Stok Solar Kosong Sejak 4 Hari Lalu, Sopir Antre Berjam-jam di SPBU

Tabanan

Stok Solar Kosong Sejak 4 Hari Lalu, Sopir Antre Berjam-jam di SPBU

Chairul Amri Simabur - detikBali
Senin, 05 Des 2022 15:15 WIB
Suasana antrean truk di SPBU Abiantuwung, yang berada di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Tabanan, Bali, Senin (5/12/2023).
Suasana antrean truk di SPBU Abiantuwung, yang berada di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Tabanan, Bali, Senin (5/12/2022). Foto: Chairul amri simabur/detikBali
Tabanan -

Feri Sulistiyono (26), sopir truk boks PT JAPFA, mengaku merasakan kekosongan solar di Tabanan, Bali, sejak empat hari lalu. Hari ini saja, ia sudah mendatangi empat SPBU untuk mendapatkan solar sebelum berangkat ke Banyuwangi.

Kekosongan solar di Tabanan membuat pengiriman logistik antardaerah, bahkan antarpulau, tersendat. Antrean panjang truk yang hendak mengisi solar terjadi di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Senin (5/12/2022).

"Ini SPBU keempat yang saya datangi. Sudah dua jam lebih saya antre, yang di Bypass Ir Soekarno kosong, di Wiros dan Sayan Mengwi juga kosong," kata Feri Sulistiyono, di sela antre menuju SPBU Abiantuwung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Feri sendiri berencana ke Banyuwangi untuk mengantarkan telur. Ia berangkat dari Baturiti. Tapi perjalanannya ke Banyuwangi sejak pagi jadi terhambat karena kesulitan memperoleh solar.

"Sekarang ini (truk) paling masih isi (solar) sekitar 10 liter. Tapi mau bagaimana lagi. Kan mesti diisi dulu biar bisa jalan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Seingat Feri, kekosongan solar ini sudah mulai dirasakannya sejak empat hari lalu. Waktu itu, ia dalam perjalanan menuju Pasuruan untuk mengantarkan telur.

Sekali antar muatan ke Jawa, setidaknya ia perlu 75 liter solar dengan ongkos sekitar Rp 600 ribuan. Tapi dengan stok solar yang kosong, terkadang kapasitas itu tidak tercukupi.

"Paling maksimal bisa isi Rp 300 ribuan sekarang ini. Katanya, kalau punya aplikasi (My Pertamina) bisa full. Itu katanya ya," ungkap Feri.

Ia sendiri mengaku sudah membuat akun di aplikasi My Pertamina. Namun, ia belum bisa memakai aplikasi itu karena masih ada proses verifikasi.

"Masih tunggu verifikasi. Saya kira, kalau sudah punya aplikasi juga akan susah. Kalau stok solarnya terbatas pasti dibatasi juga. Bagaimana mau isi full," kata Feri menyudahi obrolannya karena harus memajukan truknya.




(irb/hsa)

Hide Ads