- Pengertian Sudut Pandang
- Jenis Sudut Pandang Sudut Pandang Orang Pertama (First Person Point of View) 1. 'Aku' Sebagai Tokoh Utama (First Person Central) 2. 'Aku' Sebagai Tokoh Tambahan (First Personal Peripheral) Sudut Pandang Orang Ketiga (Third Person Point of View) 1. 'Dia' Maha Tahu 2. 'Dia' Pengamat
- Contoh Sudut Pandang 1. Contoh Sudut Pandang Orang Pertama 2. Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga
Untuk kamu yang gemar membaca atau sering menulis karya fiksi, mungkin kamu sudah tidak lagi asing dengan sudut pandang. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam menuangkan kisahnya.
Dalam proses melahirkan suatu karya fiksi, sudut pandang merupakan salah satu unsur yang penting diperhatikan. Alur sebuah kisah dapat berbeda tergantung sudut pandang mana yang penulis bawakan.
Pembaca juga akan merasakan pengalaman yang berbeda tergantung sudut pandang yang digunakan. Untuk memahami lebih dalam mengenai sudut pandang, berikut pengertian, jenis, dan contoh dari sudut pandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Sudut Pandang
Dilansir buku Big Books Bahasa Indonesia karya Idhoofiyatul Fatin dan Mahabbatul Camalia, sudut pandang adalah posisi pengarang dalam melukiskan ceritanya. Sudut pandang biasa disebut sebagai penceritaan atau point of view.
Juwati, M.Pd melalui bukunya yang berjudul Sastra Lisan Bumi Silampari menyebutkan bahwa sudut pandang bertugas untuk menggambarkan cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita dengan menempatkan dirinya dalam posisi tertentu.
Namun, istilah sudut pandang tidak hanya digunakan dalam proses tulis menulis. Sudut pandang juga digunakan dalam bidang fotografi.
Menurut KBBI, sudut pandang adalah cakupan sudut bidik lensa terhadap gambar. Beda konteks, maka berbeda pula pengertian sudut pandang.
Jenis Sudut Pandang
Secara umum, terdapat 2 jenis sudut pandang, yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Penjelasan setiap jenis sudut pandang adalah sebagai berikut.
Sudut Pandang Orang Pertama (First Person Point of View)
Dilansir dari buku 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat karya Syamsa Hawa dan Irawan Senda, pada sudut pandang orang pertama, penulis menempatkan dirinya sebagai tokoh utama. Ciri-ciri dan karakteristik dari sudut pandang orang pertama adalah sebagai berikut.
- Narator merupakan tokoh yang turut terlibat dalam cerita tersebut.
- Menggunakan kata ganti orang berupa aku atau saya.
- Mengisahkan peristiwa atau tindakan yang diketahui, didengar, dilihat, dirasakan, dan dilakukan tokoh 'aku' terhadap tokoh lain.
- Pembaca hanya bisa merasakan apa yang dirasakan tokoh 'aku' tersebut.
Terdapat 2 jenis sudut pandang orang pertama, yakni sebagai berikut.
1. 'Aku' Sebagai Tokoh Utama (First Person Central)
Melalui sudut pandang ini, 'aku' menjadi fokus utama dan pusat dari cerita. Cerita tersebut mengisahkan berbagai hal dan peristiwa yang 'aku' alami, baik secara batiniah di dalam diri sendiri maupun secara fisik. Semua hal di luar 'aku' hanya diceritakan jika memiliki hubungan dengan 'aku' dan dari apa yang 'aku' lihat.
2. 'Aku' Sebagai Tokoh Tambahan (First Personal Peripheral)
Melalui sudut pandang ini, tokoh 'aku' tidak dijadikan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai tokoh sampingan saja. Tokoh 'aku' hanya bertugas untuk menyampaikan kisah tokoh utama kepada para pembaca.
Sudut Pandang Orang Ketiga (Third Person Point of View)
Pada sudut pandang orang ketiga, penulis menggunakan 'dia' sebagai narator dari kisahnya. Hal ini berarti narator berada di luar cerita. Ciri-ciri dari sudut pandang orang ketiga adalah sebagai berikut.
- Narator merupakan orang di luar cerita yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan tokoh maupun kisah tersebut. Dia tidak menunjukkan dirinya dalam cerita tersebut.
- Menggunakan kata ganti orang berupa dia, ia, dan mereka.
- Nama tokoh, terutama tokoh utama, sering disebut dan dijadikan kata ganti orang.
Terdapat 2 jenis sudut pandang orang ketiga, yakni sebagai berikut.
1. 'Dia' Maha Tahu
Melalui sudut pandang ini, narator mengetahui segalanya yang menyangkut suatu tokoh, mulai dari tindakan, latar belakang, bahkan sampai perasaan, pikiran, pandangan, dan lain-lain. Dalam hal ini, narator bersifat maha tahu (omniscient).
Narator bisa bebas menceritakan apa pun dan siapa pun yang ia inginkan dalam cerita tersebut. Ia bahkan bisa menyembunyikan tindakan seorang tokoh atau mengungkapkan rahasianya pada tokoh lain.
2. 'Dia' Pengamat
Sebagai pengamat, narator hanya bisa menceritakan sebatas apa yang ia lihat saja. Narator tidak tahu apa yang dirasakan, dilihat, maupun dialami setiap tokoh. Dia hanya bertugas sebagai pengamat dan hanya mampu bercerita melalui apa yang dilihatnya.
Contoh Sudut Pandang
Sederhananya, sudut pandang adalah posisi atau kedudukan penulis dan pembaca di dalam sebuah cerita. Untuk memahami lebih jelas mengenai sudut pandang, berikut beberapa contoh yang bisa kamu simak.
1. Contoh Sudut Pandang Orang Pertama
Sebelum tidur, mama selalu membacakan dongeng untukku. Aku selalu senang mendengarnya bercerita, dia selalu memelukku tiap malam dan membacakan dongeng hingga aku terlelap. Malam itu, aku berbaring di bawah selimut sambil menanti kedatangan mama. Senyumku mengembang ketika melihat mama masuk ke kamarku sambil membawa sebuah buku dongeng baru.
2. Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga
Setiap malam sebelum tidur, Bu Ana selalu membacakan dongeng bagi putranya yang belum genap berusia 7 tahun, Rifa. Rifa bercita-cita menjadi pahlawan super yang dapat menyelamatkan dunia. Tiap kali anak itu memberitahu mimpinya, Bu Ana selalu tersenyum dengan penuh kasih sayang.
Dari kedua contoh di atas, bisa terlihat jelas bukan perbedaan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga? Perbedaan sudut pandang memberi pengalaman menulis dan membaca yang sangat berbeda pula. Sudut pandang ini sangat mempengaruhi bagaimana suatu kisah diceritakan.
Itulah dia beberapa hal seputar sudut pandang, mulai dari jenis-jenis hingga contohnya yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu sendiri, lebih suka membaca buku dengan sudut pandang orang pertama atau ketiga?
(khq/fds)