3 Desa di Jembrana Zona Merah Tsunami, Gedung Evakuasi Bakal Dibangun

Jembrana

3 Desa di Jembrana Zona Merah Tsunami, Gedung Evakuasi Bakal Dibangun

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 30 Nov 2022 10:38 WIB
Peta zona merah Tsunami di Jembrana. Foto: I Putu Adi Budiastrawan
Peta zona merah Tsunami di Jembrana. Foto: I Putu Adi Budiastrawan
Jembrana - Tiga desa di Kabupaten Jembrana yakni Desa Perancak, Desa Air Kuning, dan Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana dikategorikan sebagai zona merah tsunami. Karena tiga desa ini tidak memiliki jalur evakuasi yang ideal dan wilayahnya sejajar dengan pantai.

Karena itu, untuk antisipasi terjadi tsunami direncanakan akan dibangun gedung tempat evakuasi sementara (TES). Gedung yang dibangun bertingkat dengan fungsi utama sebagai tempat evakuasi sementara ketika tsunami, juga bisa digunakan sebagai pasar ikan setiap harinya.

Terlebih di tiga desa zona merah ini warganya sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, sehingga pasar ikan juga membantu pemasaran hasil tangkapan warga.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, posisi tiga desa itu di sebelah utara terdapat sungai Tibu Kleneng yang membentang dan hanya ada satu jembatan. Namun jika melewati jembatan ketika tsunami juga tidak memungkinkan.

"Ketika terjadi tsunami pasti jalur sungai yang terkena terlebih dulu, ya jembatan pasti tidak bisa digunakan" papar Artana, saat ditemui di kantornya, Rabu (30/11/2022).

Artana juga menjelaskan, saat dilakukan gladi lapangan pada tahun 2019 lalu, waktu untuk melakukan evakuasi terhadap seluruh warga di tiga desa tersebut tidak memungkinkan. Dihitung dari kecepatan air yang diperkirakan 20 sampai 22 menit sudah sampai di daratan.

"Jika dilakukan evakuasi dari zona merah ke zona aman tidak nutut waktunya, sehingga solusinya dibuatkan gedung TES seperti di Serangan," ujarnya.

Gedung TES dibangun sebagai satu upaya mitigasi bencana dan perwujudan pemerintah terhadap respons akan wilayah dengan potensi bencana tsunami. "Kemarin tim dari pusat sudah atensi ke Jembrana, dengan melihat lokasi tiga desa yang menjadi zona merah tsunami. Sehingga kita tinggal menyediakan lahan, sementara untuk gedung akan dibangun oleh Bank Dunia," jelas Artana.

Pihaknya juga mengatakan, sudah mengusulkan untuk dibuatkan gedung TES setinggi 15 meter, namun syaratnya adalah menyiapkan lahan di antara tiga desa tersebut. "Kami di daerah maupun desa memiliki lahan untuk pembangunannya, untuk final lokasi nanti akan ditentukan oleh Bank Dunia saat melakukan kunjungan pada bulan Januari 2023 mendatang," tandasnya.




(nor/hsa)

Hide Ads