohan), karena daerah lain sudah kami bangun. Di Asmat kalau tidak salah sudah 9 titik, Banten ada 7 titik dan Klungkung pertama untuk Bali. Jadi karena apapun, air akan berpengaruh terhadap kualitas hidup," tegasnya.

Terkait kapasitas, instalasi air terpadu untuk air bersih debitnya dirancang 2 liter per detik dan dapat mengaliri 200 kepala keluarga dalam satu desa. Sementara, untuk air minum mencapai 12.000 liter per hari atau setara 600 galon.

"Ini memakai solar cell sehingga tidak bebani warga untuk biaya listriknya," imbuh Risma.

Risma Senang, Siswa Bisa Langsung Minum Air

Beberapa siswa di SD Negeri 1 Kamasan menikmati air yang bisa dikonsumsi langsung itu dihadapan Mensos Risma. Tampak Risma terlihat senyum bahagia melihatnya. Kebahagiaan itu turut dirasakan guru SDN 1 Kamasan, Ni Nengah Ardini, yang tinggal di mess sekolah.

Menurut dia, kebutuhan air di sekolahnya mengajar menjadi penting lantaran anak-anak usia SD perlu menjaga kebersihan sebelum dan sesudah beraktivitas di dalam kelas. "Kami sudah tidak bingung cari air, tidak kelabakan meladeni anak-anak," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(nor/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads