Fakta di Balik Penyebab Kematian Ibu-Bayi di Manggarai Barat Tinggi

Manggarai Barat

Fakta di Balik Penyebab Kematian Ibu-Bayi di Manggarai Barat Tinggi

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 06 Des 2022 21:37 WIB
ilustrasi bayi baru lahir
Ilustrasi bayi. Foto: thinkstock
Manggarai Barat - Kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat sebanyak 387 kasus selama 6 tahun terakhir. Penyebab tingginya kasus kematian ibu dan bayi tersebut disebabkan oleh pendarahan dan berat badan (BB) lahir bayi rendah.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Maria Lylya Rendeng menjelaskan, penyebab kematian ibu pada 2022 paling banyak disebabkan oleh perdarahan. Berikutnya disebabkan penyakit penyerta.

Penyebab kematian ibu terjadi dalam masa hamil, melahirkan atau setelah melahirkan di antaranya penyakit penyerta, ada kelainan (placenta Previa) dan perdarahan.

Lyly mengatakan, ibu meninggal karena perdarahan ada yang terjadi dalam perjalanan rujuk ke Rumah Sakit. Adapula yang mengalami pendarahan usai melahirkan secara normal di rumah.

Ibu meninggal dalam perjalanan ini karena jarak tempuh yang terlalu jauh dari Puskesmas ke Rumah Sakit di Labuan Bajo. Adapun penanganan Ibu yang mengalami perdarahan paling lama dalam waktu dua jam, sementara perjalanan ke Rumah Sakit lebih dari dua jam.

"Ada satu pasien dirujuk dari Bari (Puskesmas di Ibu Kota Kecamatan yang jauh dari Labuan Bajo) meninggal dalam perjalanan, sudah melahirkan pendarahan. Waktu untuk bertahan jika ibu perdarahan, post partum, hanya dua jam, sementara dari Bari lebih dari 2 jam," kata Lyly

"Ada yang perdarahan di rumah, dia sudah melahirkan normal terus dia duduk di tanah, dan tidak tahu kalau dia berdarah, sementara keluarga sedang minum kopi di ruang tamu, dia sendiri," lanjut dia.

Adapun penyakit penyerta yang menyebabkan ibu meninggal di antaranya COVID-19 dan pembengkakan kelenjar. "Penyakit penyerta seperti ada benjolan di bagian leher, pembengkakan kelenjar. Ibu itu sebelumnya operasi caesar, selamat, setelah kondisi stabil operasi kelenjar. Dia meninggal akibat operasi kelenjar. Ada yang COVID," ujar Lyly.

Sementara, penyebab kematian pada bayi di antaranya karena lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di bawah 2,5 kg, lahir dengan gagal nafas, kejang, demam, pneumonia, kelainan bawaan, termasuk asupan gizi yang kurang baik selama masa kehamilan maupun usai melahirkan. Ibu cenderung makan asal kenyang dengan penuhi kebutuhan karbohidrat, abaikan sayur dan buah.


(nor/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads