Memahami Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen, Ciri, Serta Contohnya

Memahami Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen, Ciri, Serta Contohnya

Rully Desthian Pahlephi - detikBali
Sabtu, 26 Nov 2022 09:30 WIB
Happy Asian family mother and daughter on bed in bedroom say good night before sleep
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat
-

Sebuah cerpen dibangun dengan beberapa unsur untuk melengkapi cerita tersebut. Secara garis besar, cerpen memiliki dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Cerpen sendiri merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang tidak memiliki lebih dari 10 ribu kata. Biasanya, kisah dalam cerpen memberikan fokus pada permasalahan seorang tokoh.

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai unsur ekstrinsik cerpen, mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh, dan perbedaan dengan unsur intrinsik. Untuk memahaminya, mari simak penjelasannya di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Unsur Ekstrinsik

Dilansir dari buku Konsep Dasar Kesusastraan: Paling Mutakhir oleh Rian Damariswara, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, namun secara tidak langsung mempengaruhi bangunan ataru sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik ini merupakan keadaan subjektivitas penulis yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang akan mempengaruhi tulisannya.

Unsur ekstrinsik merupakan salah satu unsur yang membangun sebuah cerpen. Unsur ekstrinsik akan memberikan warna tersendiri pada sebuah cerpen sehingga cerpen satu dengan cerpen yang lainnya akan berbeda. Cerpen karya Pramoedya Ananta Toer pasti akan terasa berbeda dengan cerpen karya A.A.Navis karena keduanya memiliki latar belakang yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Unsur Ekstrinsik

Dilansir dari buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XI, ciri-ciri unsur ekstrinsik terdapat 3, yaitu latar belakang penulis, latar belakang masyarakat, dan juga nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen. Berikut ini adalah pembahasan selengkapnya.

1. Latar Belakang Penulis

Memahami latar belakang penulis akan membuat kita bisa merasakan pola cerita yang ditulisnya. Hal ini tentu dilatarbelakangi oleh motivasi penulis dalam menulis sebuah kisah.

Latar belakang keluarga, pendidikan, dan budaya adalah salah satu hal yang membentuk seorang penulis dan menciptakan gaya tertentu dalam kisah yang diceritakannya. Selain itu, kondisi psikologis serta aliran sastra seorang penulis juga akan menentukan tulisan yang dia hasilkan.

2. Latar Belakang Masyarakat

Dalam sebuah cerpen, latar belakang masyarakat juga dapat menentukan sebuah cerita pendek. Ada beberapa hal yang masuk ke dalam latar belakang masyarakat, di antaranya ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi.

Kondisi sosial budaya bisa mempengaruhi sebuah karya sastra. Kondisi masyarakat tersebut juga akan mempengaruhi seorang penulis sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi tulisannya.

3. Nilai yang Terkandung

Nilai-nilai yang terkandung juga termasuk ke dalam unsur ekstrinsik yang membangun sebuah cerpen. Contoh dari nilai-nilai tersebut seperti nilai sosial, nilai moral, nilai budaya, dan nilai agama.

Contoh Unsur Ekstrinsik

Supaya kamu makin memahami apa itu unsur ekstrinsik, berikut ini adalah beberapa contoh unsur ekstrinsik dalam cerita pendek berdasarkan ciri-cirinya.

1. Latar Belakang Penulis

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa latar belakang penulis juga mempengaruhi cerita yang dia tulis. Contohnya, dalam cerita pendek "Robohnya Surau Kami" yang ditulis oleh A.A.Navis, tentu latar belakang dari A.A.Navis akan mempengaruhi cerita pendek yang ditulisnya

Berikut ini adalah contoh dari latar belakang penulis:

A. A. Navis merupakan seorang sastrawan dan budayawan terkemuka yang berasal dari Indonesia. Karyanya yang terkenal adalah cerita pendek "Robohnya Surau Kami". A.A Navis memiliki julukan 'Sang Pencemooh'. Dia cukup sering mencemooh atau mengkritik kondisi sosial masyarakat dalam karya-karyanya. Sebagai laki-laki yang memiliki darah Minang, A. A Navis juga banyak memberikan latar belakang masalah sosial masyarakat Minang dalam karya-karyanya, seperti "Surau Kami", Bianglala (1963), Kemarau (1967), Cerita Rakyat Sumbar (1994), dan masih banyak lagi.

2. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat juga merupakan hal yang termasuk ke dalam unsur ekstrinsik cerpen yang akan mempengaruhi karya sastra tersebut. Contohnya, dalam cerpen-cerpen yang ditulis Pramoedya Ananta Toer yang banyak mengisahkan cerita-cerita yang terjadi di dalam masyarakat.

Saat itu, latar belakang masyarakat Indonesia masih berada di masa penjajahan, Maka dari itu, cerita yang dibuat oleh Pramoedya Ananta Toer banyak berkisah tentang hal-hal tersebut.

3. Nilai yang Terkandung

Contoh nilai yang terkandung dalam cerita pendek Pinokio adalah nilai moral. Dalam cerita tersebut, hidung Pinokio akan memanjang setiap kali dia berbohong. Oleh karena itu, cerita ini mengajarkan kita sebuah nilai moral yaitu untuk selalu bersikap jujur.

Perbedaan Unsur Ekstrinsik dan Unsur Intrinsik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa unsur ekstrinsik adalah hal-hal yang berada di luar cerita itu sendiri. Unsur ekstrinsik terdiri dari latar belakang penulis, latar belakang masyarakat, dan nilai yang terkandung. Unsur-unsur tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi isi cerpen.

Di sisi lain, unsur intrinsik adalah komponen-komponen yang terdapat di dalam cerita itu sendiri. Unsur intrinsik terdiri dari tema, tokoh, alur cerita, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Komponen tersebut merupakan komponen yang membangun sebuah cerita.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa unsur ekstrinsik adalah komponen-komponen yang terdapat di luar cerita. Sementara itu, unsur intrinsik adalah komponen yang terdapat di dalam sebuah cerita.

Nah, itu dia penjelasan mengenai unsur ekstrinsik cerpen, mulai dari pengertian, ciri, contoh, dan perbedaannya dengan unsur intrinsik. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads