Buah Bibir Artinya? Pengertian dan Contoh Kalimat Sehari-hari

Buah Bibir Artinya? Pengertian dan Contoh Kalimat Sehari-hari

Elmy Tasya Khairally - detikBali
Rabu, 14 Des 2022 12:58 WIB
Ilustrasi buah bibir.
Foto: Timothy Dykes/Unsplash
-

Buah bibir merupakan salah satu contoh idiom, yaitu bentuk ujaran yang maknanya sudah menyatu dan tidak bisa ditafsirkan dari makna-makna unsur pembentuknya, baik secara leksikal maupun gramatikal. Idiom disebut pula sebagai suatu ungkapan berupa gabungan kata yang membentuk makna baru, tak ada hubungan dengan kata pembentuk dasarnya.

Lalu, apa arti dari ungkapan buah bibir? Apa saja contoh kalimatnya? Berikut penjelasannya!

Arti Ungkapan Buah Bibir

Jika diartikan secara harfiah, buah menurut KBBI adalah bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik, sedangkan bibir adalah tepi (pinggir) mulut. Jadi, kalau digabungkan adalah bagian tumbuhan di tepi mulut. Namun bukan itu yang dimaksud kedua kata ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buah buah bibir memiliki makna 'yang selalu menjadi bahan pembicaraan orang'. Menurut buku Bahasa Indonesia Akademik, buah bibir bermakna 'menjadi perbincangan'.

Contoh Penggunaan Buah Bibir dalam Kalimat

1. "Nusantara, ibu kota baru Indonesia jadi buah bibir media mancanegara."

ADVERTISEMENT

Kalimat ini menjelaskan Nusantara yang menjadi nama ibu kota baru menggantikan Jakarta menjadi bahan pembicaraan beberapa media asing.

2. "Kepiawaiannya bermain piano membuat Firda menjadi buah bibir di seluruh penjuru tanah air."

Kalimat ini bermakna bahwa Firda yang pandai bermain piano menjadi perbincangan yang positif di kalangan masyarakat.

3. "Nurul Habibah, satpol PP cantik yang jadi buah bibir di media sosial."

Kalimat di atas menjelaskan Nurul Habibah yang bekerja sebagai satpol PP berparas cantik. Dia pun jadi perbincangan jejaring sosial.

4. "Terlibat dalam kasus korupsi, seorang pejabat negara menjadi buah bibir."

Kalimat ini menjelaskan makna negatif, yaitu seorang pejabat yang menjadi perbincangan masyarakat karena kasus korupsi.

5. "Agus menjadi buah bibir setelah mencetak gol indah di pertandingan."

Kalimat di atas menjelaskan makna positif dari keberhasilan Agus dalam mencetak gol yang indah.

6. "Semalam, Dino melakukan pesta miras di rumahnya. Dia pun menjadi buah bibir para tetangga."

Kalimat di atas menjelaskan tentang Dino yang menjadi bahan pembicaraan karena melakukan pesta miras.

7. "Tak hanya di kalangan masyarakat Indonesia KTT G20 juga menjadi buah bibir di luar negeri."

Kalimat ini menunjukkan pagelaran KTT G20 yang menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia dan luar negeri.

8. "Isu mengenai kemacetan di Jakarta selalu menjadi buah bibir bagi masyarakat."

Ini adalah kalimat dengan makna negatif. Kemacetan yang selalu terjadi menjadi topik pembicaraan yang terus terulang.

9. "Sosok Xin Liang, cheerleader asal Taiwan yang jadi buah bibir."

Pada kalimat ini, cheerleader asal Taiwan menjadi pembicaraan masyarakat lantaran berpakaian seksi konten Youtube.

10. "Kepandaiannya dalam melukis membuat Rani menjadi buah bibir di kalangan teman-temannya."

Kalimat ini menunjukkan pembicaraan positif atas kepandaian Rani dalam melukis.

Ungkapan Lain dengan Kata Buah

1. Buah Pena: Karangan atau Karya Tulis

Contoh kalimat: "Novel dengan cerita indah tersebut merupakan buah pena dari Habiburrahman El Shirazy."

2. Buah Karya: Hasil karya, Ciptaan (Tentang Puisi, Prosa dan Sebagainya)

Contoh kalimat: "Puisi dengan makna mendalam ini adalah buah karya dari sepupuku."

3. Buah Tempurung: Tumbuhan yang Buahnya Berwarna Hijau, Buah Alpukat

Contoh kalimat: "Sepulang dari toko buah, Ibu membawa buah tempurung ke rumah."

