Sistem Peredaran Darah Manusia dan Fungsi Darah pada Tubuh

Sistem Peredaran Darah Manusia dan Fungsi Darah pada Tubuh

Anindyadevi Aurellia - detikBali
Rabu, 30 Nov 2022 19:44 WIB
ilustrasi cek darah
Foto: ilustrasi/thinkstock
-

Sistem sirkulasi darah menjadi penting untuk kehidupan manusia. Sistem sirkulasi dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan.

Pembuluh darah menjadi saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikannya ke jantung. Simak berikut penjelasan mengenai sistem peredaran darah.

Pengertian Sistem Peredaran Darah

Dalan modul berjudul Sistem Peredaran Darah oleh Faizah M Nur dkk dijelaskan bahwa sistem sirkulasi adalah sistem yang menghantarkan O2 dan berbagai zat resapan dari saluran pencernaan menuju ke jaringan. Sistem sirkulasi darah juga mengembalikan CO2 ke paru-paru dan hasil metabolisme lain menuju ke ginjal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem sirkulasi berperan dalam mengatur suhu tubuh, mendistribusikan hormon, serta distribusi berbagai zat yang mengatur fungsi sel. Darah yang membawa berbagai zat tersebut dipompakan oleh jantung melalui suatu sistem pembuluh darah tertutup.

Sementara darah yang diangkut merupakan cairan yang ada pada tubuh semua makhluk hidup. Gunanya yakni mengirimkan zat kimia hasil metabolisme seperti gula, asam amino, limbah metabolisme, dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh.

ADVERTISEMENT

Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani 'haima' yang berarti darah. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin dan protein pernapasan (respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit.

Bobot darah adalah 8 persen dari bobot badan dan terdiri dari fragmen-fragmen sel yang berada dalam medium yang bersifat seperti air yaitu disebut cairan plasma (plasma darah). Ada tiga tipe unsur sel darah, yaitu sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit, dan keping darah atau trombosit.

Mekanisme Peredaran Darah

Mekanisme pemompaan tersebut terdiri dari dua sistem pompa. Dari ventrikel kiri, darah dipompa melalui arteri dan arteriol menuju kapiler. Dari kapiler darah dikembalikan melalui venula dan vena ke dalam atrium kanan. Sirkulasi darah yang demikian merupakan sirkulasi darah utama (sistemik).

Dari atrium kanan, darah mengalir ke atrium kanan darah mengalir ke ventrikel kanan, yang akan memompa darah melalui pembuluh darah paru (sirkulasi

kecil/pulmonal) kembali ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri.

Di dalam kapiler pulmonal (paru paru), darah mencapai keseimbangan dengan O2 dan CO2. Sebagian cairan jaringan akan masuk ke sistem pembuluh tertutup yaitu sistem limfatik, yang akan mengirimkan cairan limfe ke system vena (sirkulasi limfatik).

Sistem sirkulasi atau peredaran darah dikendalikan oleh sistem pengaturan umum yaitu jantung dan otak.

Fungsi Darah pada Tubuh

Dalam modul Biologi Dasar Sistem Peredaran Darah oleh Harlinda Syofyan dijelaskan bahwa keberadaan darah mempunyai beberapa fungsi penting sebagai berikut:

a. Mengangkut Oksigen

Kandungan oksigen dalam darah berada di antara 0,36-20%. Oksigen diangkut dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Meningkatnya kadar oksigen dalam darah karena adanya ikatan oksigen dengan hemoglobin.

Namun, hemoglobin juga mampu mengikat karbon monoksida yang bersifat racun. Gas ini biasa dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang memberi dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

b. Mengangkut Sari Makanan

Zat sari-sari makanan seperti asam lemak, asam amino, dan monosakarida masuk ke dalam sistem sirkulasi melalui kapiler yang berada di usus halus. Sari-sari makanan ini diangkut menuju ke dalam sel-sel tubuh untuk metabolisme, aktivitas, dan membentuk jaringan baru.

c. Mengangkut Karbon Dioksida ke Paru-Paru

Karbon dioksida yang ada dalam darah antara 2,7% hingga 60%. CO2 hasil respirasi sel dilepas dari plasma dan masuk ke dalam dinding kapiler secara difusi, kemudian dibawa ke paru-paru untuk dibuang.

d. Mengangkut Hasil Ekskresi

Tubuh dalam melakukan metabolisme menghasilkan zat sisa yang racun, misalnya urea dan asam urat. Zat sisa ini oleh darah diangkut ke ginjal untuk menjalani beberapa proses agar bisa dikeluarkan dari tubuh.

e. Mengatur Temperatur Tubuh

Tubuh saat beraktivitas akan melepaskan panas, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah sehingga di seluruh tubuh terdapat kesamaan temperatur. Jika udara di lingkungan dingin, maka pembuluh kapiler akan menciut untuk menghemat panas tubuh.

Ketika udara di lingkungan panas, maka pembuluh kapiler akan melebar dan aliran darah semakin cepat sehingga panas tubuh dapat diedarkan ke seluruh tubuh.

f. Mengatur Distribusi Hormon

Di dalam tubuh terdapat kelenjar yang menghasilkan hormon. Hormon diangkut oleh plasma dan dikirim ke bagian tubuh yang memerlukannya.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan tentang peredaran darah. Semoga kamu paham, ya!




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads