Hari Evolusi 24 November 2022, Mengingat Kembali Teori Darwin

Hari Evolusi 24 November 2022, Mengingat Kembali Teori Darwin

Tim detikJateng, Tim detikNews - detikBali
Kamis, 24 Nov 2022 06:05 WIB
Menyingkap tabir misteri mengerikan yang menghantui Charles Darwin, yang dikhawatirkan rontokkan teori evolusi
Ilustrasi - Hari Evolusi atau Evolution Day kembali diperingati pada Kamis (24/11/2022). Hari Evolusi menjadi penanda pemikiran Charles Darwin yang disebut Teori Darwin. (Foto: BBC Magazine)
Bali -

Hari Evolusi atau Evolution Day diperingati setiap tanggal 24 November. Tahun ini, Hari Evolusi kembali diperingati pada Kamis (24/11/2022). Peringatan Hari Evolusi menjadi penanda atau ulang tahun publikasi karya Charles Darwin dan teori evolusinya atau Teori Darwin.

Teori fenomenal yang dipopulerkan oleh ilmuwan asal Inggris itu ditemukan pada 24 November 1859 silam. Publikasi ilmiah On the Origin of Species by Means of Natural Selection menjelaskan tentang organisme berevolusi secara bertahap, melalui proses yang ia sebut seleksi alam. Teori itu kemudian dikenal sebagai Teori Darwin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir detikJateng, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online menjelaskan evolusi sebagai perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit). Evolusi menghasilkan perubahan bentuk menjadi lebih baik atau lebih kompleks.

Menurut laman Britannica, teori evolusi itu membuat Darwin kemudian dikenal sebagai Bapak Evolusi. Pada intinya, teori itu menjelaskan bahwa evolusi merupakan cara alami makhluk hidup dalam beradaptasi terhadap lingkungannya.

ADVERTISEMENT

Buku Catatan Darwin

Dilansir dari detikNews, buku On the Origin of Species by Means of Natural Selection menjelaskan tentang kemungkinan-kemungkinan evolusi suatu spesies. Di tahun 1837, Darwin menulis teori evolusi di buku catatan kulit miliknya.

Perpustakaan Universitas Cambridge yang pertama kali mencantumkan buku catatan tersebut berstatus 'hilang' pada 2001. Hal itu terjadi setelah dipindahkan dari ruang penyimpanan koleksi khusus agar proses foto buku dapat dilakukan.

Hanya saja, buku-buku itu diyakini telah salah dipindahkan di dalam gedung yang berisi sekitar 10 juta buku, peta hingga manuskrip. Salah satunya merupakan arsip paling penting di dunia milik Darwin.

Pihak perpustakaan diketahui telah melaporkan kejadian itu kepada polisi setempat. Buku-buku tersebut juga telah terdaftar di database Interpol terkait karya seni yang dicuri, atau biasa disebut Psyche.

Pustakawan Jessica Gardner merilis pernyataan melalui pesan video. Ia mengimbau publik untuk membantu menemukan dua buku Darwin yang hilang.

Pustakawan tersebut menyayangkan buku catatan itu hilang. Pencarian dalam skala luas selama 20 tahun terakhir tidak membuahkan hasil.




(iws/hsa)

Hide Ads