- Apa itu Sifat Koligatif Larutan?
- Jenis Konsentrasi Larutan 1. Molaritas 2. Molalitas 3. Normalitas 4. Fraksi Mol
- Klasifikasi Sifat Koligatif Larutan 1. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit 2. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
- Manfaat Sifat Koligatif Larutan pada Kehidupan Sehari-hari 1. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Jenuh 2. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Kenaikan Titik Didih 3. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Penurunan Titik Beku 4. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Tekanan Osmosis
- Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan Contoh Soal 1 Contoh Soal 2 Contoh Soal 3 Contoh Soal 4
- Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Sifat Koligatif Larutan?
Setiap larutan yang ada memiliki sifatnya tersendiri. Sifat-sifat tersebut dapat terbentuk karena suatu proses atau reaksi antara dua hal atau lebih. Sifat koligatif larutan menjadi salah satu sifat yang terjadi pada larutan. Dalam sifat koligatif larutan, akan ada empat jenis konsentrasi larutan yang berbeda.
Meski tidak menyadarinya, sifat koligatif larutan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat tersebut akan kita temui pada satu titik karena banyak hal dapat larut dalam suatu cairan. Ingin mengetahui sifat koligatif larutan lebih lanjut? Simak artikel berikut ini!
Apa itu Sifat Koligatif Larutan?
Mengutip mplk.politanikoe.ac.id sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat pelarutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin banyak zat yang terlarut, semakin besar juga sifat koligatifnya. Sifat koligatif sendiri merupakan sifat yang hanya memandang kuantitas daripada kualitas. Artinya, sifat larutan seperti rasa, warna, dan kekentalan atau viskositas menjadi sifat-sifat yang bergantung pada jenis zat terlarut.
Jenis Konsentrasi Larutan
Ada empat jenis konsentrasi larutan dalam sifat koligatif larutan. Empat jenisnya yaitu:
1. Molaritas
Dalam konsentrasi larutan, molaritas dikenal sebagai konsentrasi molar dengan simbol M. Molaritas digunakan untuk mendapatkan konsentrasi larutan secara kuantitatif, dinyatakan sebagai jumlah mol suatu solut dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter.
2. Molalitas
Jenis selanjutnya adalah molalitas yang dilambangkan dengan simbol m. Jenis satu ini menyatakan banyaknya mol senyawa atau zat yang terlarut dalam setiap kilogram pelarut. Molalitas dapat dihitung dari nilai molaritas (M) jika kerapatan jenis diketahui. Namun, bila diketahui HCl bermolalitas 1 m, hal ini berarti terdapat 1 mol HCl anhidrat dalam 1 kg atau 1000 gram pelarut.
3. Normalitas
Normalitas bisa dikatakan sebagai jumlah mol ekuivalen dari suatu zat per liter larutan. Normalitas adalah ukuran yang menunjukkan konsentrasi berat setara dalam gram per liter larutan. Berat ekivalen sendiri merupakan ukuran kapasitas reaktif molekul yang larut dalam larutan. Tugas zat terlarutnya yaitu menentukan normalitas larutan. Normalitas dilambangkan dengan huruf N.
4. Fraksi Mol
Jenis selanjutnya adalah fraksi mol, perbandingan antara jumlah mol (n) suatu komponen dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan tersebut. Fraksi mol dilambangkan dengan huruf X.
Klasifikasi Sifat Koligatif Larutan
Klasifikasi sifat koligatif larutan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Mengutip Arrhenius dalam buku Praktis Belajar Kimia karya Iman Rahayu, sifat koligatif larutan elektrolit menyatakan suatu zat elektrolit yang dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ion penyusun sehingga jumlah partikel zat pada larutan elektrolit lebih banyak. Dengan kata lain, sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada larutan nonelektrolit.
2. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Selanjutnya, sifat koligatif larutan nonelektrolit berarti sifat koligatif yang melibatkan larutan sekalipun tidak bergantung pada interaksi molekul pelarut dan zat terlarut. Justru, sifat koligatif bergantung pada jumlah zat terlarut yang larut dalam larutan.
Manfaat Sifat Koligatif Larutan pada Kehidupan Sehari-hari
Tanpa kita sadari, sifat koligatif larutan dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Sifat koligatif larutan memberikan sejumlah manfaat, diantaranya:
1. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Jenuh
- Kadar garam yang tinggi di laut mati
- Pembuatan kolam renang apung
- Mendapatkan benzena murni
2. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Kenaikan Titik Didih
- Penyulingan minyak bumi
- