Detikers, dalam membuat ragam hias ada banyak sekali teknik yang bisa kita lakukan. Salah satunya dengan berkreasi dengan objek asli menjadi suatu bentuk yang baru, yakni teknik deformasi.
Sudah pernah dengar teknik ini? Lalu apa ya bedanya dengan teknik stilasi? Simak penjelasan berikut ini mengenai teknik deformasi.
Pengertian Deformasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan artian dari deformasi ialah perubahan bentuk atau wujud dari yang baik menjadi kurang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam membuat ragam hias, tentu kita perlu menerapkan teknik dan melalui proses pengerjaan hingga terbentuknya sebuah karya, atau disebut modifikasi karya.
Di dalam pengerjaannya, terdapat beberapa teknik salah satunya teknik deformasi.
Pada laman Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dijelaskan deformasi adalah cara menggambar yang mengubah bentuk asli, dengan menyederhanakan struktur maupun bentuk aslinya menjadi sesuatu yang baru. Sehingga kesan karyanya lebih terlihat sederhana dengan proporsi yang berbeda.
Deformasi dalam Seni Rupa
Dalam laman e-Learning Institut Seni Indonesia (ISI), disebutkan deformasi (deformation) berasal dari kata de yang berarti 'perubahan' atau 'pembokaran' dan form yang berarti 'bentuk'.
Secara teknis deformasi berarti perubahan bentuk pada lukisan maupun seni, hingga tidak lagi berbentuk realistik (mimesis). Deformasi terbagi menjadi empat, yaitu: distorsi, stilisasi, simplifikasi, dan destruksi.
- Distorsi: Perubahan bentuk dengan cara pemiuhan hingga proporsi antara satu bagian dengan bagian lainnya menjadi tidak realistik.
- Stilisasi: Penghiasan bentuk secara ornamentik.
- Simplifikasi: Penyederhanaan bentuk dengan cara hanya menangkap esensinya.
- Destruksi: Mengubah struktur bentuk.
Adapun variasi tekniknya yaitu penggunaan cat minyak atau cat akrilik dengan berbagai macam teknik, seperti impasto, tekstur, cipratan, lelehan, kerok, dan penambahan kolase.
Deformasi atau penyederhanaan karya dalam seni rupa ada beragam. Sebagai contoh dalam seni lukisan atau bahkan ukiran, deformasi dilakukan dengan tujuan hasil karya tersebut lebih fresh atau ada yang diperbarui dengan makna tertentu.
Penerapan Teknik Deformasi
Langkah-langkah dalam penerapan deformasi seni rupa tidaklah sulit. Caranya:
1. Tentukan Apa yang Ingin di-Deformasi
Tentukan dulu objek asli yang ingin digambar kemudian di deformasi. Baik itu hewan, tanaman, buah, bahkan manusia, kemudian diamati dulu objek aslinya.
Inspirasi akan datang dari mana saja, akan muncul ide kira-kira bagian mana yang tepat untuk dilakukan rombakan yang nampak berseni.
2. Buat Garis Luar Objek
Pada teknik deformasi, coba untuk menggambar objek dari bagian luar yang telah diamati. Buat garis luarnya untuk melihat secara keseluruhan bentuk objek.
Beberapa bagian mungkin perlu tetap digambarkan sebagai bentuk objek asli agar orang yang melihat tahu maknanya dengan melihat garis luarnya. Sehingga seni tetap terlihat, tanpa menghilangkan karakternya.
3. Lakukan Penyederhanaan
Barulah langkah deformasi selanjutnya yakni penyederhanaan bentuk objek, dengan membuang bagian-bagian objek tertentu, kemudian diganti dengan bentuk yang kompleks.
Hasilnya, objek seni akan nampak minimalis tetapi tetap menarik.
Dengan adanya proses penyederhanaan ini, kreativitas dan imajinasi tak terbatas bisa tampil, tanpa meninggalkan nilai estetikanya.
Perbedaan Teknik Deformasi dan Stilasi
Jika sudah dijelaskan teknik dan artian dari deformasi, kini akan membahas perbedaannya dengan stilasi.
Dalam berbagai jenis kegiatan menggambar, salah satunya dikenal teknik menggambar stilasi atau bisa disebut dekorasi.
Menggambar stilasi pada dasarnya merupakan kegiatan untuk merancang motif-motif yang dapat digunakan sebagai hiasan pada berbagai bidang permukaan seperti dinding, perabot, taplak meja, piagam penghargaan, dan sebagainya.
Motif yang digambar biasanya berupa motif geometris, tumbuhan, hewan, atau tubuh manusia.
Motif-motif tersebut biasanya diberi sentuhan gaya tertentu (distilisasi) untuk menghasilkan bentuk baru dengan tidak menghilangkan ciri objek yang dijadikan motif.
Bedanya dengan deformasi, penggayaan pada stilasi dilakukan dengan cara menyederhanakan bentuk, membuat lebih kaku, lebih rumit, atau luwes meliuk-liuk.
Menggambar dekorasi kadang kadang dilakukan dengan mengharuskan untuk menggunakan peralatan semacam mistar atau jangka, khususnya menggambar dekorasi dengan motif geometris.
Namun, stilasi dapat dilakukan untuk bentuk-bentuk geometris dan bentuk natural seperti stilasi bentuk segitiga, bentuk segi empat, bentuk lingkaran, dan sebagainya.
Meskipun objek awal yang digunakan adalah bentuk-bentuk alamiah seperti buah-buahan, daun, bunga, dan stilasi bentuk-bentuk alam lainnya.
Jadi stilasi meskipun punya bentuk yang masih terlihat objek aslinya, namun kreasinya lebih luas cenderung abstrak.
Selain itu, stilasi juga dapat dilakukan pada berbagai ragam hias yang sudah ada baik ragam hias naturalis, geometris, maupun ragam hias dekoratif.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai deformasi dalam ragam hias. Sekarang kamu sudah paham kan? Semoga artikel ini membantu, ya!
(aau/inf)