Fakta-fakta Pantai Melasti: Potensi Pendapatan Miliaran Per Bulan

Badung

Fakta-fakta Pantai Melasti: Potensi Pendapatan Miliaran Per Bulan

Agus Eka - detikBali
Selasa, 06 Des 2022 07:59 WIB
Pantai Melasti, Desa Ungasan, Badung, Bali, yang eksotis dengan hamparan pasir putih dan jajaran tebing kapurnya yang menawan.
Pantai Melasti, Desa Ungasan, Badung, Bali, yang eksotis dengan hamparan pasir putih dan jajaran tebing kapurnya yang menawan. Foto: Agus Eka/detikBali
Badung -

Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, menjadi salah satu tujuan wisata yang tergolong hits di Bali. Hamparan lahan perbukitan kering berkapur yang mengelilingi kawasan pantai sekaligus menjadi daya tarik pendukung pantai tersebut.

Pantai Melasti telah ditetapkan menjadi desa wisata setelah mendapat status sebagai daya tarik wisata (DTW) berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 4 Tahun 2018 tanggal 1 Februari 2018 tentang Penetapan Kawasan Pantai Melasti.

Terlepas dari kasus dugaan reklamasi yang ada di sekitar pantai tersebut, Pantai Melasti menjadi salah satu tempat wisata yang diminati. Potensi pendapatan Pantai Melasti pun diperkirakan mencapai Rp 800 juta dalam sebulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantai Melasti Berlokasi di Desa Ungasan

Desa Ungasan secara geografis berada paling selatan Pulau Bali atau di kaki pulau. Secara alamiah, desa ini berbatasan langsung dengan lautan. Namun letaknya berada di atas bukit kapur, sehingga batas dengan lautan terpisah tebing kapur yang curam.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Pesona Indonesia, Desa Ungasan berpenduduk kurang lebih 2.639 KK dengan hampir 7.700 jiwa yang terbagi di 15 Banjar. Desa ini hanya memiliki potensi maritim. Sedangkan potensi pertanian hampir tidak ada karena ketiadaan sumber air irigasi sepanjang tahun.

Pengembangan pun terfokus pada kawasan pantai sebagai sumber pendapatan warga desa adat. Salah satunya pengembangan Desa Wisata Pantai Melasti. Keberadaan objek wisata ini pun tidak lepas dari sejarah warga desa untuk dapat menjalankan urusan adat, agama, dan tradisi budaya ke pantai.

Mengingat era 1990an, akses menuju kawasan pantai sangatlah sulit lantaran medan yang curam. Rintisan pembuatan jalan ke Pantai Melasti dimulai sejak 1993 hingga 2007 dengan membelah tebing kapur sampai ke sisi pasir putih pantai menuju Pura Segara (pantai).

Simak fakta-fakta lainnya...

Ragam Fasilitas Pantai Melasti

Selain menghadirkan panorama alam berupa hamparan laut luas, pantai pasir putih, dan lanskap tebing kapur yang eksotis, wisatawan juga dimanjakan dengan beragam fasilitas yang mungkin dibutuhkan pengunjung Pantai Melasti.

Mulai dari warung UMKM warga, minimarket, wahana permainan air, beach club, dan tempat pertemuan. Pantai Melasti juga dilengkapi taman-taman yang asri di sepanjang akses utama serta beberapa titik lainnya, sehingga pengunjung bisa berfoto tidak hanya di satu tempat.

Pantai Melasti juga menyiapkan beragam atraksi berbasis wisata budaya misalnya pentas tari kecak dan seni lainnya, festival budaya dan bahari, eksebisi, event komunitas, hingga wisata edukasi seperti riset pariwisata.

Pekerjakan Warga dari 15 Banjar

Menurut Ketua Pengelola Pantai Melasti Wayan Karnawa, banyak manfaat yang dirasakan warga sekitar terhadap pengembangan Pantai Melasti. Yang paling nyata adalah adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Ia menegaskan 25 warung di Pantai Melasti dikelola pelaku UMKM Desa Ungasan. Termasuk tenaga pendukung seperti tenaga kebersihan, petugas loket, keamanan, bagian pengembangan, dan para seniman yang tampil di panggung budaya.

"Ya memang sangat terasa. Dulu pendapatan warga banyak bersumber dari laut sebagai nelayan dan petani lahan kering dan beternak. Dengan pesatnya kunjungan wisatawan, sebagian beralih ke pariwisata. Manfaatnya kan secara langsung ada atraksi kecak tiga kelompok dari 15 banjar," tegasnya.

Potensi Pendapatan Pantai Melasti Ratusan Juta per Bulan

Pantai Melasti dikelola BUPDA Desa Adat Ungasan melalui Unit Usaha DTW Pantai Melasti. Secara operasional DTW Pantai Melasti mulai menerima kunjungan wisatawan sejak Agustus 2018. Hingga sekarang jumlah kunjungan terbilang fluktuatif tiap bulannya.

Umumnya kunjungan ramai pada bulan Juni-Juli dan Desember-Januari bertepatan dengan bulan-bulan liburan dengan rata-rata kunjungan mencapai 40 ribu orang per bulan. Badan pengelola memprediksi kunjungan kian meningkat tiap tahun, mulai 60-70 ribu orang per bulan pada 2023, 70-80 ribu orang/bulan pada tahun 2024, dan stabil di atas 80 ribu orang/bulan tahun 2025.

Data dari lama Pesona Indonesia, pada tahun 2020, pendapatan tertinggi hingga Rp 1.132.108.000 pada bulan Januari sebelum pandemi. Jika diperhatikan jumlah pendapatan nilai tengahnya berkisar Rp 600 juta per bulan, Pantai Melasti memiliki peluang pendapatan sebesar Rp 700 juta/bulan pada tahun 2022, Rp 800 Juta per bulan pada 2023, Rp 900 Juta per bulan pada 2024 dan Rp 1 miliar per bulan pada tahun 2025.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Reverse Bungy, Wahana Menegangkan di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads