Taksonomi Bloom Adalah: Tujuan dan Berbagai Ranahnya

Taksonomi Bloom Adalah: Tujuan dan Berbagai Ranahnya

ilham fikriansyah - detikBali
Rabu, 14 Des 2022 06:06 WIB
Ilustrasi taksonomi bloom.
Foto: National Cancer Institute/Unsplash
-

Saat menempuh pendidikan di sekolah, seorang siswa dan siswi diwajibkan untuk belajar agar dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Lalu, materi pelajaran tersebut diharapkan bisa digunakan sebaik mungkin oleh siswa-siswi ketika sudah dewasa.

Namun, untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid dibutuhkan rancangan, tujuan, dan program pendidikan yang bagus. Jangan sampai, guru hanya menerangkan materi pelajaran tanpa tahu apakah para muridnya dapat memahami materi tersebut.

Oleh karena itu, para ahli terus mengembangkan sejumlah teori pembelajaran agar anak-anak dapat menerima ilmu dengan baik. Salah satu teori yang cukup terkenal adalah taksonomi bloom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa itu taksonomi bloom? Lalu apa tujuan dari pembentukan taksonomi bloom? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini yuk detikers.

Taksonomi Bloom Adalah

Dijelaskan dalam buku Desain Evaluasi Pembelajaran SD oleh Dr Ina Magdalena, dkk, taksonomi bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang mengidentifikasikan keterampilan berpikir mulai dari jenjang rendah sampai paling tinggi.

ADVERTISEMENT

Agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa berkompeten, maka disusunlah suatu taksonomi bloom yang dipublikasikan pada tahun 1956 dengan judul "Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals".

Sedikit membahas sejarahnya, taksonomi bloom bermula di awal tahun 1950-an dalam sebuah Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika. Pada saat itu, Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar yang banyak disusun di sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya meminta siswa untuk mengutarakan hafalan mereka.

Kemudian, Bloom mengajukan idenya mengenai pembagian atau taksonomi kognitif yang berfungsi untuk mempermudah proses penyusunan bank soal sehingga memiliki tujuan pembelajaran yang sama. Pada akhirnya, di tahun 1956 Bloom bersama Englehart, Furst, Hill, dan Krathwohl berhasil mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang bernama taksonomi bloom.

Jadi secara mudahnya, taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang dapat mengidentifikasi skill seseorang mulai dari tingkat yang rendah hingga paling tinggi.

Tujuan Taksonomi Bloom

Ada sejumlah tujuan utama dari dibentuknya taksonomi bloom bagi dunia pendidikan. Dijelaskan dalam Desain Evaluasi Pembelajaran SD oleh Dr Ina Magdalena dkk, berikut tujuan dari taksonomi bloom:

1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)

Dalam hal ini, taksonomi bloom bertujuan untuk mengetahui perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

2. Affective Domain (Ranah Afektif)

Ranah ini bertujuan untuk mengetahui perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, misalnya terhadap minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)

Yakni berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Ranah atau Domain Taksonomi Bloom

Taksonomi bloom dibagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Lantas, apa yang membedakan dari ketiga ranah tersebut? Simak di bawah ini.

1. Ranah Kognitif/Pengetahuan

Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.

Bloom membagi lagi ranah kognitif (intelektual) menjadi enam tingkatan, yakni sebagai berikut:

- C1 (Pengetahuan/Knowledge)

Dalam jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat kembali materi yang telah dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi, kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria, serta metodologi.

- C2 (Pemahaman/Comprehension)

Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi tertentu yang dipelajari. Kemampuan tersebut yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.

- C3 (Penerapan/Application)

Di jenjang ini, aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi dalam situasi nyata, di mana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya dengan cara digunakan secara nyata.

- C4 (Analisis/Analysis)

Dalam jenjang analisis digunakan untuk menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan tersebut dapat berupa analisis elemen/unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip organisasi.

- C5 (Sintesis/Synthesis)

Pada jenjang sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik. Kemampuan ini berupa memproduksi komunikasi, rencana atau kegiatan utuh, dan hubungan abstrak.

- C6 (Evaluasi/Evaluation)

Di jenjang evaluasi bisa diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkaitan dengan nilai suatu ide, kreasi, cara, ataupun metode.

2. Ranah Afektif (Sikap)

Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi, serta derajat penerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan belajar mengajar. Bloom membagi ranah afektif menjadi lima kategori, yakni:

- Receiving/Attending (Penerimaan)

Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah meliputi penerimaan masalah, situasi, gejala, nilai, dan keyakinan secara pasif. Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan atau stimulasi dari luar yang datang pada peserta didik.

- Responding (Menanggapi)

Kategori responding berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Atau, dapat juga dikatakan bahwa responding adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya ke dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.

- Valuing (Penilaian)

Kategori ini berkenaan dengan memberikan nilai, penghargaan, dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. Peserta didik tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan, tapi juga berkemampuan untuk menilai fenomena itu baik atau buruk.

- Organization (Organisasi)

Kategori organisasi mencakup konseptualisasi dari nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan priortias nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat dicontohkan dengan kemampuan menimbang akibat positif dan negatif dari suatu kemajuan ilmu sains terhadap kehidupan manusia.

- Characterization (Karakteristik)

Kategori ini berkenaan dengan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Proses internalisasi nilai menempati urutan tertinggi dalam hierarki nilai.

3. Ranah Psikomotorik (Tindakan)

Ranah psikomotorik meliputi kompetensi dalam melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik). Hal tersebut terdiri dari gerakan refleks, keterampilan, gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, ekspresif, dan interpretatif.

Terdapat sejumlah kategori yang masuk ke dalam ranah psikomotorik, yakni meliputi:

- Meniru

Kategori ini merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan contoh yang telah diamati, meskipun belum paham makna ataupun hakikatnya dari keterampilan itu.

- Memanipulasi

Dalam kategori manipulasi, kemampuan seseorang dalam melakukan suatu tindakan serta memilih apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan.

- Pengalamiahan

Kategori ini merupakan suatu tindakan di mana hal yang telah dijarkan dan dijadikan sebagai contoh kini mulai menjadi suatu kebiasaan.

- Artikulasi

Pada kategori artikulasi, seseorang mengalami suatu tahap di mana dapat melakukan beberapa keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif.

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai taksonomi bloom beserta tujuan dan berbagai ranahnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya!




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads