Tercatat 513 Kasus HIV/AIDS di Denpasar Sepanjang 2022

Denpasar

Tercatat 513 Kasus HIV/AIDS di Denpasar Sepanjang 2022

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 01 Des 2022 03:30 WIB
Apa arti singkatan AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit berbahaya dan menular. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS di seluruh dunia.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato)
Denpasar -

Sebanyak 513 kasus HIV/AIDS tercatat sepanjang periode Januari-November 2022 di Kota Denpasar, Bali. Rinciannya, kasus HIV sebanyak 329 dan AIDS sebanyak 184 kasus.

Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah 804 kasus. Rinciannya, kasus HIV sebanyak 552 dan AIDS 252 kasus.

"Tahun 2030 nanti Indonesia ditargetkan tidak akan ada lagi kasus baru, jangan ada kematian akibat HIV/AIDS dan tidak ada stigma dan diskriminasi," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti, Rabu (30/11/2022) sore di Lapangan Puputan Badung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, semua pihak perlu bergerak untuk menekan kasus baru atau kematian akibat HIV/AIDS. Ia mengaku, salah satu upaya yang telah dilakukan pihaknya adalah memberikan edukasi ke tingkat pelajar.

"Untuk mencegah adanya penambahan kasus baru, sekarang kami juga bergerak di hulu atau di orang-orang yang belum terkena HIV seperti tingkat pelajar untuk edukasi. Kami juga tidak hanya fokus pada populasi kunci seperti pekerja seks, pecandu narkoba, dan LGBT," ungkapnya,

ADVERTISEMENT

Tri menjelaskan, di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi telah terbentuk kelompok peduli narkoba dan HIV/AIDS. Sementara itu, di tingkat desa juga telah terbentuk kelompok serupa dan diharapkan turut membantu penyebaran informasi terkait HIV/AIDS.

Berikutnya ada sekitar 50 orang pendamping dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan LSM. Dari segi fasilitas kesehatan di Kota Denpasar, Tri mengaku telah dilengkapi untuk bisa mewadahi para penderita HIV/AIDS ketika berobat.

"Kami juga sangat bersyukur ada banyak LSM yang bergerak di penanggulangan HIV sehingga kami bisa bersinergi dan saling melengkapi," ucap Sekertaris di Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Denpasar ini.

Ia berharap, peringatan Hari AIDS Sedunia setiap tanggal 1 Desember dapat menggugah masyarakat untuk tak lagi memberi stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.

"Kalau kita tahu ada seseorang di lingkungan kita yang terinfeksi agar kita bisa men-support mereka. Lalu, bagi masyarakat Kota Denpasar yang merasa dirinya masuk dalam kategori beresiko segera ke pelayanan untuk tes dan bagi anak muda jangan sampai berprilaku beresiko," tambahnya.




(iws/dpra)

Hide Ads