4. Buah Atep: Buah Enau yang Sudah Dikupas, Kolang-Kaling

Contoh kalimat: "Buah atep yang berwarna merah itu sangat manis rasanya."

5. Buah Kaleng: Buah yang Diawetkan dalam Kaleng

Contoh kalimat: "Aku suka memakan buah kaleng yang dibeli di Supermarket."

Jenis Idiom

Mengutip dari situs Universitas Negeri Yogyakarta, berikut jenis-jenis idiom:

1. Berdasarkan Segi Keeratan Unsur-unsurnya dalam Membentuk Makna

a. Idiom Penuh

Unsur-unsur yang membentuk idiom merupakan satu kesatuan makna. Jadi, setiap unsurnya sudah kehilangan makna leksikalnya, sehingga yang ada adalah makna keseluruhan bentuk tersebut.

Contoh: Buah tangan berarti oleh-oleh

Makna unsur leksikal dalam kalimat ini sudah melebur menjadi satu kesatuan, sehingga makna yang ada dalam idiom berasal dari makna seluruh kesatuan unsur pembentuk. Kata buah dan tangan tidak digunakan untuk menjelaskan makna 'buah tangan'. Idiom ini tidak bisa bermakna jika unsur pembentuknya disisipi atau diganti dengan unsur lain.

b. Idiom Sebagian

Dalam idiom sebagian, salah satu unsur dari kesatuan bentuk masih tetap berada dalam makna leksikalnya.

Contoh: Bekerja keras berarti bekerja sungguh-sungguh

Kata bekerja masih berada dalam makna leksikalnya. Namun, unsur leksikal dari kata keras sudah berbeda dari makna leksikal dan berubah menjadi 'sungguh-sungguh'.

2. Berdasarkan bentuk

a. Ungkapan

Idiom ini berbentuk ungkapan. Unsur-unsurnya merupakan ekspresi dalam menyampaikan suatu maksud.

Contoh: Angin lalu bermakna sesuatu yang bersifat sementara

Ungkapan menyatakan maksud 'sesuatu yang bersifat sementara'. Hal ini karena angin hanya akan melewati sesuatu sekali dan tidak kembali lagi

b. Metafora

Menurut Pateda (2001:231, struktur dasar dari metafora yaitu ada sesuatu yang dibicarakan dan ada sesuatu yang dipakai sebagai pembandingnya. Kedua hal yang dibandingkan memiliki sifat yang sama.

Contoh: Tulisan seperti 'cakar ayam' bermakna acak-acakan atau tidak rapi

Idiom ini membandingkan tanah bekas cakaran ayam yang biasanya acak-acakan dengan tulisan seseorang yang tidak rapi.

c. Berdasarkan Nama-nama yang Tidak Dapat Tergambar dari Unsur Makna Leksikalnya

Menurut Keraf (1996:109), untuk mempelajari makna dari idiom, khususnya idiom berdasarkan nama-nama yang tidak tergambar dari makna leksikal, setiap orang harus mempelajarinya dari seorang penutur asli.

Contoh: Bunga kumis kucing bermakna nama tumbuhan

Kumis kucing adalah sebuah tumbuhan yang bentuknya seperti kumis kucing. Jadi, kumis kucing tidak diartikan sesuai dengan leksikalnya. Makna idiom ini jauh dari makna unsur leksikal yang membentuknya.

3. Berdasarkan Jenis Unsur yang Membentuknya

a. Idiom yang Terdiri dari Bagian Tubuh

Contoh: Rendah hati bermakna tidak angkuh.

b. Idiom dari Kata Indra

Contoh: Berdarah dingin bermakna kejam.

c. Idiom Nama Warna

Contoh: Merah muka bermakna marah.

d. Idiom Benda Alam

Contoh: Bulan terang bermakna mujur.

e. Idiom Nama Binatang

Contoh: Ular berkepala dua bermakna munafik.

f. Idiom Nama atau Bagian Tumbuhan

Contoh: Lidah bercabang bermakna tidak dapat dipercaya.

g. Idiom yang Terbentuk dari Berbagai Kelas Kata

  • Contoh idiom numeralia: Mendua hati bermakna ragu-ragu
  • Contoh idiom nomina: Kepala batu bermakna pembangkang
  • Contoh idiom verba: Mencari muka bermakna mencari perhatian
  • Contoh idiom Adverbia: Belum berkuku, hendak menggaruk bermakna belum berkuasa sudah mencari kesalahan orang lain
  • Contoh Idiom Adjektiva: Hitam manis bermakna elok.

Itulah penjelasan dari buah bibir, contoh kalimat hingga jenis-jenis dari idiom. Semoga informasi ini menambah pengetahuan detikers ya.




(elk/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads