Pengertian subjek adalah unsur kalimat yang berfungsi sebagai inti pembicaraan dalam suatu kalimat. Subjek biasanya berupa unsur yang melakukan pekerjaan. Simak berikut ini penjelasan mengenai fungsi, karakteristik, dan contoh subjek.
Subjek Adalah
Subjek memiliki ejaan tidak baku yakni subyek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan subjek adalah suatu pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau pelaku, orang, tempat, hingga benda yang diamati.
Subjek adalah kata atau frase yang mengontrol kata kerja dalam klausa. Dalam kamus Merriam Webster disebut bahwa subjek menggambarkan tokoh yang ditindak, bisa juga menggambarkan suatu subjek yang tidak berdaya dari kekejaman orang lain (kata pengganti, samaran).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedudukan subjek selalu berada di awal kalimat. Subjek adalah sebutan, pokok kalimat, dan biasanya berupa kata benda atau kata sifat. Mungkin hal ini sudah sering diketahui saat di bangku sekolah dijelaskan mengenai S-P-O-K yakni subjek, predikat, objek, keterangan.
Subjek memiliki peranan pokok dalam sebuah kalimat. Dalam analisis fungsi sintaksis, subjek biasanya ditandai dengan huruf S (kapital). Subjek dalam suatu kalimat dapat diidentifikasi dengan menggunakan pertanyaan 'apa' atau 'siapa' dan umumnya terletak di awal, sebelum penulisan predikat.
Fungsi dan Karakteristik
Suhardi dan Teguh Setiawan dalam buku Sintaksis Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa subjek memiliki fungsi yakni mewakili seseorang yang melakukan sesuatu. Subjek berkaitan erat dengan fungsi predikat yang selalu berada di sebelah kanan fungsi subjek.
Subjek dalam kalimat sederhana seperti John berlari, John adalah seorang guru, atau John menyapu, sehingga subjek menjelaskan orang atau benda tentang siapa dalam pernyataan yang dibuat yakni si John.
Karakteristiknya sebagai berikut, disitat dari buku Psikolinguistik (Teori dan Analisis) oleh Atika Gusriani dan Zherry Putria Yanti:
- Jawaban atas pertanyaan "apa" atau "siapa"
- Dapat didahului dengan kata "bahwa"
- Dapat berupa kata benda
- Dapat disertai kata "ini" atau "itu"
- Dapat disertai dengan pembatas "yang"
- Dapat disertai dengan partikel "pun"
- Tidak didahului dengan preposisi (di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dengan, dan lainnya)
- Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan
- Dijelaskan juga bahwa subjek memiliki karakteristik sebagai individu yang reaksi atau tanggapannya dipelajari. Dalam beberapa kasus seperti di pengadilan terkait sengketa misalnya, subjek digunakan untuk menunjuk suatu nama.
Contoh Subjek dalam Kalimat
Dijelaskan dalam laman Balai Bahasa Jawa Tengah, bahwa sebuah kalimat harus memiliki setidaknya dua unsur yang wajib hadir, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak ada. Kehadiran unsur yang lain sangat ditentukan oleh bentuk dan jenis verba predikat.
Pada kalimat inti, subjek merupakan unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, selain unsur predikat. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, atau klausa.
Subjek sering juga berupa frasa verbal. Biasanya subjek terletak di sebelah kiri predikat. Akan tetapi, jika unsur subjek panjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga diletakkan di akhir kalimat.
Dalam berbagai tulisan berita di media, sering dijumpai kalimat yang tidak bersubjek. Meski tampaknya informasi yang disampaikan dapat diterima, ternyata kalimat tersebut tidak bersubjek sehingga kadang muncul pertanyaan lanjutan.
Maka bisa juga menggunakan kata ganti dalam penyebutan subjek agar tak terkesan terlalu sering menyebutkan nama, seperti penggunaan "Ia", "Mereka", "Keduanya", dan lain-lain.
Contohnya pada kalimat berikut:
- Untuk posisi wakil wali kota yang direkomendasikan DPC adalah Ahmad Musyafir, Slamet Riyadi, dan M. Sriyanto.
- Kalimat tersebut tidak efektif sebab tidak memiliki subjek. Tertera pada awal kalimat justru ada konjungtor atau kata hubung untuk.
- Kalimat tersebut tidak memiliki subjek. Apabila konjungtor untuk dihilangkan, kalimat tersebut menjadi efektif karena subjeknya jelas, yakni posisi wakil wali kota yang direkomendasikan DPC.
Maka, contoh yang betul:
- Posisi wakil wali kota yang direkomendasikan DPC adalah Ahmad Musyafir, Slamet Riyadi, dan M. Sriyanto.
- Bagi siswa yang sudah dinyatakan lulus ujian akhir nasional bisa segera mengambil ijazahnya minggu depan.
Kalimat tersebut juga tidak memiliki subjek karena kehadiran konjungtor bagi. Contoh yang betul:
- Siswa yang sudah dinyatakan lulus ujian akhir nasional bisa segera mengambil ijazahnya minggu depan.
- Marni meminjam buku di perpustakaan.
Kalimat tersebut menjadi efektif karena subjeknya jelas, yakni Marni yang meminjam buku di perpustakaan. Sudah nampak jelas subjek, predikat, objek, dan keterangannya pada contoh yang sederhana seperti di atas.
Sementara berikut contoh subjek nomina-verba-adjektiva dilansir dari buku Bahasa Indonesia oleh Rully Rezky Saputra:
- Pak Burhan dari Samarinda kini menetap di Banjarmasin (nomina).
- Merokok itu perbuatan yang sia-sia (verba).
- Si ganteng ini senang bermain komputer (adjektiva).
Oleh karena itu, sebuah kalimat efektif mengharuskan adanya subjek, selain predikat.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai subjek dalam kalimat. Semoga membantu, ya!
(aau/row)