10 Makanan Tinggi Kalori yang Sebaiknya Dihindari Saat Diet

10 Makanan Tinggi Kalori yang Sebaiknya Dihindari Saat Diet

Anindyadevi Aurellia - detikBali
Kamis, 01 Des 2022 20:32 WIB
Cara Simpan Keripik Kentang Agar Awet Renyah
Keripik kentang, salah satu makanan tinggi kalori. Foto: Getty Images/iStockphoto
-

Kalori adalah satuan dasar energi yang digunakan untuk mengukur energi dalam makanan. Kita semua membutuhkan sejumlah kalori untuk menjaga fungsi vital tubuh. Jumlah kalori yang dibutuhkan seseorang bergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan massa otot tanpa lemak.

Makan terlalu sedikit kalori untuk waktu yang lama menyebabkan seseorang menjadi kurus. Sebaliknya, makan terlalu banyak kalori menyebabkan seseorang menjadi kelebihan berat badan atau obesitas, meningkatkan kemungkinan penyakit jantung, diabetes tipe II, dan kanker.

Konsep utama untuk menambah berat badan adalah makan lebih banyak kalori daripada jumlah yang dibakar tubuh. Perlu target makan 300 hingga 500 kalori lebih banyak per hari jika ingin menambah berat badan secara perlahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara saat diet, mungkin perlu mengurangi makanan-makanan yang tinggi kalori. Memilih menu makanan saat diet tentu menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Makan kelebihan 500 kalori sehari lebih banyak dari yang dibakar akan menghasilkan satu pon massa tubuh per minggunya.

Lalu apa saja makanan yang kadar kalorinya tinggi? Simak berikut ini akan dibahas penjelasan mengenai makanan yang tinggi kalori.

ADVERTISEMENT

Daftar Makanan Tinggi Kalori

1. Keripik Kentang

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, larangan ini mungkin sudah terlalu sering Anda dengar. Jangan makan junk food. Salah satu junk food yakni keripik kentang mengandung tinggi kalori serta tambahan lemak, garam, dan gula.

Food Data Central US Department of Agriculture menyebutkan aneka snack dan keripik kentang setiap 100 gram mengandung 536 kalori. Kerupuk dan keripik adalah jenis makanan olahan.

Sebuah studi tahun 2015 di Brasil menemukan korelasi positif antara konsumsi "makanan ultra-olahan" dan obesitas. Pilihan ngemil yang lebih sehat yakni bisa mencoba wortel, seledri, atau sebagian kecil kacang panggang tanpa tambahan garam atau gula.

2. Daging Olahan

Makan daging memang masih diperlukan tubuh sebab daging merah, babi, atau ayam dengan kulit, mengandung protein meskipun harus dikonsumsi dengan porsi yang secukupnya. Namun untuk daging olahan tentu memiliki kalori yang lebih tinggi, contohnya nugget, sosis, kornet, yang saat proses pembuatannya banyak sekali dicampurkan lemak dan garam.

Jika ingin mengkonsumsi daging, cobalah untuk memilih potongan tanpa lemak. Berikut kadar kalori daging tanpa lemak ukuran satu mangkok kecil, dilansir dari Food Data.

  • 369 kalori dalam ham panggang
  • 360 kalori dalam daging sapi panggang
  • 332 kalori dalam potongan daging babi tanpa lemak
  • 268 kalori dalam steak
  • 231 kalori dalam dada ayam potong dadu

3. Permen

Food Data Central US Department of Agriculture menyebutkan aneka jenis permen setiap 100 gram mengandung 535 kalori. Permen akan menambah berat badan secara tidak sehat.

Segala hal yang dikonsumsi dengan gula akan berpengaruh pada penambahan berat badan dan menimbulkan efek kesehatan yang buruk jika dikonsumsi secara berlebihan. Permen umumnya tidak sehat karena kandungan kalori, gula, dan lemaknya yang tinggi.

Jika Anda sedang ingin sesuatu yang manis, boleh sesekali makan sepotong dark chocolate. Kalori sebagian besar akan berakhir menjadi lemak di sekitar perut, yang membuat Anda berisiko terkena diabetes dan penyakit jantung. Sebaliknya, makanlah makanan sehat yang membangun otot, seperti makanan kaya protein. Tentu juga jangan lupa, minum banyak air putih!

4. Pizza

Food Data Central US Department of Agriculture menyebutkan pizza setiap 100 gram mengandung 266 kalori. Pizza adalah makanan cepat saji yang sangat populer. Makanan ini dibuat secara komersial dan sangat tidak sehat sebab sering kali mengandung bahan yang tidak sehat seperti tepung dan daging olahan.

Jika Anda ingin menikmati sepotong pizza, cobalah membuatnya sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat. Saus pizza buatan sendiri juga lebih sehat, karena yang biasa ada di supermarket bisa mengandung banyak gula.

5. Manisan Buah

Buah-buahan segar memang mengandung serat dan nutrisi bermanfaat dan umumnya rendah kalori. Namun, buah-buahan kering bisa lebih banyak kalori. Nutrition Food menyebutkan aneka jenis permen setiap 100 gram mengandung 322 kalori.

Orang yang mencoba menurunkan berat badan masih dapat menikmati manisan buah dalam jumlah sedang, tetapi penting untuk memastikan bahwa buah-buahan tersebut tidak mengandung gula tambahan. Beberapa buah kering yang "dimaniskan" atau "dimaniskan" mungkin mengandung gula sebanyak permen batangan.

Jadi, opsi terbaik adalah cobalah membuat manisan buah sendiri!

6. Olahan Susu

Kalori pada secangkir susu adalah 298 kalori, berarti setiap 100 gramnya mengandung 61 kalori. Kalori yang banyak juga kerap ditemui pada aneka olahan susu seperti keju mengandung 216 kalori, 149 kalori dalam secangkir yogurt tawar, dan 119 kalori dalam satu ons keju parmesan parut. Selain itu es krim juga merupakan olahan susu yang sangat lezat, tetapi sangat tidak sehat sebab tinggi kalori, dan sebagian besar mengandung gula.

Banyak orang menganggap yogurt sebagai makanan sehat untuk menurunkan berat badan. Namun, dengan banyaknya jenis yogurt yang tersedia, penting untuk membaca label nutrisinya.

Paling baik adalah menghindari yogurt yang dimaniskan dengan gula atau madu. Yoghurt bebas lemak kemungkinan besar mengandung gula tambahan. Cari yogurt tanpa tambahan gula dan taburkan beri segar di atasnya untuk menambah rasa.

7. Nasi Putih

Kalau kalian terbiasa makan aneka lauk dengan nasi, jangan kaget ya! Sebab dilansir dari artikel Medical News Today yang telah diverifikasi oleh Katherine Marengo LDN, R.D., Nutrition, dijelaskan bahwa memang nasi putih sangat rendah lemak tetapi juga mengandung sedikit serat dan protein.

Sebuah studi tahun 2016 di Iran mengidentifikasi hubungan antara konsumsi nasi putih dan obesitas pada remaja putri. Nasi putih juga memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah seseorang setelah memakannya.

Nasi merah, quinoa, dan kembang kol adalah alternatif sehat untuk nasi putih. Pilihan ini lebih kaya serat makanan, yang dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama.

8. Roti

Roti putih memiliki tekstur yang sangat halus dan sering mengandung banyak gula tambahan. Indeks glikemiknya tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah Anda.

Pada sebuah penelitian menemukan bahwa makan dua potong (120 gram) roti putih per hari dikaitkan dengan risiko kenaikan berat badan dan obesitas 40% lebih besar. Ada banyak alternatif sehat, salah satunya roti gandum yang mudah ditemui di pasaran.

Namun, perlu diingat bahwa semua roti gandum memang mengandung gluten. Beberapa pilihan lain yang bisa dijajal yakni roti jagung dan roti tepung almond.

9. Granola Berperasa

Meskipun energi dan granola batangan seringkali kaya akan serat dan protein, kadang-kadang granola mengandung gula yang bahkan setara permen batangan.

Pilihan makanan ringan yang lebih sehat seperti irisan apel dengan selai kacang, yoghurt tanpa rasa, dan putih telur rebus. Granola akan manjur untuk diet jika tanpa menggunakan perasa atau pemanis.

10. Kue

Roti saja sudah tinggi kalori, bagaimana jika ditambah aneka gula? Kue kering dan biskuit biasa dikemas dengan bahan tidak sehat seperti tambahan gula dan tepung olahan.

Makanan ini mungkin juga mengandung lemak trans buatan yang sangat berbahaya dan terkait dengan banyak penyakit. Kue kering, biskuit, akan membuat Anda cepat lapar setelah makan makanan berkalori tinggi dan rendah nutrisi ini.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai makanan tinggi kalori. Semoga membantu, ya!




(aau/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads