Data Primer: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Cara Mendapatkannya

Data Primer: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Cara Mendapatkannya

Rully Desthian Pahlephi - detikBali
Kamis, 24 Nov 2022 05:00 WIB
Ilustrasi data primer.
Foto: UX Indonesia/Unsplash
-

Pengumpulan data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam penelitian dan analisis statistik. Data primer adalah salah satu jenis data yang harus kamu pahami jika ingin melakukan sebuah penelitian.

Seorang peneliti tentu harus mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya. Maka dari itu, sebuah penelitian harus didukung dengan data-data yang valid serta akurat. Data tersebut perlu dianalisis dan ditafsirkan untuk mendapatkan suatu informasi.

Jenis data berdasarkan cara memperolehnya terbagi ke dalam dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Nah, dalam artikel ini kita akan fokus membahas mengenai apa itu data primer. Untuk memahaminya, mari simak penjelasannya di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti dari orang yang bersangkutan. Dikutip dari buku Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya oleh Iqbal Hasan, data primer didapatkan oleh peneliti secara langsung dengan cara wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya.

Data primer biasanya akan tersedia dalam bentuk yang benar-benar mentah dan perlu diolah kembali. Namun, peneliti bisa lebih spesifik mendapatkan data yang dibutuhkan karena akan mencarinya dari sumber utama. Oleh karena itu, peneliti bisa menyesuaikan dalam pemilihan narasumber agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

Fungsi Data Primer

Data primer sangat dibutuhkan untuk memberi penjelasan mengenai masalah tertentu. Berikut ini adalah fungsi data primer:

  • Memberikan jawaban dari rumusan masalah penelitian secara langsung dari objek yang diteliti.
  • Sebagai bahan evaluasi untuk menanggapi suatu permasalahan.
  • Sebagai dasar dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
  • Mendapatkan data yang valid dan terkini dari objek penelitiannya secara langsung.
  • Membantu untuk menghindarkan peneliti dari kesalahan.

Contoh Data Primer

Agar kamu lebih memahaminya, maka kamu juga harus memperhatikan contoh dari data primer. Berikut ini adalah contohnya:

1. Penelitian Pasar

Dilansir dari buku Metodologi Penelitian Bisnis, Konsep dan Aplikasi oleh Azuar Juliandi, dkk, suatu bisnis butuh riset tersendiri agar bisnis tersebut berjalan dengan baik. Nah, suatu bisnis bisa mengumpulkan data primer tentang kondisi pasar.

Misalnya, saat sebuah perusahaan mengeluarkan produk smartphone, maka perusahaan tersebut bisa mengumpulkan data dari banyak konsumen secara langsung. Beberapa data yang bisa diambil dari riset ini seperti daya beli atau fitur smartphone yang disukai pelanggan.

2. Penelitian Akademis

Saat melakukan penelitian akademis, peneliti juga bisa mendapatkan dan mengumpulkan data dari sumber utama, Jenis yang yang dicari bisa disesuaikan dengan topik penelitian.

Misalnya, ketika seorang peneliti dengan membuat penelitian mengenai tingkat stres pada mahasiswa semester 5, maka peneliti bisa menanyakannya secara langsung kepada mahasiswa semester 5. Caranya bisa dilakukan dengan melakukan kuesioner untuk mengumpulkan data.

Contoh lainnya, apabila peneliti ingin mengetahui tingkat kesadaran anak muda terhadap fenomena perubahan iklim, peneliti bisa melakukan survei. Survei yang dilakukan tentu harus menyasar kepada anak muda yang dijadikan objek penelitian.

Cara Mendapatkan Data Primer

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan data primer. Dilansir dari website Universitas Medan Area, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa digunakan:

1. Wawancara

Melakukan wawancara adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan data. Wawancara atau interview adalah metode pengumpulan data yang melibatkan interviewer dan narasumber. Wawancara bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik langsung atau melalui telepon, pesan WhatsApp, atau cara-cara lainnya.

Melakukan wawancara termasuk cara yang paling efektif untuk mendapatkan data yang diinginkan. Namun, keberhasilan dari wawancara ditentukan oleh kemampuan peneliti untuk mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, peneliti harus menyusun pertanyaan dengan baik agar bisa mendapat wawasan yang mendalam dari narasumber.

Kelebihan dari wawancara adalah bisa mengumpulkan secara mendalam. Sementara itu, kekurangannya adalah wawancara lebih memakan waktu dan harus bisa menyesuaikan jadwal antara peneliti dengan narasumber.

2. Survei

Survei digunakan untuk mendapatkan data dari target audiens dan mendapatkan wawasan tentang preferensi, pendapat, pilihan, dan feedback terkait suatu hal. Saat ini banyak peneliti yang menggunakan survei online karena cara ini sangat memudahkan. Peneliti bisa mengumpulkan data secara banyak sekaligus melalui cara survei online.

Dalam survei tersebut, peneliti bisa mengajukan sejumlah pertanyaan untuk direspon oleh responden. Data yang terkumpul bisa digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian.

3. Focus Group Discussion

Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sekelompok kecil orang, biasanya terbatas pada 6-10 orang. Kelompok ini menyatukan orang-orang yang berhubungan dengan topik penelitian.

Focus group discussion memiliki moderator untuk mengatur jalannya diskusi antar anggota untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas. Peneliti akan memperhatikan jalannya diskusi dan mencatat poin penting untuk dijadikan data penelitian.

Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung dari objek penelitian. Demikianlah penjelasan mengenai data primer, beserta fungsi, contoh, dan cara mendapatkannya, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads