.webp)
Taruna secara umum berarti pemuda. Seperti pada karang taruna, istilah ini memiliki makna perkumpulan pemuda di kampung. Namun yang kita bahas dalam tulisan ini adalah taruna yang berkaitan dengan pendidikan militer, khususnya di Akademi Militer TNI Angkatan Darat (AD).
Apa pengertian dari taruna dalam konteks militer? Di sini akan kita ulas artinya beserta sejarah dan jangka waktunya. Simak terus ya.
Pengertian Taruna
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kemdikbud.go.id, dijelaskan secara khusus bahwa taruna adalah pelajar atau siswa sekolah calon perwira. Artinya, para taruna yang mengikuti sekolah kedinasan militer ini akan lulus sebagai perwira TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam akmil.ac.id, setiap matra TNI memiliki sekolah bagi taruna, yaitu Akademi Militer (Akmil) bagi TNI AD, Akademi Angkatan Udara (AAU) bagi TNI AU dan Akademi Angkatan Laut (AAL) bagi TNI AL.
Sejarah dan Latar Belakang Munculnya Taruna
Dikutip dari situs Akmil, istilah taruna sudah digunakan saat Akmil masih menggunakan nama Militaire Academie (MA) yang dibentuk di Yogyakarta pada 31 Oktober 1945. Lima tahun kemudian, MA Yogyakarta ditutup sementara.
Kemudian didirikanlah Sekolah Perwira Darurat di sejumlah daerah, seperti Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi dan Prapat karena tingginya kebutuhan perwira TNI AD/ABRI pada waktu itu.
Karena banyak akademi TNI AD/ABRI di berbagai daerah, maka pada 1952 diusulkan agar digabung menjadi satu dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN) yang berkedudukan di Yogyakarta. Presiden Soekarno meresmikan Akademi Militer Nasional tersebut pada tahun 1957.
Dalam perjalanannya, AMN, AAU, AAL dan Akademi Angkatan Kepolisian (AAK) bergabung menjadi AKABRI pada 1965. Hingga tahun 1999, Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya. AKABRI pun terpisah menjadi Akmil, AAU dan AAL.
Fungsi dan Peran Taruna dalam Masyarakat
Taruna tidak sekadar dilatih untuk aktivitas militer seperti latihan perang, latihan menembak, latihan fisik. Taruna juga dilatih untuk hadir dan berperan aktif di tengah-tengah masyarakat.
Dalam laman tni.mil.id, taruna memiliki kegiatan, salah satunya bernama Latihan Praja Bakti. Melalui program ini, taruna Akmil dituntut melakukan darma bakti kepada masyarakat.
Contoh kegiatan nyata para taruna Akmil antara lain memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH) di desa-desa. Kemudian para taruna Akmil melakukan pelebaran jalan di beberapa titik.
Kegiatan lainnya yaitu melakukan jambanisasi atau perbaikan sistem sanitasi di perkampungan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, taruna Akmil juga bergotong royong bersama masyarakat sekitar.
Program Pendidikan dan Pelatihan yang Diterima Taruna
Dilansir dari smadwiwarna.sch.id, taruna Akmil menerima lulusan SMA sederajat. Para taruna akan menempuh pendidikan sebagai calon perwira TNI AD selama 4 tahun.
Selama pendidikan, para taruna Akmil juga mendapatkan pangkat sebagai berikut:
- Pada tingkat 1 atau tahun pertama, taruna berpangkat Prajurit Taruna (Pratar) dan Kopral Taruna (Koptar).
- Setelah menyelesaikan tingkat pertama dan duduk di tingkat dua, taruna mendapatkan pangkat Sersan Taruna (Sertar).
- Setelah menjalani pendidikan tingkat tiga, taruna Akmil mendapatkan pangkat Sersan Mayor Dua Taruna (Sermadatar).
- Pada tingkat empat, taruna mendapatkan pangkat Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar).
Dari laman Akmil, ada sejumlah program pendidikan di Akademi Militer yang dilakukan selama empat tahun.
- Kegiatan latihan lapangan yang dilaksanakan secara terprogram, bertingkat, bertahap dan berlanjut sesuai dengan tingkatnya masing-masing.
- Latihan Pramuka Yudha yaitu pemantapan kemampuan dan keterampilan teknis keprajuritan perorangan bagi Taruna Tingkat tiga.
- Gladi Lapang Widya Yudha yaitu pemberian bekal kepada taruna tingkat tiga dan empat terkait pengalaman kepemimpinan lapangan dan kerja sama antar kecabangan dalam operasi darat terpadu serta mengaplikasikan teknik dan taktik tingkat kesatuan kecil.
- Latihan Praja Bhakti merupakan kegiatan taruna di tengah masyarakat untuk menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan sebagai bentuk penghayatan kemanunggalan TNI dan rakyat. Kegiatan ini terdiri dari riset sosial, karya bakti, penyuluhan dan pengenalan Akmil.
- Kegiatan ekstrakurikuler bagi taruna Akmil antara lain di bidang keagamaan, olahraga, seni, beladiri, bahasa asing dan komputer/IT.
Prospek Karier dan Peluang Kerja Bagi Taruna Setelah Lulus
Setelah lulus, taruna akan menjadi perwira TNI AD dengan pangkat terendah, yaitu Letnan Dua (Letda). Mereka yang menempuh pendidikan selama empat tahun yang setara dengan pendidikan Diploma 4 (DIV) berhak menyandang gelar Sarjana Terapan (S.Tr).
Lulusan Akmil kemudian akan bekerja sebagai anggota TNI AD yang akan ditempatkan sesuai kecabangannya masing-masing ke berbagai wilayah di Indonesia. Prospek karier anggota TNI tentu bisa terus meningkat berdasarkan prestasi serta melalui program pendidikan lanjutan. Pangkat mereka bisa naik dari perwira pertama (Letda, Lettu, Kapten), perwira menengah (Mayor, Letnan Kolonel, Kolonel), hingga perwira tinggi (Brigjen, Mayjen, Letjen, Jenderal).
Bagaimana cara menjadi Taruna Akmil? Berikut petunjuk yang dikutip dari smadwiwarna.sch.id.
- Mendaftarkan diri secara online melalui website resmi http://rekrutmen-tni.mil.id pada waktu yang telah ditentukan.
- Cetak formulir pendaftaran online dari website dan pastikan semua data sudah diisi dengan benar.
- Persiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran.
- Daftar ulang ke Ajendam/Ajenrem terdekat di masing-masing kota.
- Ikuti tes dan seleksi calon taruna sesuai jadwal.
- Ingat, tidak ada pungutan biaya kepada calon taruna.
Nah itulah tadi telah kita ulas penjelasan mengenai taruna, khususnya taruna Akmil TNI AD. Telah kita bahas pula sederet program pendidikan yang ditempuh selama menjadi taruna. Buat kalian yang lulus SMA bisa cari informasi pendaftaran di tni.mil.id, ya.
(bai/fds)
