Apa Itu Primordialisme? Pengertian, Contoh, Ciri, dan Dampaknya

Apa Itu Primordialisme? Pengertian, Contoh, Ciri, dan Dampaknya

Delweys Octoria - detikBali
Selasa, 20 Des 2022 15:37 WIB
Ilustrasi primordialisme.
Foto: Christoffer Zackrisson/Unsplash
-

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa. Hal ini sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya meskipun berbeda-beda namun tetap satu. Keragaman yang dimiliki Indonesia menghasilkan masyarakat majemuk yang hidup secara berkelompok, namun terpisah oleh kehidupan sosial.

Dengan adanya keragaman suku bangsa ini, maka muncul sikap primordialisme yang dimiliki setiap anggota masyarakat. Primordialisme sendiri adalah nilai-nilai yang dipegang teguh oleh seseorang atau suatu kelompok.

Lantas, apa ciri-ciri sikap primordialisme? Bagaimana dampak negatif dan positifnya terhadap kehidupan seseorang? Simak selengkapnya di artikel ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Primordialisme

Menurut KBBI, primordialisme adalah suatu sikap memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, dan segala sesuatu yang ada di lingkungan.

Dikutip jurnal berjudul Pengaruh Sikap Primordialisme Terhadap Upaya Pembentukan Proses Harmonisasi Masyarakat Multikultur yang ditulis Prayitno, Berchah Pitoewas, dan Hermi Yanzi, sikap primordialisme adalah ikatan dalam kehidupan sosial yang dipegang teguh oleh seseorang, baik berupa suku bangsa, kepercayaan, ras, kebudayaan dan adat di daerah kelahiran dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Primordialisme

Dikutip makalah berjudul Pengaruh Primordialisme dalam Lingkup Manusia, Keragaman dan Kesetaraan yang ditulis Irzal Anderson dan Heri Usmanto, ciri-ciri primordialisme antara lain:

1. Konsekuensi dari Masyarakat Multikultural

Primordialisme biasanya memang dimiliki oleh masyarakat multikultural yang memiliki diferensiasi sosial, mulai dari budaya, agama, ras atau suku. Maka dari itu, suatu kelompok pasti memiliki pemikiran yang berbeda dengan kelompok lainnya mengikuti ajaran yang mereka terima sedari kecil.

2. Menjadi Identitas Kelompok

Primordialisme sebagai identitas kelompok adalah faktor penting untuk memperkuat hubungan antar anggota kelompok. Hal ini dimaksudkan supaya bisa menghadapi ancaman yang datang dari luar kelompok tersebut. Selain itu, sikap primordialisme juga memberikan ciri khas atau keunikan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.

3. Loyal terhadap Kelompoknya

Setiap anggota kelompok memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Rasa loyal ini didasari oleh perasaan yang tulus dan tidak memikirkan kepentingan pribadi. Setiap anggota juga menganggap bahwa kelompoknya istimewa, bahkan lebih baik dibanding kelompok lainnya.

4. Nilai-nilai dengan Sistem Keyakinan

Nilai-nilai yang dipegang teguh setiap anggota tidak dapat dipertanyakan alasan dan penyebabnya. Maka dari itu, pola pemikiran dan perilaku yang dimiliki setiap anggota biasanya akan sama. Kondisi inilah yang akan menciptakan cita-cita yang ingin dicapai bersama.

Contoh Perilaku Primordialisme

Primordialisme terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain primordialisme suku, agama dan kedaerahan. Contoh-contoh dari primordialisme antara lain:

  • Membentuk partai politik berdasarkan paham, ideologi, atau keterikatan pada suku bangsa , agama, dan ras.
  • Memberikan perilaku istimewa kepada orang yang berasal dari kelompok tertentu.
  • Membentuk paguyuban atau perkumpulan yang bersifat kekeluargaan. Contohnya seperti persatuan masyarakat Sulawesi Selatan di Bali.
  • Tradisi pernikahan yang berbeda-beda. Contohnya, adanya tradisi sungkem dalam budaya Jawa.
  • Adanya tradisi yang dianggap tak wajar, seperti ritual Ma'nene di Tana Toraja atau potong gigi di Bali.

Primordialisme di Indonesia

Indonesia adalah negara multikultural dan secara tidak sadar masyarakat Indonesia terus menganut nilai-nilai yang bersifat primordial, yaitu loyalitas terhadap suatu kelompok suku, agama, ras, daerah, atau keluarga. Loyalitas tersebut kadang bisa berlebihan dan mengganggu nilai-nilai yang dipegang kelompok lain.

Contoh keragaman yang ada pada masyarakat Indonesia adalah adanya komunitas keturunan Tionghoa, India, Arab, dan etnis lain yang membuat masyarakat Indonesia sulit memiliki pemahaman yang sama. Selain itu, kita dapat melihat suku-suku di Indonesia yang masih memegang teguh peraturan daerah, salah satunya adalah suku Baduy.

Kompleksnya primordialisme di Indonesia tidak bisa diubah. Maka dari itu, setiap individu harus memiliki sikap toleransi dan menghargai sesama manusia. Kita harus mengerti bahwa jika orang lain memiliki kepercayaan dan pemikiran yang berbeda merupakan hal wajar karena setiap orang tidak tumbuh di lingkungan yang sama.

Dampak Primordialisme

Ada banyak pandangan tentang sikap primordialisme ini. Banyak yang menganggap sikap ini berdampak negatif, namun sikap primordialisme juga memiliki dampak positif. Dampak-dampak sikap primordialisme antara lain:

1. Dampak Positif Primordialisme

- Meningkatkan Nasionalisme

Primordialisme dapat meningkatkan rasa cinta seseorang terhadap tempat asalnya, sehingga akan mendukung segala keperluan dan kepentingan bangsa.

- Menjadi Ciri Khas Kelompok

Perbedaan yang dimiliki setiap kelompok dapat menjadi ciri khas masing-masing. Hal tersebut bisa menjadi daya tarik bagi orang lain untuk mempelajari tentang kelompok tersebut.

- Menjaga Kestabilan Budaya

Dengan sikap primordialisme, seseorang akan bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan budaya, sehingga mampu menolak kebudayaan yang tidak sesuai dengan norma di negaranya.

2. Dampak Negatif Primordialisme

- Terjadinya Diskriminasi

Masing-masing kelompok akan merasa lebih baik dari kelompok lain. Hal ini bisa memicu penindasan atau diskriminasi terhadap kelompok minoritas yang kalah jumlah anggota. Akhirnya, mereka harus hidup dengan pandangan jelek dari orang lain.

- Nepotisme

Primordialisme juga bisa memicu adanya nepotisme. Nepotisme sendiri adalah kesukaan yang berlebihan kepada suatu kelompok, entah itu teman, keluarga ada kerabat dekat. Misalnya, seseorang lebih mudah diterima kerja karena mempunyai kenalan kerabat di perusahaan tersebut.

- Mengurangi Objektivitas

Dengan adanya sikap primordialisme, sangat sulit melihat sesuatu secara objektif. Pastinya tidak mudah untuk mengakui bahwa tindakan yang dilakukan kelompoknya itu salah. Pada akhirnya, kepentingan kelompok akan diutamakan daripada kebenaran.

- Ketertinggalan Ilmu Pengetahuan

Suatu kelompok yang terlalu tertutup dan tidak menerima adanya perubahan akan lebih tertinggal dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, semua ini kembali kepada kepercayaan kelompok masing-masing, asalkan tidak merugikan kelompok lainnya.

Tanpa disadari, mungkin setiap individu memiliki sikap primordialisme. Sebenarnya memiliki perbedaan pendapat dan pemikiran itu sah-sah saja, asalkan kita tetap menjunjung tinggi nilai toleransi agar tidak terjadi perpecahan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!




(elk/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads