- Pengertian Irama
- Fungsi Irama dalam Musik
- Elemen-elemen dalam Irama 1. Tanda Birama 2. Meteran 3. Tempo 4. Ketukan Kuat dan Ketukan Lemah 5. Sinkopasi 6. Aksen 7. Poliritme
- Jenis Pola Irama 1. Pola Irama Rata 2. Pola Irama Sinkop 3. Pola Ostinato 4. Pola Irama Tidak Rata 5. Pola Suku Bangsa 6. Poliritmik 7. Polimetrik
- Perbedaan Irama dan Birama
- Perbedaan Irama dan Nada
Irama merupakan bagian dari musik atau karya seni secara umum yang berperan penting. Penggunaan irama dalam suatu karya seni dapat memberikan dinamika tersendiri yang membedakannya dengan karya lain. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan irama? Berikut ini artikel terkaitnya!
Pengertian Irama
Dilansir dari situs Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud dengan irama adalah gerakan berturut-turut secara teratur atau naik turunnya lagu yang berurutan.
Dalam jurnal Pengembangan Lagu untuk Anak Usia 4-6 Tahun, Safriena (1999:168-169) menyatakan, irama merupakan unsur yang paling mendasar dalam musik karena irama dalam musik terbentuk dari perpaduan sekelompok bunyi dan diam dengan berbagai waktu dan tempo serta adanya ketukan. Irama mencakup ketukan, birama dan pola irama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi Irama dalam Musik
Irama dalam musik memiliki sejumlah fungsi yang berperan penting sehingga tidak dapat dihilangkan, yaitu (masterclass.com):
- Mesin pendorong dari sebuah karya musik.
- Memberikan struktur komposisi.
- Menyediakan tulang punggung ritmis untuk seluruh kategori instrumen.
Elemen-elemen dalam Irama
Ada tujuh elemen yang berperan atau terkandung dalam suatu irama. Berikut ini penjelasannya:
1. Tanda Birama
Tanda birama musik menunjukkan jumlah ketukan per ukuran. Tanda birama juga menunjukkan berapa lama ketukan-ketukan ini berlangsung. Dalam tanda birama dengan angka 4 di bagian bawah (seperti 2/4, 3/4, 4/4, dan 5/4), satu ketukan sesuai dengan not seperempat.
2. Meteran
Teori musik Barat standar membagi tanda birama menjadi tiga jenis meteran musik, yaitu:
- Duple Meter: Ketukan muncul dalam kelompok dua.
- Triple meter: Ketukan muncul dalam kelompok tiga.
- Quadruple meter: Ketukan muncul dalam kelompok empat.
3. Tempo
Tempo adalah kecepatan di mana sebuah karya musik dimainkan. Ada tiga cara utama tempo dikomunikasikan kepada para pemain, yaitu melalui ketukan per menit, terminologi Italia, dan bahasa modern.
Beats per minute (BPM) menunjukkan jumlah ketukan dalam satu menit. Kata-kata Italia tertentu seperti largo, andante, allegro, dan presto menyampaikan perubahan tempo dengan menggambarkan kecepatan musik. Akhirnya, beberapa komposer mengindikasikan tempo dengan bahasa Inggris biasa, seperti "fast," "slow," "lazy," "relaxed," dan "moderate."
4. Ketukan Kuat dan Ketukan Lemah
Irama menggabungkan ketukan kuat dan ketukan lemah. Ketukan kuat mencakup ketukan pertama dari setiap ukuran (downbeat) dan ketukan beraksen berat lainnya. Baik musik populer maupun musik klasik memadukan ketukan kuat dan ketukan lemah untuk menciptakan pola ritme yang mudah diingat.
5. Sinkopasi
Irama sinkopasi adalah irama yang tidak selaras dengan downbeat dari masing-masing ukuran. Irama sinkopasi memberikan penekanan pada ketukan lemah, seperti not seperdelapan kedua dalam ukuran 4/4. Meskipun irama sinkopasi lebih sulit digunakan bagi musisi pemula, irama ini cenderung terdengar lebih mencolok daripada pola ritme non-sinkopasi.
6. Aksen
Aksen merupakan penekanan khusus pada ketukan tertentu, seperti halnya pada puisi. Irama yang berbeda mungkin memiliki tanda birama dan tempo yang sama, tetapi mereka akan menghasilkan suara yang lebih menonjol dengan memberikan aksen pada nada dan ketukan yang berbeda.
7. Poliritme
Poliritme melapisi satu jenis irama di atas irama lainnya. Poliritme berasal dari permainan drum Afrika dan telah menyebar ke semua jenis genre di seluruh dunia, mulai dari Afro-Karibia hingga India, rock progresif, jazz, dan klasik kontemporer.
Jenis Pola Irama
Ada tujuh jenis pola irama yang dapat digunakan dalam sebuah lagu, yaitu:
1. Pola Irama Rata
Jenis pertama adalah pola irama rata. Pola satu ini merupakan pembagian pola atau ketukan dengan berat yang sama rata dan konsisten sepanjang lagu.
2. Pola Irama Sinkop
Pola irama sinkop merupakan pola dengan ketukan berat ada pada ketukan gantung.
3. Pola Ostinato
Selanjutnya ada pola ostinato. Pola jenis ini dimainkan secara berulang-ulang sepanjang lagu.
4. Pola Irama Tidak Rata
Pola irama tidak rata merupakan pola irama yang ketukannya berat dan pembagian iramanya cenderung berubah-ubah. Pola satu ini tidak memiliki konsistensi di pembagian irama sepanjang lagu sehingga suasana jadi lebih dinamis.
5. Pola Suku Bangsa
Jenis pola selanjutnya meliputi pola suku bangsa. Pola ini umumnya menjadi irama musik yang khas dalam permainan musik tradisional.
6. Poliritmik
Poliritmik adalah berbagai macam pola irama yang dimainkan secara bersamaan. Pola irama satu ini akan memunculkan ritme yang berlapis dan kompleks.
7. Polimetrik
Sekilas terdengar mirip dengan poliritmik, ya? Namun, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Polimetrik adalah pola irama yang berbeda antara satu instrumen dan lainnya.
Perbedaan Irama dan Birama
Meski memiliki istilah yang mirip, irama dan birama merupakan dua hal yang berbeda. Apa yang dimaksud dengan irama adalah tempo di setiap ketukan yang memiliki aksen yang beraturan dan berpola. Sementara itu, birama adalah ketukan atau ayunan yang dilakukan berulang-ulang dan datang secara teratur dalam waktu yang bersamaan.
Perbedaan Irama dan Nada
Sejumlah orang mungkin masih suka keliru dalam membedakan irama dan nada. Jika apa yang dimaksud irama adalah tempo dengan aksen dan pola yang beraturan dalam suatu ketukan, nada adalah suara terpilih yang nyaman didengarkan. Dalam dunia musik, nada memiliki peran penting karena kemungkinannya untuk disusun, dipadukan, dan divariasikan menjadi musik yang indah.
Itulah penjelasan mengenai irama. Sekarang detikers sudah memahami apa yang dimaksud dengan irama, kan?
(des/fds)