Biang Kerok Lambatnya Pembangunan Tsunami Shelter Pantai Double Six

Badung

Biang Kerok Lambatnya Pembangunan Tsunami Shelter Pantai Double Six

Triwidiyanti - detikBali
Selasa, 29 Nov 2022 15:51 WIB
Pembangunan Tsunami Shelter di Pantai Double Six, Kelurahan Legian. Foto: Triwidiyanti
Pembangunan Tsunami Shelter di Pantai Double Six, Kelurahan Legian. Foto: Triwidiyanti
Badung -

Proyek penataan pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita) dijadwalkan akan berakhir di akhir Desember tepatnya 26 Desember 2022 mendatang. Namun, khusus pembangunan Tsunami Shelter di Pantai Double Six, Kelurahan Legian mengalami kendala hingga menyebabkan lambatnya penyelesaiannya.

Kendala lambatnya pembangunan Tsunami Shelter adalah karena faktor cuaca hingga menyebabkan para pekerja terhambat. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Badung Ida Bagus Surya Suamba.

Suamba mengatakan, terkait penataan Samigita pihaknya hingga saat ini masih melihat kinerja dari pelaksana kontraktor proyek yang ditunjuk yakni TJS Bianglala KSO. Dari kontrak senilai Rp 241 miliar lebih, kata dia ditargetkan proyek harus rampung di 26 Desember terhitung dari 10 Mei 2022 (230 hari).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Suamba jika proyek tidak selesai dibatas waktu yang telah ditentukan, maka akan dikenakan denda 1/1000 dari nilai kontrak per harinya.

"Ya nanti kita lihat kalau dia tidak selesai kan otomatis dia didenda," kata Suamba kepada detikBali, Selasa (29/11/2022).

ADVERTISEMENT

Meski demikian pihaknya masih memberikan kelonggaran perpanjangan waktu selama 30 hari ke depan apabila di tanggal 26 Desember tidak selesai. "Sesuai ketentuan kontrak ya kita berikan perpanjangan 30 hari," jelas dia.

Untuk saat ini, kata dia ada kendala dari pembangunan Tsunami Shelter yang berlokasi di Pantai Double Six, Jalan Arjuna, Kelurahan Legian. Kendala tersebut lebih ke faktor cuaca yang sering hujan.

"Di shelter kebencanaan di Double Six itu ada permasalahan banjir/genangan sehingga sulit tsunami shelter dibuat, cuaca buruk hujan menghambat," kata dia.

Pihaknya tetap optimis di perayaan Tahun Baru 2023 proyek dapat selesai sesuai tenggat waktu.

Sementara, Pelaksana di Lapangan Nyoman Suardana mengakui bahwa cuaca hujan menyebabkan pekerjaan tsunami shelter di Pantai Legian menjadi lambat. Pihaknya mengaku terus mengebut pembangunan Tsunami Shelter agar selesai sesuai target.

"Kendala hujan, pas pasang kita aman kalau kondisi hujan saja, diusahakan selesai di akhir Desember," ungkap dia ditemui di lokasi proyek, Selasa (29/11/2022).

Pantauan detikBali, di lokasi sejumlah pekerja nampak sibuk melakukan aktivitas memasukan bahan cor beton yang baru tiba dan sebagian lainnya sibuk mengelas.

Untuk diketahui, update progres penataan Samigita sudah mencapai di angka 73 persen per Senin (21/11/202). "Iya sudah 73 persen di Minggu kemarin," kata Project Manager Tunas Jaya Sanur Bianglala KSO I Nyoman Agus Sandika belum lama ini kepada detikBali.




(nor/hsa)

Hide Ads