Produk Bioteknologi: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Produk Bioteknologi: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Bayu Ardi Isnanto - detikBali
Sabtu, 10 Des 2022 19:34 WIB
ilustrasi riset
Ilustrasi riset pemanfaatan bioteknologi. Foto: ilustrasi/thinkstock
-

Anda sudah pernah mendengar bioteknologi? Jika belum, tentu kalian mengenal kecap, tempe dan keju. Produk-produk ini adalah hasil dari bioteknologi konvensional.

Selain untuk makanan, banyak juga manfaat bioteknologi untuk kepentingan lain. Di sini akan kita bahas mengenai pengertian bioteknologi beserta jenis dan contohnya.

Pengertian Bioteknologi Konvensional

Dilansir dari sumber belajar IPA Kemdikbud, bioteknologi konvensional adalah cabang ilmu yang memanfaatkan sistem kehidupan dan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang dimaksud konvensional ialah karena biasanya proses dikerjakan secara sederhana. Jumlah produksi tidak dalam jumlah yang besar.

Fermentasi sendiri diartikan sebagai proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.

ADVERTISEMENT

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Berdasarkan Modul Belajar Mandiri Pendidikan Profesi Guru pada Bab Bioteknologi, dijelaskan bahwa pemrosesan secara bioteknologi sebenarnya sudah ada sejak manusia mulai meningkatkan kualitas hidupnya dengan memanfaatkan agen-agen biologi.

Sebelum era teknologi maju, bioteknologi sudah diawali dengan penemuan proses fermentasi bir dan pembuatan keju oleh masyarakat Mesir dan Sumeria pada sekitar tahun 2000 SM yang kemudian berkembang pada tahun 500 SM dengan ditemukannya jamur penghasil antibiotik pada kedelai untuk menangani infeksi.

Masyarakat Mesir kuno telah memanfaatkan mikroorganisme untuk pembuatan bir, anggur, cuka, dan yogurt. Sedangkan bangsa Yunani kuno telah melakukan proses bioteknologi dengan melakukan pemuliaan pada tanaman-tanaman dengan kualitas baik serta hewan-hewan ternak yang potensial untuk dimanfaatkan oleh manusia.

Bioteknologi semakin berkembang sejak adanya penemuan mikroskop oleh ilmuwan Belanda, Zacharias Jansshen, pada abad 16 dan ditemukannya sel oleh Robert Hooke dan bakteri oleh Antonii van Leeuwenhoek pada abad 17.

Kemudian penemuan vaksinasi small pox oleh Edward Jenner menjadi tonggak sejarah perkembangan bioteknologi di bidang kesehatan. Pada abad 19, enzim dan protein mulai ditemukan dan pada saat yang sama, salah satu bakteri penting dalam proses pengembangan antibiotik secara bioteknologi, Escherichia coli.

Penggunaan istilah bioteknologi pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan asal Hungaria, Karl Ereky, pada tahun 1917. Saat itu nama tersebut digunakan untuk menggambarkan interaksi biologi dan teknologi manusia dengan memanfaatkan sistem biologi serta organisme untuk mengubah suatu bahan baku menjadi produk yang berguna bagi masyarakat.

Sedangkan bioteknologi modern mulai dikenal sejak tahun 1928, yakni sejak antibiotik penicilin digunakan oleh Alexander Fleming. Saat itu antibiotik penisilin digunakan untuk pengobatan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Kemudian tahun 1940, penisilin digunakan untuk mengobati infeksi pada manusia. Tahun 1950, antibiotik berhasil ditemukan pada beberapa strain bakteri sehingga produksi skala besar mulai dilakukan untuk mendapatkan berbagai antibiotik untuk kepentingan pengobatan.

Karakteristik Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional memiliki beberapa karakteristik. Berikut ini empat sifat atau karakteristik bioteknologi:

  1. Dilakukan secara sederhana
  2. Tidak diproduksi secara besar-besaran
  3. Tidak memerlukan keahlian khusus
  4. Belum mengenal pemanfaatan enzim

Produk dan Jenis Bioteknologi Konvensional

Berikut ini kami sebutkan beberapa jenis bioteknologi beserta produknya:

a. Produk Makanan

Misalnya produk yoghurt, tempe, roti, kecap dan cuka.

b. Produk Pertanian dan Peternakan

Misalnya hidroponik, pembastaran, kultur jaringan, domba ankon berkaki pendek yang merupakan hasil mutasi alami dengan sapi jersey agar kandungan krim pada susunya lebih banyak.

c. Produk Medis

Misalnya ialah pembuatan antibiotik penisilin dan pembuatan vaksin.

d. Produk Industri

Misalnya teknik bioremediasi yang merupakan suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang kurang berbahaya.

Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini sejumlah kelebihan dan kekurangannya:

1. Kelebihan Bioteknologi Konvensional

  • Menjadikan makanan dan minuman tahan lama
  • Nilai gizi dari produk makanan dan minuman bisa ditingkatkan
  • Menciptakan sumber makanan baru
  • Menghemat biaya.

2. Kekurangan Bioteknologi Konvensional

  • Munculnya bahan makanan yang dapat menciptakan alergi
  • Menurunkan plasma nutfah
  • Mengganggu keseimbangan ekosistem.

Penerapan Bioteknologi di Berbagai Bidang

Dilansir dari penelitian Institut Pertanian Bogor di rudyct.com, bioteknologi juga bisa diterapkan dalam beberapa hal lain

1. Konservasi SDA

Bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk konservasi sumber daya alam, baik pada tumbuhan maupun binatang. Dengan bioteknologi, kita bisa mempercepat pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman dan binatang langka. Namun dalam pelaksanaannya harus melalui mekanisme yang tepat agar gen-gen pada rekayasa genetika tidak menimbulkan pencemaran pada gen asli.

2. Tanaman Transgenik

Penerapan bioteknologi pada tanaman transgenik ini ialah menyisipkan gen tertentu pada tanaman.

  • Misalnya, agar tomat terhambat proses pematangannya agar tidak cepat busuk.
  • Kapas dan jagung Bt yang mengandung protein insektisida dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt).
  • Beras yang mengandung vitamin A.

3. Enzim Pengempuk Daging

Enzim dapat digunakan untuk membuat keju, kecap dan tempe. Selain itu, enzim juga dapat dimanfaatkan untuk mengempukkan daging.

4. Pemanfaatan di Pesisir

Ada beberapa manfaat bioteknologi bagi masyarakat pesisir, antara lain pembuatan makanan dan obat-obatan dari tumbuhan laut, hingga dipakai untuk mengendalikan pencemaran.

5. Reproduksi Hewan

Pemanfaatan bioteknologi pada reproduksi hewan bisa dilakukan untuk melakukan inseminasi buatan, transfer embrio, hingga bayi tabung dan kloning.

Nah demikian tadi penjelasan mengenai bioteknologi, mulai dari pengertian, jenis dan contoh-contohnya. Sekarang detikers sudah paham kan?




(bai/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads