SDGs Adalah: Pengertian dan 17 Tujuannya Bagi Kesejahteraan Dunia

SDGs Adalah: Pengertian dan 17 Tujuannya Bagi Kesejahteraan Dunia

Rully Desthian Pahlephi - detikBali
Rabu, 07 Des 2022 15:18 WIB
SDGs
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
-

SDGs adalah singkatan dari Sustainable Development Programs atau yang bisa kita artikan sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan. Secara singkat, SDGs adalah tujuan pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu Sustainable Development Goals . Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian SDGs

Sustainable Development Goals atau SDGs adalah tujuan pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia. Secara umum, program ini memiliki tujuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi di negara yang membutuhkan bantuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari website Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, SDGs bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan dan menjaga keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat. Selain itu, program ini bertujuan untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan melakukan pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang bisa menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

17 Tujuan SDGs Beserta Penjelasannya

Program SDGs disusun dengan 17 tujuan di dalamnya yang harapannya bisa tercapai di tahun 2030. Berikut adalah penjelasan 17 SDGs:

ADVERTISEMENT

1. Tanpa Kemiskinan

Tanpa kemiskinan atau No Poverty adalah tujuan pertama dalam program SDGs. Salah satu targetnya adalah untuk menghapus kemiskinan ekstrim, yaitu penduduk dengan daya beli kurang dari Rp 7.800 per hari.

2. Mengakhiri Kelaparan

Mengakhiri kelaparan atau zero hunger adalah upaya untuk mengatasi masalah kelaparan atau kekurangan pangan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Menggandakan produktivitas agrikultur dan ketahanan pangan adalah agenda utama PBB dalam rangka mengakhiri kelaparan dan memperbaiki nutrisi masyarakat.

3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Kehidupan sehat dan sejahtera (Good Health and Well-Being) adalah tujuan SDGs untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat dan berupaya untuk mencapai kesejahteraan bagi masyarakat dunia. Pada tahun 2030, PBB menargetkan seluruh masyarakat mampu memiliki akses terhadap layanan kesehatan.

4. Pendidikan yang Berkualitas

Pendidikan yang berkualitas adalah salah satu tujuan SDGs untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Program ini memastikan semua manusia bisa mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh dunia.

5. Kesetaraan Gender

Gender Equality adalah salah satu permasalahan yang masih terjadi di berbagai belahan dunia. Program ini berusaha mencegah diskriminasi terhadap gender tertentu dan memastikan semua gender mendapatkan kesempatan yang sama tanpa mengalami diskriminasi.

6. Air Bersih dan Sanitasi Layak

Clean water and sanitation atau air bersih dan sanitasi layak adalah upaya untuk memastikan setiap orang untuk bisa mendapatkan air bersih dan sanitasi yang layak. Pada tahun 2030, PBB menargetkan seluruh manusia untuk memiliki akses air minum yang aman dan terjangkau serta mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat.

7. Energi Bersih dan Terjangkau

Di beberapa tempat, masyarakat masih terisolasi dan belum memiliki listrik sehingga kehidupan mereka sangat terbatas. Oleh karena itu, PBB mencoba untuk memastikan setiap untuk mendapatkan energi yang bersih serta terjangkau atau Affordable and Clean Energy.

8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Decent Work and Economic Growth atau pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi adalah tujuan ke-8 dalam program SDGs yang dicanangkan PBB. Mereka berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh negara sehingga bisa menjamin setiap orang mendapatkan pekerjaan yang layak.

9. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur

Industy, Innovations, dan Infrastructure adalah upaya untuk membangun infrastruktur yang baik, mendukung industrialisasi yang inklusif, serta membantu perkembangan inovasi. Hal ini adalah salah satu cara untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dunia.

10. Mengurangi Ketimpangan

Ketimpangan sosial dan ekonomi adalah salah satu masalah yang serius dan harus segera ditangani. Program ini berusaha mengurangi ketimpangan kehidupan di negara maju dan negara berkembang yang tertuang dalam tujuan SDGs ke-10, yaitu reduce inequality.

11. Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

PBB menargetkan pada tahun 2030, masyarakat bisa memiliki akses terhadap perumahan, transportasi, dan pelayanan dasar yang layak serta terjangkau. Hal ini termasuk dalam tujuan ke-11 dalam SDG, yaitu sustainable cities and communities.

12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

Dilansir dari laman SDG 2030 Indonesia, tujuan ke-12 dari program ini adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab atau responsible consumption and production. Tujuan ini memastikan pola konsumsi dan produksi yang dilakukan menggunakan cara-cara yang berkelanjutan.

13. Penanganan Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah masalah yang serius dan bisa menimbulkan berbagai permasalahan seperti bencana. Program SDGs adalah salah satu langkah untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim untuk mencegah hal-hal buruk terjadi dalam tujuan ke-13, yaitu climate action.

14. Ekosistem Laut

Menjaga ekosistem laut atau life below water adalah upaya untuk melestarikan kehidupan makhluk-makhluk yang tinggal di laut. Tindakan seperti perburuan ilegal dan pencemaran laut terus dikurangi untuk menjaga kehidupan di laut.

15. Ekosistem Darat

Ekosistem Darat atau life on land adalah tujuan ke-15 dalam program sustainable development goals dari PBB. Hal ini dilakukan dengan mengelola hutan secara berkelanjutan untuk menjaga biodiversitas atau keanekaragaman hayati.

16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat

Peace, Justice and Strong adalah upaya untuk mendorong kehidupan masyarakat yang damai, adil, dan institusi yang inklusif. Tujuan ini dilakukan dengan mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level.

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Menciptakan kehidupan yang lebih baik tentu membutuhkan andil dari semua pihak.Partnership for the goals adalah upaya untuk menyatukan berbagai pihak untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.

Target SDGs

SDGs terdiri dari 17 tujuan utama dan terdiri dari 169 target. Dikutip dari laman SDGs 2030 Indonesia berikut adalah 169 target SDGs.

1. Menghapus Kemiskinan

  • Menghapus kemiskinan ekstrim (penduduk di bawah garis kemiskinan) dengan dengan daya beli kurang dari $1,25 PPP (Purchasing Power Parity) atau sekitar Rp 7.800 per hari.
  • Mengurangi setidaknya separuh dari jumlah penduduk miskin (laki-laki, perempuan dan anak dari segala usia) berdasarkan definisi nasional.
  • Di tingkat nasional mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial yang tepat bagi semua level masyarakat. Tahun 2030 berhasil memberikan perlindungan yang substansial bagi kelompok miskin dan rentan.
  • Memastikan semua penduduk, terutama penduduk miskin dan rentan mendapat hak setara mengakses sumber ekonomi (seperti halnya hak layanan dasar), kepemilikan dan akses pada lahan. Memastikan mereka memperoleh akses teknologi.
  • Membangun yang dibutuhkan dan layanan keuangan termasuk keuangan mikro, daya tahan dan kesiapan masyarakat miskin dan kelompok rentan menghadapi perubahan iklim, krisis lingkungan, ekonomi, sosial, dan bencana.

2. Mengakhiri Kelaparan

  • Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan memastikan adanya akses bagi seluruh rakyat, khususnya mereka yang miskin dan berada dalam situasi rentan, termasuk bayi, terhadap pangan yang aman, bernutrisi dan berkecukupan sepanjang tahun.
  • Pada tahun 2030, mengakhiri segala macam bentuk malnutrisi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target-target yang sudah disepakati secara internasional tentang gizi buruk dan penelantaran pada anak balita, dan mengatasi kebutuhan nutrisi untuk para remaja putri, ibu hamil dan menyusui dan manula.
  • Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas agrikultur dan pendapatan dari produsen makanan berskala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, pertanian keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan setara terhadap tanah, sumber-sumber produksi lainnya dan juga input, pengetahuan, layanan finansial, pasar dan kesempatan untuk mendapatkan nilai tambah dan lapangan kerja bukan pertanian
  • Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplemantasikan praktik- praktik agrikultur yang tahan lama yang dapat menaikkan produktivitas dan produksi, yang dapat membantu menjaga ekosistem, yang dapat menguatkan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif memperbaiki kualitas lahan dan tanah.
  • Pada tahun 2020, memelihara keanekaragaman genetika benih, mengolah tanaman dan persawahan serta melestarikan hewan jinak dan spesies liar yang terkait, termasuk melalui bank benih dan tumbuhan yang dipelihara dengan baik keragamannya pada level nasional, regional dan internasional, dan mendukung akses terhadap pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari pemanfaatan sumber-sumber genetik dan pengetahuan tradisional, seperti yang telah disepakati secara internasional.

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

  • Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran.
  • Pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita, dimana setiap negara menargetkan untuk mengurangi kematian neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah 25 per 1000 kelahiran.
  • Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberculosis, malaria, dan penyakit tropis lainnya dan memerangi hepatitis, penyakit yang ditularkan lewat air dan penyakit menular lainnya.
  • Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular, melalui tindakan pencegahan dan pengobatan serta menaikkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
  • Memperkuat pencegahan dan pengobatan dari penyalahgunaan zat berbahaya, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan yang berbahaya dari alkohol.
  • Pada tahun 2020, secara global mengurangi setengah dari angka kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas.
  • Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan sexual dan reproduksi, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, dan mengintegrasikan kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
  • Mencapai cakupan layanan kesehatan universal, termasuk lindungan resiko finansial, akses terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas dan terjangkau bagi semua.
  • Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi angka kematian dan penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dan juga polusi dan kontaminasi udara, air dan tanah.

4. Pendidikan Bermutu

  • Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas, yang mengarah pada hasil belajar yang relevan dan efektif.
  • Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki mendapat akses terhadap pengembangan masa kanak-kanak secara dini yang berkualitas, juga pengasuhan dan pendidikan pra-dasar agar mereka siap untuk masuk ke pendidikan dasar.
  • Pada tahun 2030, memastikan akses yang setara bagi semua perempuan dan laki-laki terhadap pendidikan tinggi, teknis dan kejuruan yang berkualitas dan terjangkau, termasuk universitas.
  • Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki keahlian yang relevan, termasuk keahlian teknis dan kejuruan, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan wirausaha.
  • Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang setara terhadap semua tingkatan pendidikan dan training kejuruan bagi mereka yang rentan, termasuk yang memiliki disabilitas, masyarakat adat dan anak-anak yang berada dalam situasi rentan.
  • Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuan baca-tulis dan kemampuan berhitung.
  • Pada tahun 2030, memastikan bahwa mereka yang belajar mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, termasuk antara lain, melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, HAM, kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian dan anti kekerasan, kependudukan global dan apresiasi terhadap keberagaman budaya dan kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan.

5. Kesetaraan Gender

  • Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak perempuan di mana saja.
  • Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan (trafficking) dan seksual dan bentuk eksploitasi lainnya.
  • Menghapuskan segala semua praktek-praktek yang membahayakan, seperti perkawinan anak, dini dan paksa dan sunat pada perempuan.
  • Menyadari dan menghargai pelayanan dan kerja domestik yang tidak dibayar melalui penyediaan pelayanan publik, kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta mendorong adanya tanggung jawab bersama di dalam rumah tangga dan keluarga yang pantas secara nasional.
  • Memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik.
  • Memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan hak reproduksi sebagaimana telah disepakati dalam Program Aksi Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan dan Aksi Platform Beijing dan dokumen hasil dari konferensi review keduanya.

6. Akses Air Bersih dan Sanitasi

  • Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau untuk semua.
  • Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil untuk semua dan mengakhiri buang air di tempat terbuka, dengan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang berada dalam situasi rentan.
  • Pada tahun 2030, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi, menghapuskan pembuangan limbah dan meminimalisir pembuangan bahan kimia dan materi berbahaya, mengurangi separuh dari proporsi air limbah yang tidak diolah dan secara substansial meningkatkan daur ulang dan penggunaan ulang yang aman secara global.
  • Pada tahun 2030, secara substantif meningkatkan penggunaan air secara efisien di semua sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air bersih yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air.
  • Pada tahun 2030, mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi pada setiap level, termasuk melalui kerjasama antarbatas selayaknya.
  • Pada tahun 2020, melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, rawa, sungai, resapan air dan danau.

7. Energi Bersih dan Terjangkau

  • Pada tahun 2030, memastikan adanya akses universal terhadap pelayanan energi yang terjangkau, dapat diandalkan dan modern
  • Pada tahun 2030, meningkatkan secara substantif proporsi energi terbarukan dalam energi campuran global
  • Pada tahun 2030, menggandakan laju perbaikan efisiensi energi.

8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

  • Memelihara pertumbuhan ekonomi perkapita sesuai dengan situasi nasional dan, khususnya, setidaknya mempertahankan 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto pertahunnya di negara-negara kurang berkembang.
  • Mencapai level yang lebih tinggi untuk produktivitas ekonomi melalui disertifikasi, peningkatan mutu teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus terhadap sektor-sektor yang mempunyai nilai tambah lebih dan padat karya.
  • Mendorong kebijakan yang berorientasi pembangunan yang mendukung aktivitas-aktivitas produktif, penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong pembentukan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui akses terhadap layanan pendanaan/permodalan.
  • Memperbaiki secara progresif, sampai tahun 2030, efisiensi sumberdaya global dalam hal konsumsi dan produksi dan berupaya untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka kerja 10 tahun program tentang konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan dipelopori negara- negara maju.
  • Pada tahun 2030, mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk untuk kaum muda dan orang dengan disabilitas, juga kesetaraan upah bagi pekerjaan yang mempunyai nilai yang sama.
  • Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi usia muda yang tidak bekerja, tidak berpendidikan atau terlatih.
  • Mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk mengentaskan kerja paksa, mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia dan menegakkan larangan dan eliminasi bentuk terburuk dari tenaga kerja anak, termasuk perekrutan dan pemanfaatan serdadu anak, dan pada tahun 2025 mengakhiri segala bentuk tenaga kerja anak.
  • Melindungi hak-hak pekerja dan mendukung lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pekerja, khususnya bagi perempuan buruh migran, dan pekerja dalam situasi genting.
  • Pada tahun 2030, merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung turisme yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus mendukung budaya dan produk lokal.
  • Menguatkan kapasitas institusi keuangan domestik untuk mendorong dan melauskan akses terhadap perbankan, asuransi dan layanan pendanaan untuk semua.

9. Infrastruktur, Industri, dan Inovasi

  • Membangun infrastruktur yang berkualitas, dapat diandalkan, berkelanjutan dan tahan lama, termasuk infrastruktur regional dan antar batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan berfokus pada akses yang terjangkau dan sama rata bagi semua.
  • Mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan, pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan bagian industri terhadap penciptaan lapangan kerja dan produk domestik bruto, sejalan dengan situasi nasional, dan menggandakan bagian industri di negara kurang berkembang.
  • Meningkatkan akses industri skala kecil dan usaha skala kecil lainnya, khususnya di negara-negara berkembang terhadap layanan pendanaan, termasuk kredit yang terjangkau dan digabungkan dengan value chains dan pasar.
  • Pada tahun 2030, meningkatkan mutu infrastruktur dan menambahkan komponen pada industri agar dapat berkelanjutan, dengan ditambahkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengadopsi teknologi bersih dan ramah lingkungan dan proses industrial, dimana semua negara melakukan aksi ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
  • Menambah penelitian ilmiah, meningkatkan kemampuan teknologi dari sektor industri di semua negara, khususnya negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030, mendorong inovasi dan secara substantif meningkatkan jumlah riset dan tenaga pembangunan per 1 juta orang dan juga riset publik dan swasta serta pengeluaran pembangunan.

10. Mengurangi Ketimpangan

  • Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan memelihara pertumbuhan pendapatan dari 40 persen populasi yang paling bawah di tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.
  • Pada tahun 2030, memberdayakan dan mendorong penyertaan sosial, ekonomi dan politik bagi semua, tanpa melihat usia, jenis kelamin, disabilitas, bangsa, suku, asal, kelompok etnis, agama atau ekonomi atau status lainnya.
  • Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi ketimpangan pendapatan/outcome, termasuk dengan mengeliminasi diskriminasi terhadap hukum, kebijakan dan praktek-praktek dan mendorong adanya legislasi, kebijakan dan aksi yang sepantasnya untuk hal ini.
  • Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, dan secara progresif mencapai kesetaraan.
  • Memperbaiki regulasi dan memonitor pasar dan institusi keuangan global dan menguatkan implementasi dari regulasi tersebut.
  • Memastikan representasi yang lebih banyak dan suara untuk negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan di institusi-institusi ekonomi dan keuangan global internasional agar dapat menjadi institusi yang lebih efektif, kredibel, akuntabel dan sah.
  • Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang tertata, aman, teratur dan bertanggung jawab, termasuk melalui implementasi kebijakan migrasi yang terencana dan terkelola dengan baik.

11. Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

  • Pada tahun 2030, memastikan akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar yang layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkan mutu pemukiman kumuh.
  • Pada tahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keamanan jalan, dengan memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian khusus terhadap kebutuhan dari mereka yang berada di situasi rentan, perempuan, anak-anak, orang dengan disablitas dan manula.
  • Pada tahun 2030, meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang partisipatoris, terintegrasi dan berkelanjutan di setiap negara.
  • Menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural dunia.
  • Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian ekonomi langsung yang berhubungan dengan produk domestik bruto global yang disebabkan oleh bencana, termasuk bencana terkait air, dengan fokus kepada melindungi yang miskin dan yang berada di situasi rentan.
  • Pada tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara dan kotamadya dan manajemen limbah lainnya.
  • Pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik yang aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan dan anakanak, manula dan orang dengan disabilitas.

12.Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

  • Mengimplementasikan Kerangka Kerja 10 tahun dari program konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dimana seluruh negara melakukan aksi, dengan dipelopori negara-negara maju, dengan melihat pembangunan dan kemampuan dari negara-negara berkembang.
  • Pada tahun 2030, mencapai manajemen berkelanjutan dan penggunaan yang efisien dari sumber daya alam.
  • Pada tahun 2030, mengurangi separuh jumlah dari sampah pangan global perkapita pada tingkat retail dan konsumen dan mengurangi kerugian makanan sepanjang produksi dan rantai penawaran, termasuk kerugian paska panen.
  • Pada tahun 2020, meraih manajemen ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah lainnya sepanjang siklus hidupnya, sesuai dengan kerangka kerja internasional yang telah disepakati, dan secara signifikan mengurangi pelepasan bahan-bahan tersebut ke udara, air dan tanah dalam rangka meminimalisir dampak buruk bahan tersebut terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
  • Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali.
  • Mendorong perusahaan, terutama perusahaan skala besar dan transnasional untuk mengadopsi praktek-praktek yang berkelanjutan dan untuk memasukkan informasi yang berkelanjutan di dalam siklus laporan mereka.
  • Mendukung praktek-praktek pengadaan barang publik yang berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional.
  • Pada tahun 2030, memastikan bahwa setiap orang dimanapun mendapatkan informasi yang relevan dan kesadaran untuk pembangunan dan gaya hidup yang berkelanjutan secara harmonis dengan alam.

13. Penanganan Perubahan Iklim

  • Menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya hal-hal yang berkaitan dengan iklim dan bencana alam di semua negara.
  • Mengintegrasikan ukuran-ukuran perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional.
  • Memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia maupun institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini.

14. Menjaga Ekosistem Laut

  • Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa barang laut dan dan polusi bahan makanan.
  • Pada tahun 2020, secara berkelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan memperkuat daya tahannya, dan melakukan aksi restorasi agar dapat mencapai kelautan yang sehat dan produktif.
  • Meminimalisir dan mengatasi dampak dari bertambahnya keasaman air laut, termasuk memperbanyak kerjasama ilmiah pada setiap level.
  • Pada tahun 2020, secara efektif meregulasi panen dan pengambilan ikan secara berlebihan, pemancingan illegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi, juga praktek-praktek pemancingan yang destruktif serta mengimplementasikan perencanaan manajemen berbasis ilmiah agar dapat mengembalikan persediaan ikan secepat mungkin, setidaknya pada level di mana dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan sebagaimana karasteristik biologis masing-masing ikan.
  • Pada tahun 2020, mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia.
  • Pada tahun 2020, melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang berlebihan, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi dan menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang demikian, dengan kesadaran bahwa perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan efektif untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2.
  • Pada tahun 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya kelautan, termasuk melalui manajemen yang berkelanjutan dari perikanan, budidaya pariwisata perairan.

15. Menjaga Ekosistem Darat

  • Pada tahun 2020, memastikan bahwa konservasi, restorasi dan penggunaan yang berkelanjutan dari ekosistem terrestrial dan air daratan dan pelayanannya, khususnya hutan, rawa, pegunungan dan daratan, sejalan dengan kewajiban dibawah perjanjian internasional.
  • Pada tahun 2020, mendukung pengimplementasian manajemen yang berkelanjutan untuk semua tipe hutan, menghambat deforestasi, merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial meningkatkan aforestasi dan reforestasi secara global.
  • Pada tahun 2030, memerangi desertifikasi, merestorasi lahan dan tanah terdegradasi, termasuk lahan yang kena dampak desertifikasi, kekeringan, kebanjiran, dan berupaya unutk mencapai dunia yang terdegradasi secara netral.
  • Pada tahun 2030, memastikan konservasi ekosistem pegunungan, termasuk keaneka ragaman hayati, agar dapat meningkatkan kapasitasnya untuk memberikan manfaat yang esensial bagi pembangunan berkelanjutan.
  • Melakukan aksi segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi natural habitat, menghambat hilangnya keanekaragaman hayati dan, pada tahun 2020, melindungi dan mencegah kepunahan spesies terancam/langka.
  • Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari pemanfaatan sumber-sumber genetika dan mendukung akses yang layak terhadap sumber-sumber tersebut, sebagaimana disepakati secara internasional.
  • Melakukan aksi segera untuk mengakhiri perburuan dan penjualan spesies flora dan fauna yang dilindungi dan mengatasi baik penawaran maupun permintaan produk satwa liar ilegal.
  • Pada tahun 2020, mengenalkan upaya-upaya yang dapat mencegah pengenalan dan secara signifikan mengurangi dampak dari invasi spesies asing terhadap ekosistem tanah dan air yang dapat mengurangi jumlah spesies prioritas.
  • Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan nasional dan lokal, proses pembangunan, dan strategi pengentasan kemiskinan.

16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat

  • Secara signifikan mengurangi segala macam bentuk kekerasan dan angka kematian terkait di mana pun.
  • Mengakhiri pelecehan, eksploitasi, perdagangan dan segala macem bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak.
  • Mendukung perangkat hukum di tingkat nasional dan internasional dan akses keadilan yang sama untuk semua.
  • Pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan senjata terlarang, memperkuat pemulihan dan pengembalian asset yang dicuri dan memerangi semua jenis tindak kejahatan kriminal yang terorganisir.
  • Secara substansial mengurangi korupsi dan suap dalam segala bentuk.
  • Membangun institusi-institusi yang akuntabel dan transparan di semua level.
  • Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif dan representatif di semua level.
  • Memperlebar dan menguatkan partisipasi dari negara-negara berkembang dalam institusi dan tata-kelola global.
  • Pada tahun 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk akta kelahiran.
  • Memastikan akses publik terhadap informasi dan melindungi kebebasan fundamental, sesuai dengan perundang-undangan nasional dan perjanjian internasional.

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

  • Menguatkan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui bantuan internasional kepada negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas domestik dalam hal pajak dan pengumpulan pendapatan lainnya.
  • Negara-negara maju mengimplementasikan secara penuh komitmen ODA mereka, termasuk komitmen yang dibuat oleh banyak negara maju untuk mencapai target 0,7 persen dari ODA/GNI bagi negara-negara berkembang dan 0,15 - 0,20 persen dari ODA/GNI bagi negara-negara kurang berkembang; pemberi ODA didorong untuk mempertimbangkan penetapan target untuk dapat memberikan setidaknya 0,20 persen dari ODA/GNI kepada negara-negara kurang berkembang.
  • Memobilisasi tambahan sumber daya finansial untuk negara berkembang dari berbagai sumber.
  • Membantu negara berkembang dalam mencapai pengelolaan hutang jangkapanjang yang berkelanjutan melalui kebijakan yang terkoordinir yang ditujukan untuk membantu perkembangan pendanaan hutang, penghapusan hutang dan restrukturisasi hutang, sebagaimana layaknya, dan mengatasi hutang dari negara miskin berutang banyak untuk mengurangi beban hutang.
  • Mengadopsi dan mengimplementasikan regim yang mendukung investasi bagi negara kurang berkembang.
  • Memperbanyak kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan, dan segitiga regional dan internasional mengenai akses terhadap sains, teknologi dan inovasi dan memperbanyak berbagi pengetahuan mengenai syarat yang disepakati bersama, termasuk melalui koordinasi yang lebih baik diantara mekanisme yang sudah ada, khususnya pada level PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global.
  • Mendukung perkembangan, transfer, diseminasi dan difusi teknologi ramah lingkungan kepada negara-negara berkembang dengan syarat lunak, termasuk syarat konsesi dan preferensial, sebagaimana yang telah disepakati bersama.
  • Secara penuh mengoperasionalisasi bank teknologi dan sains, mekanisme pengembangan kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara kurang berkembang pada tahun 2017 dan memperbanyak penggunaan teknologi yang memungkinkan, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
  • Meningkatkan dukungan internasional untuk mengimplementasikan pengembangan kapasitas yang efektif dan mengena di negara-negara berkembang untuk mendukung rencana nasional untuk menimplementasikan semua tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerjasama segitiga.
  • Mendorong system perdagangan multilateral yang universal, berdasarkan aturan, non-diskriminatif dan setara di bawah WTO, termasuk melalui konklusi negosiasi di bawah Agenda Pembangunan Doha.
  • Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-negara berkembang, dengan pandangan untuk menggandakan porsi ekspor global negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020.
  • Menyadari implementasi yang tepat waktu dari akses terhadap pasar bebas-bea dan bebas-quota untuk seterusnya, bagi negara-negara kurang berkembang, konsisten dengan keputusan WTO, termasuk dengan memastikan bahwa aturan asal (rules of origin) yang preferensial yang diterapkan bagi import dari negara kurang berkembang bersifat transparan dan sederhana, dan berkontribusi untuk memfasilitasi akses pasar.
  • Memperbaiki stabilitas ekonomi makro global, termasuk melalui koordinasi kebijakan dan keterpaduan kebijakan.
  • Meningkatkan koherensi kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan.
  • Menghargai ruang kebijakan dan kepemimpinan masing-masing negara untuk membuat dan mengimplementasikan kebijakan untuk pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan Kemitraan multi-pihak.
  • Memperluas kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, dilengkapi dengan kemitraan multi-pihak yang dapat memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, teknologi, dan sumber daya finansial, untuk mendukung pencapaian Tujuan di semua negara, terutama negara berkembang.
  • Mendorong dan mendukung kemitraan publik, publik-swasta, dan masyarakat sipil yang efektif, yang dibangun dari pengalaman dan strategi dalam bermitra.
  • Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan terhadap pengembangan kapasitas ke negara-negara berkembang, termasuk negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil, untuk secara signifikan meningkatkan ketersediaan data yang bermutu tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan, diagregat menurut pendapatan, gender, usia, suku, etnis, status migrasi, disabilitas, lokasi geografis dan karakteristik lainnya yang relevan dalam konteks nasional.
  • Pada tahun 2030, membangun dari inisiatif-inisiatif yang ada untuk mengembangkan ukuran kemajuan tehadap pembangunan berkelanjutan yang melengkapi produk domestik bruto dan mendukung pengembangan kapasitas statistik di negara-negara berkembang.

Cara Mengukur Progres SDG

Program SDGs dapat dikatakan berhasil jika bisa mencapat target-target di atas. Jika kamu ingin mengukur progres dari program ini, khusus untuk Indonesia, maka kamu bisa mengunjungi laman SDGs Dashboard yang dikelola oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Di situs tersebut tersedia banyak data yang berkaitan dengan program SDGs. Misalnya, untuk tingkat kemiskinan terjadi penurunan dari angka 9,71 pada September 2021 menjadi 9,54 pada Maret 2022.

Peran Masyarakat Sipil dalam Pelaksanaan SDGs

Sebagai masyarakat sipil, tentu kamu bisa memberikan kontribusi untuk mencapai target-target dalam SDGs. Kamu bisa menerapkan berbagai tindakan untuk mendukung program ini.

Misalnya, dalam menangani masalah perubahan iklim, kamu perlu meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu, kamu juga bisa berkontribusi dengan menghemat energi serta melakukan upaya adaptasi dan mitigasi.

SDGs adalah program PBB yang bertujuan untuk mennciptaka kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dunia. Demikianlah pembahasan mengenai sustainable development goals berserta 17 tujuannya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.




(khq/fds)

Hide Ads