Siapa yang tak tahu bawang merah? Tanaman yang satu ini sering kita temui di rumah dan pasar. Pasalnya, bawang merah sering menjadi bahan dari bumbu masakan. Tapi mungkin jarang detikers melihatnya saat masih ditanam.
Untuk itu, yuk ketahui bagaimana bawang merah berkembang biak dan ciri-cirinya. Simak penjelasannya berikut ini ya.
Sekilas Tentang Bawang Merah
Menurut Profil Komoditas Bawang Merah dan Kementerian Perdagangan, bawang merah adalah bunga majemuk yang berbentuk tandan dan bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Ujung dan pangkal tangkainya mengecil sedangkan bagian tengahnya menggembung.
Tangkai tandan bunga sangat panjang, lebih tinggi dan daunnya hingga mencapai 30-50 cm. Bunga mawar merah termasuk bunga sempurna, sebab tiap bunganya memiliki benang sari dan kepala putik.
Bawang merah merupakan jenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah umbi, namun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun dan tangkai bunganya sebagai penyedap masakan.
Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, asam folat, kalsium, dan zat besi. Selain itu, tumbuhan ini juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.
Perkembangbiakan Bawang Merah
Saat memotong bawang merah, maka akan terlihat beberapa lapisan yang dinamakan umbi lapis. Dikutip dari buku Mengenal Tanaman Hortikultura, umbi lapis adalah lapisan berdaging sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Untuk itu, bawang merah disebut berkembangbiak dengan umbi lapis, sebab pada bagian tengah bawang merah terdapat siung yang nantinya tumbuh tunas dan menjadi tumbuhan baru. Menurut buku Jelajah Sains: Flora, umbi lapis merupakan modifikasi dari pelepah daun yang tersusun rapat membentuk umbi. Bagian dasar umbi yang membentuk cakram adalah modifikasi dari batang.
Ciri-ciri Bawang Merah
1. Ciri-ciri Bawang Merah pada Umumnya
Mengutip buku Agronomi Tanaman Bawang Merah, berikut ciri-ciri dari bawang merah:
- Berakar serabut yang bercabang
- Tersebar pada kedalaman 15-20 cm di dalam tanah
- Kelopak daun bawang merah bagian luar selalu melingkar dan menutup kelopak daun bagian dalam.
- Jumlah perakarannya bisa mencapai 20-200 akar
- Memiliki daun yang berbentuk silindris kecil memanjang antara 50-70 cm yang berlubang di bagian tengah, meruncing di bagian ujung. Warnanya hijau muda sampai hijau tua
- Pangkal daun bersatu membentuk batang semu
- Memiliki batang sejati atau yang biasa disebut diksus. Batang ini memiliki bentuk menyerupai cakram, yaitu tipis dan pendek
- Batang bagian atas bawang merah merupakan umbi semu atau bulbus yang berasal dari modifikasi pangkal daun tanaman bawang merah
- Bijinya berbentuk pipih, berwarna merah dan memiliki tiga ruang yang masing-masing merupakan bakal biji.
2. Ciri-ciri Bawang Merah Berdasarkan Jenisnya
Biarpun mempunyai ciri-ciri umum, namun ada berbagai perbedaan bawang merah berdasarkan jenisnya. Mengutip situs Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, berikut beberapa jenis dari bawang merah beserta ciri-cirinya:
a. Bima Brebes
Bawang bima Brebes memiliki ciri-ciri: daun berwarna hijau dengan bentuk silindris berlubang, umbi berwarna merah muda dengan bentuk lonjong dan bercincin kecil pada leher cakramnya
Ukuran umbi tak terlalu besar tapi berjumlah banyak. Setiap tanaman menghasilkan 7-12 umbi atau 60-100 buah per tangkai.
b. Kuning
Bawang merah varietas kuning mempunyai ciri-ciri: daun bernetuk silindris agak besar seperti pipa berwarna hijau tua dan berlubang. Umbinya bulat dan besar dengan ujung meruncing, warnanya merah gelap.
c. Maja Cipanas
Bawang merah varietas Maja Cipanas mempunyai ciri-ciri: dain berbentuk silindris berwarna hijau tua dan berlubang. Umbi berwarna merah tua keriput.
d. Mentes
Varietas mentes memiliki ciri-ciri umbi berwarna merah pucat, bentuknya pipih agak bulat. Ukurannya kecil dengan diameter 1,00-2,227 dan tinggi 1,5-2,25 cm.
e. Pancasona
Bawang pancasona memiliki ciri-ciri berwarna hijau agak tua. Setiap umbi memiliki 5-6 daun. Umbi berbentuk bulat dengan tinggi 2,0-2,75 cm dengan diameter 1,50-2,65 cm. Warna umbi merah keunguan dengan berat maksimal 32 gr dan paling kecil 5 gr.
Proses Penyerbukan Bawang Merah
Mengutip situs Plant Genetic Resources Unit (PGRU), bawang merah melakukan penyerbukan secara silang melalui serangga (lalat dan lebah) atau penyerbukan manual (dengan tangan) di lingkungan yang terkendali.
Sementara itu, menurut Jurnal Peningkatan Produksi dan Mutu Benih Botani Bawang Merah dengan Introduksi Serangga Penyerbuk, berdasarkan penelitian, bawang merah merupakan tanaman yang partly self incompatible, di mana penyerbukan sendiri mampu menghasilkan benih, tapi jumlah yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan penyerbukan silang. Sedangkan, mutu benih yang dihasilkan dari penyerbukan silang tidak berbeda dengan penyerbukan sendiri, akan tetapi mutu benih dari dataran rendah lebih baik daripada di dataran tinggi.
Dikutip dari situs Politeknik Jember, pembungaan bawang merah bisa dirangsang dengan suhu rendah selama pertumbuhannya. Perlakuan suhu rendah buatan (vernalisasi) pada umbi bibit bisa merangsang pembungaan bawang merah.
Satjadiputra (1990) mengatakan, perlakuan vernalisasi dengan suhu 10 Celcius selama 30-35 hari pada umbi bibit bawang merah bisa meningkatkan pembungaan dan hasil biji bawang merah.
Itulah penjelasan mengenai bawang merah mulai dari perkembangbiakan hingga penyerbukannya. Semoga bisa bermanfaat untuk detikers ya.
Simak Video "Pesona Wisata Sumenep: Pantai, Sejarah, dan Tradisi"
(elk/fds)