- Kelelawar Berkembang Biak dengan Cara?
- Ciri-ciri Khusus dari Kelelawar 1. Cara Berkembang Biak 2. Jenis Hewan Nokturnal 3. Mengeluarkan Bunyi Ultrasonik 4. Kemampuan Ekolokasi 5. Cara Tidur
- Kelelawar Termasuk Jenis Hewan Apa?
- Mengapa Kelelawar Keluar Pada Malam Hari?
- Habitat Kelelawar
- Manfaat Kelelawar 1. Sebagai Penyerbuk Alami 2. Pembasmi Hama 3. Pengontrol Penyakit Malaria
Kelelawar (Chiroptera) adalah salah satu mamalia terbang. Biasanya, hewan ini selalu dihindari manusia karena bentuknya yang menyeramkan, padahal kelelawar bukanlah hewan pengganggu.
Salah satu keunikan kelelawar adalah proses reproduksinya. Kelelawar berkembang biak dengan cara melahirkan. Tidak seperti mamalia lain, kelelawar memiliki cara melahirkan yang sangat unik. Mau tahu selengkapnya? Yuk, baca artikel ini!
Kelelawar Berkembang Biak dengan Cara?
Kelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Tidak seperti burung yang bertelur, kelelawar berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laporan akhir yang ditulis Amin Asriadi berjudul Kelimpahan, Sebaran dan Keanekaragaman Kelelawar (Chiroptera) Pada Beberapa Gua dengan Pola Pengelolaan Berbeda, beberapa hal yang patut diketahui dari proses reproduksi kelelawar yaitu:
- Proses reproduksi kelelawar sangat bergantung dengan tempat. Kondisi gua yang sunyi, gelap, lembab dengan suhu yang stabil sangat cocok untuk tempat melahirkan.
- Kehamilan kelelawar bergantung pada iklim dan cuaca, namun biasanya berlangsung selama 3-6 bulan.
- Kelelawar melahirkan dengan posisi terbalik (head-down).
- Sayapnya digunakan untuk menutup dan menangkap bayi.
- Proses melahirkan terjadi pada malam hari.
- Kelelawar hanya mampu melahirkan 1-2 ekor bayi dalam setahun.
- Selaput kulit (patagium) digunakan untuk tempat melahirkan anak.
- Selama masa kehamilan, induk kelelawar jadi lebih sensitif.
- Kelelawar melahirkan dengan cara berkelompok. Jadi, saat ingin melahirkan kelelawar betina yang sedang hamil berkumpul untuk melahirkan bersama.
- Bayi kelelawar mempunyai bobot 25-30% dari bobot induknya.
- Kelelawar memiliki gigi susu saat baru lahir, namun seiring berjalannya waktu akan diganti dengan gigi permanen.
- Walaupun gigi susu, namun bentuknya cukup runcing dan tajam.
- Anak kelelawar biasanya menyusun sekitar 30-40 hari.
Ciri-ciri Khusus dari Kelelawar
Selain bentuk wajah dan sayapnya yang unik dan berbeda dengan makhluk terbang lainnya, ada beberapa ciri khusus dari kelelawar.
1. Cara Berkembang Biak
Kelelawar merupakan satu-satunya hewan terbang yang melahirkan. Uniknya lagi, kelelawar melahirkan anaknya dengan cara terbalik menggelantung di dahan pohon, serta melahirkan bersama kelelawar betina lainnya.
2. Jenis Hewan Nokturnal
Hewan nokturnal adalah hewan yang beraktivitas pada malam hari. Todak hanya kelelawar, burung hantu, lipan, rubah, dan tarsius. Biasanya hewan-hewan ini akan mencari makan dan berkeliaran pada malam hari, dan lebih pasif di siang hari.
3. Mengeluarkan Bunyi Ultrasonik
Gelombang ultrasonik adalah bunyi yang dihasilkan hewan seperti kelelawar, lumba-lumba dan anjing. Frekuensi bunyi ini sangat tinggi yaitu 20.000 Hertz.
4. Kemampuan Ekolokasi
Kelelawar memiliki penglihatan yang buruk. Sebagai gantinya hewan ini memiliki kemampuan ekolokasi. Ekolokasi atau biosonar digunakan oleh beberapa jenis hewan, seperti kelelawar, lumba-lumba dan paus.
Hewan yang memiliki kemampuan ini akan mengeluarkan bunyi, kemudian mendengar pantulan bunyi tersebut untuk memudahkan mencari mangsa.
5. Cara Tidur
Kelelawar tidur dengan cara terbalik bergelantung di dahan pohon. Fungsinya untuk menghindari musuh saat siang hari. Selain itu, posisi ini juga memudahkan kelelawar untuk terbang.
Kelelawar Termasuk Jenis Hewan Apa?
Menurut Kunz dalam laporan akhir yang ditulis Amin Asriadi, kelelawar memiliki klasifikasi sebagai berikut:
- Kingdom: Animalia
- Filum: Chordata
- Sub Filum: Vertebrata
- Kelas: Mamalia
- Ordo: Chiroptera
- Sub Ordo: Megachiroptera dan Microchiroptera
Ada sekitar 205 jenis kelelawar di Indonesia yang terbagi ke dalam 9 famili, yaitu Pteropodidae, Hipposideridae, Megadermatidae, Rhinolophidae, Rhinopomatidae, Nycteridae, Vespertilionidae, Emballonuridae, dan Mollosidae.
Mengapa Kelelawar Keluar Pada Malam Hari?
Kelelawar merupakan salah satu hewan nokturnal atau hewan yang aktif pada malam hari. Maka dari itu, kelelawar banyak dijumpai di gua atau tempat yang gelap.
Salah satu alasan beberapa hewan lebih aktif di malam hari adalah untuk menghindari predator yang aktif di siang hari. Keistimewaan dari hewan nokturnal adalah memiliki penciuman dan pendengaran yang tajam.
Habitat Kelelawar
Kelelawar memiliki berbagai habitat, seperti gua, hutan, atau perkebunan. Biasanya, kelelawar akan bertengger di dahan pohon besar. Namun, ada juga kelelawar yang berlindung di lubang-lubang pohon. Beberapa jenis kelelawar memilih bertengger pada gua yang gelap dan lembab.
Manfaat Kelelawar
Salah satu fakta kelelawar yang jarang diketahui yaitu hewan ini memiliki manfaat untuk kehidupan manusia, terutama dalam bidang pertanian.
1. Sebagai Penyerbuk Alami
Siapa sangka bahwa kelelawar bermanfaat untuk bidang pertanian. Diantaranya sebagai penyerbuk alami untuk tumbuhan jagung dan lain-lain. Meskipun ada hewan penyerbuk lainnya, kelelawar jarang merusak bunga dan mampu memindahkan cukup banyak serbuk sari untuk menghasilkan buah.
2. Pembasmi Hama
Kelelawar merupakan hewan omnivora (pemakan segala), oleh karena itu kelelawar dapat digunakan sebagai pemangsa hama pada tanaman pertanian, terutama tikus.
3. Pengontrol Penyakit Malaria
Dilansir Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, hilangnya populasi kelelawar dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit malaria. Makanan utama kelelawar adalah serangga atau buah-buahan.
Dalam sehari, kelelawar dapat memangsa 500 ekor serangga. Secara tidak langsung, membantu manusia dalam memberantas nyamuk penyebab malaria.
Itulah beberapa fakta tentang kelelawar serta cara berkembang biaknya. Siapa sangka dibalik ciri fisiknya yang menyeramkan, kelelawar memiliki manfaat untuk manusia. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
(des/fds)