Polisi bakal menyimpulkan teka-teki kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, pada awal pekan depan. Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.
"Kemungkinan hari Senin nanti ya," katanya, di Polda Metro Jaya, Minggu (4/12/2022), dilansir dari detikNews.
Pengungkapan kasus memang direncanakan sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Polda Metro Jaya. "Pokoknya kesimpulan Kalideres itu diupayakan sebelum Hut Polda Metro Jaya, acara puncaknya tanggal 6 Desember 2022 itu," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya seluruh pihak, kata Zulpan, termasuk ahli hukum, bakal turut menyampaikan keterangan. Termasuk perihal temuan para penyidik yang selama ini mendalami kasus tersebut.
"Pak Kapolda nanti ingin para tim ahli hukum mereka juga berbicara sesuai keahliannya. Baru nanti penyidik memberikan kesimpulan, nanti saya dampingi, belum sekarang gitu ya, hari Senin," tutur Zulpan.
Diketahui, tiga pekan telah berlalu dari proses penyelidikan kasus kematian satu keluarga yang ditemukan tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Polisi kini memastikan kecil kemungkinan terjadinya tindak pidana dalam kasus tersebut.
"Sangat kecil kemungkinan adanya tindak pidana di luar daripada kegiatan dilakukan empat orang ini di dalam rumah," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (30/11/2022).
Jasad keempat korban ditemukan pertama kali pada Kamis (10/11/2022). Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemeriksaan saksi-saksi. Dari pemeriksaan itu polisi memastikan tidak ada lagi orang lain yang berada di dalam rumah hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia.
"Kami tekankan sekali lagi, dari hasil pemeriksaan olah TKP tidak ditemukan adanya jejak-jejak pihak luar masuk ke dalam TKP, baik itu dari jejak-jejak pemeriksaan dari Labfor. Kunci-kunci yang ternyata memang dikunci dari dalam dan tidak ada pihak luar yang masuk," ucap Hengki Haryadi.
Usut Korelasi Ritual dengan Motif Kematian
Polisi telah memeriksa 28 saksi selama tiga pekan penyelidikan. Para saksi itu menguatkan aktivitas korban Budiyanto Gunawan (68), yang rutin melakukan ritual.
"Kami sudah memeriksa 28 orang saksi, kemudian dari pemeriksaan ini kami temukan keidentikan keterangan saksi-saksi ini dengan barang bukti yang kami temukan di TKP," katanya.
"Jadi secara deduktif dan induktif ada keidentikan di mana hasil sementara dari penyelidikan kami, khususnya terhadap pemeriksaan orang-orang terdekat korban ini menyatakan salah satu dari anggota keluarga atas nama Budyanto cenderung dominan dan memiliki sikap yang positif terhadap ritual-ritual tertentu," tutur Hengki.
Penyidik kini tengah mengusut mendalami hubungan ritual yang dilakukan korban dengan motif kematian keluarga Kalideres. Ahli sosiolog agama ikut dilibatkan untuk membuat terang perkara.
"Kemudian adanya fakta kecenderungan ritual tertentu apakah ini menentukan motif, ini akan kami dalami lagi," jelas Hengki.
Pihaknya juga akan secara resmi menyampaikan hasil akhir penyelidikan kasus kematian keluarga Kalideres pada pekan depan. "Mudah-mudahan pekan depan kita akan sampaikan rilis akhir dari pada penyelidikan kami tentang ditemukannya 4 mayat di Kalideres," pungkas Hengki.
(irb/dpra)