Mensos Risma Miris Disabilitas Jadi Korban Perundungan-Dipinggirkan

Klungkung

Mensos Risma Miris Disabilitas Jadi Korban Perundungan-Dipinggirkan

Agus Eka - detikBali
Selasa, 20 Des 2022 15:57 WIB
Mensos Tri Rismaharini saat di sela-sela kegiatan peringatan HKSN Tahun 2022 di Klungkung, Selasa (20/12/2022). (Agus Eka)
Foto: Mensos Tri Rismaharini saat di sela-sela kegiatan peringatan HKSN Tahun 2022 di Klungkung, Selasa (20/12/2022). (Agus Eka)
Klungkung - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku miris dengan banyaknya pengaduan dari beberapa penyandang disabilitas yang menjadi korban perundungan. Bukan cuma mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari lingkungan masyarakat, tapi juga di dalam keluarga.

Mensos Risma menyebut disabilitas yang jadi korban bullying lebih banyak anak-anak. Mereka dipinggirkan oleh keluarga sendiri hanya karena tidak mampu menerima kekurangan.

Hal itu disampaikan Risma saat peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2022 di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (20/12/2022).

Mensos Risma menceritakan saat bertemu disabilitas di beberapa daerah, ia banyak mendapat pengaduan terkait perundungan. Terutama dari anak-anak yang diperlakukan tidak baik oleh temannya, sehingga takut untuk masuk sekolah.

Meski begitu, Risma tak menjabarkan berapa data disabilitas yang jadi korban bullying di Indonesia. "Saat saya bertemu, saya tanya masalahnya apa. Mereka ada yang tidak mau bicara. Tapi rata-rata mereka disembunyikan atau dipinggirkan oleh keluarga bahkan temannya karena mereka malu," ungkap Risma.

Menurutnya disabilitas punya kemampuan intelektual yang lain yang jadi kelebihannya. Mereka perlu diberi ruang khusus untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga terasah dan bermanfaat. Namun ia menyebut disabilitas tidak cukup mendapat ruang untuk berkembang.

"Sebetulnya saya punya bukti itu. Ada anak. Saya tahu persis, saat dia masuk SMP, SMA kami sekolahkan dia di sekolah umum, akhirnya masuk ke Universitas Airlangga dan sekarang diterima di Kementerian Desa," tuturnya menceritakan kisah pertemuannya dengan salah seorang disabilitas.

Sejauh ini yang dilakukan Kementerian Sosial adalah menggencarkan kampanye stop bullying terhadap kaum disabilitas. Salah satu langkahnya mendorong stakeholder untuk menyediakan ruang bagi kaum disabilitas.

Dia mencontohkan para pengisi acara hiburan pada peringatan HKSN di Klungkung yang didukung disabilitas. Mantan Walikota Surabaya ini mengaku terpukau karena disabilitas juga mampu berkarya, menunjukkan potensinya di depan khalayak.

"Mereka yang main musik, menari, mereka disabilitas dan mereka luar biasa. Mereka datang dari luar daerah dan tidak pernah ketemu. Artinya punya kemampuan intelektual yang lain, jadi kelebihannya," ungkap Risma.

Dalam kesempatan itu, Mensos Risma mengajak masyarakat untuk kampanye stop bullying terhadap disabilitas. Ia meminta warga Indonesia untuk memupuk kebersamaan dan perilaku gotong royong. Ini sesuai dengan tema "Bangkit Bersama Membangun Bangsa" dalam peringatan HKSN Tahun 2022 yang dirangkai dengan Hari Disabilitas Internasional.


(nor/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads