Heboh di media sosial kabar larangan keluar rumah di 21 Desember 2022 karena fenomena solstis. Pusat Riset Antariksa BRIN buka suara dan memberikan penjelasan terkait kabar tersebut.
Dilansir dari detikNews, Pusat Riset Antariksa BRIN memastikan kabar tersebut hoaks atau berita bohong. Dalam keterangan Pusat Riset Antariksa BRIN di Instagram, dijelaskan tentang solstis dan dampaknya.
"Secara umum, solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi dan terbenam; intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi; kemudian berdampak pada panjang siang dan panjang malam; serta berdampak ke pergantian musim," kata Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi P di Instagram, Minggu (18/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andi, dampak bahaya solstis tidak seperti narasi yang menghebohkan jagat media sosial. Ia menegaskan, fenomena solstis tidak ada kaitannya dengan bencana-bencana alam seperti gempa bumi hingga banjir rob.
"Dampak solstis yang dirasakan manusia tentu tidak seekstrem yang dinarasikan seperti pada imbauan yang disinformatif dan menyesatkan. Sekalipun di hari terjadi solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis," jelasnya.
"Karena solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi. Sedangkan fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh masing-masing dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik dan hidrometeorologi," sambung Andi.
Pusat Riset Antariksa BRIN pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan menyebarkan kabar seperti ini. Masyarakat diimbau bisa mengedukasi dengan bersumber dari pihak terpercaya.
"Jika #KawanBRIN menemukan berita maupun imbauan yang berasal dari pihak yang belum tentu jelas kebenarannya dan kurang dapat dipercaya, dimohon untuk tidak mudah percaya begitu saja, dan berhenti menyebarkan berita/imbauan tersebut, juga dapat mengedukasi sekaligus meluruskan berita/imbauan tersebut dari pihak yang terpercaya," ujarnya.
(irb/hsa)