Mengenal Satir Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contoh

Mengenal Satir Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contoh

Kholida Qothrunnada - detikBali
Rabu, 30 Nov 2022 14:09 WIB
Pawai Senin Mawar kembali digelar di kota Dusseldorf, Jerman. Beragam Hiasan bertema kritik sosial dan politik memeriahkan acara tersebut.
Foto ilustrasi: Getty Images
-

Satir adalah salah satu jenis gaya bahasa yang digunakan dalam kesusastraan. Biasanya, satir atau satire disampaikan dalam bentuk humor, ironi, sarkasme, maupun parodi.

Dalam hal ini, satir memang sering disamakan dengan sarkas. Apakah keduanya sama? Nah, supaya detikers lebih paham, simak penjelasan arti kata satir, fungsi, contoh, sampai perbedaannya dengan sarkas di bawah ini yuk!

Pengertian Satir

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), satir adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran ke seseorang atau terhadap sesuatu. Sehingga, bisa dikatakan bahwa secara khusus satir berperan sebagai majas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wadipalapa dalam e-book Potret PPKM Dalam Kehidupan Masyarakat indonesia terbitan anggota Indonesian Publishers Association (IKAPI), satir merupakan penggabungan antara unsur sarkasme dan ironi, yang biasanya dikemas dalam bentuk humor.

Dikutip dari repository.uinjkt.ac.id oleh Nana Yulianti, satir artinya ungkapan yang mengandung arti menertawakan, menolak sesuatu, atau mengandung kritik tentang kelemahan manusia. Namun, bentuknya tidak melulu harus bersifat ironis.

ADVERTISEMENT

Secara umum, satir bukanlah pernyataan yang bersifat terang-terangan (implisit). Satir bertujuan untuk memperlihatkan suatu masalah atau perilaku yang dikritik.

Jadi singkatnya, arti kata satir adalah gaya bahasa yang mengandung kritik terhadap sesuatu, bersifat ironis dan implisit yang sering disampaikan dalam bentuk humor.

Jenis-jenis Satir

Satir terbagi menjadi satir langsung (direct satire) dan satir tidak langsung (indirect satire). Di mana, satir langsung artinya sindirannya diungkapkan secara langsung terhadap seseorang atau sesuatu, begitu juga sebaliknya.

Adapun macam-macam teknik satir adalah sebagai berikut:

  • Satir dialog, penyampaian satir dilakukan berdialog. Sehingga ada lawan bicara untuk mendukung suatu teknik satir ini dibentuk.
  • Satir non-monolog, yaitu satir yang disampaikan dengan gesture atau ekspresi. Jenis satir ini akan mendukung bagaimana satir itu disampaikan.
  • Satir monolog, merupakan bentuk satir yang disampaikan dengan model story telling (bercerita sendiri dihadapan orang banyak).

Karakteristik Satir

Menurut LeBoeuf yang dikutip dari repository.uinjkt.ac.id, mengungkapkan bahwa secara umum karakteristik satir adalah sebagai berikut:

1. Mengandung Kritik

Telah disinggung sebelumnya, bahwa satire mengandung kritik. Misalnya, seperti sikap, perilaku buruk, hingga kebodohan. Tujuannya agar mengarahkan atau diadakannya suatu perubahan sosial ke arah perbaikan.

2. Satir Bersifat Ironis

Satir sering menggunakan ironi yang disampaikan dalam bentuk humor. Agar nantinya suatu masalah atau perilaku yang dikritik bisa tersampaikan.

3. Implisit

Satir tidak bersifat terang-terangan. Sehingga, target yang dikritik itu akan mendekonstruksi dirinya di dalam satir dengan cara yang absurd, dilebih-lebihkan, atau bisa juga mungkin keluar dari konteks.

Unsur-unsur Satir

Masih dari sumber yang sama yakni repository.uinjkt.ac.id, Abrams menyebutkan bahwa unsur satire adalah sebagai berikut:

1. Parodi

Parodi yaitu salah satu karya sastra yang dilakukan dengan cara meniru gaya, bentuk, kejadian tertentu. Namun, imitasi atau cara menirunya itu dilakukan secara konyol sehingga bisa membuat tawa.

2. Ironi

Ironi merupakan sebuah teknik sastra, wacana atau situasi, dari adanya ketidaksesuaian atau kejanggalan ungkapan maupun kejadian. Di mana, hal ini akan menyiratkan makna bertentangan dengan makna secara harfiah.

3. Alegori

Alegori bisa diartikan sebagai sebuah narasi yang diperlukan untuk membuat sebuah paragraf yang menarik dan persuasif. Paragraf tersebut digunakan sebagai ajaran moral.

4. Humor

Humor adalah rasa ataupun gejala yang merangsang mental seseorang untuk tertawa. Sehingga, menimbulkan tawa, rasa senang, dan lain sebagainya.

Fungsi Satir

  • Menjadi sarana kritik sosial untuk suatu perubahan yang lebih baik.
  • Satir berfungsi sebagai hiburan, karena sering disampaikan sebagai humor sehingga bisa membuat orang tertawa.
  • Mengekspos kesalahan seseorang.
  • Memperhalus suatu kritik, agar seseorang bisa memahami kritik dengan lebih mudah.

Contoh Satir

"Kalau itu otak apa tumor, sih? Kok, nggak bisa dipakai buat mikir?"

Dari contoh satir di atas yang dikutip dari eprints.umm.ac.id, kita bisa mengetahui bahwa satir itu mengandung gaya bahasa satir yang keras. Alasannya, karena pada kalimat tersebut ditandai dengan adanya kata "otak apa tumor".

Di mana, kata tersebut sering dianggap tidak pantas oleh masyarakat (dalam hal menyampaikan kritikan), karena otak manusia disamakan dengan penyakit. Pasalnya, kata "tumor" di atas digunakan untuk menggantikan kata tidak bisa, padahal kata tersebut harusnya digunakan untuk menyebutkan penyakit.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat satir:

  • "Wah, betapa mewahnya rumah perwakilan rakyat Indonesia di Senayan, sampai-sampai sering dijadikan tempat kumpul untuk sekedar tidur." Satir ini, mengandung kritik untuk oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang tertidur saat sidang atau rapat di gedung DPR.
  • "Kayaknya baju kamu kekurangan bahan ya? Sampai-sampai perutnya gak tertutup tuh."
  • "Katanya orang kaya, tapi kok kalau jajan masih utang di warung?"

Perbedaan Satir dan Sarkas

Perbedaan satir dan sarkas yaitu bisa dilihat pada arti ungkapan dan penyampaiannya. Di mana, sarkasme merupakan cibiran, ejekan, atau cemoohan yang lebih kasar.

Berikut adalah rangkuman bedanya satire dan sarkas:

  • Satir merupakan ungkapan yang mengandung kritik sesuatu, sedangkan sarkas adalah ungkapan yang digunakan cara meremehkan seseorang ataupun sesuatu secara langsung.
  • Satir biasanya tidak disampaikan secara terang-terangan, sementara sarkas merupakan acuan yang mengandung ejekan kasar.
  • Satir berfungsi memperhalus suatu kritik, bedanya sindiran sarkasme lebih ke kata-kata kasar dan keras yang cenderung tidak enak untuk didengar. Sehingga bisa mudah menyakiti seseorang.

Itu tadi penjelasan artinya satir lengkap dengan contohnya. Sekarang, detikers jadi lebih paham bukan, bedanya satir dan sarkas?




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads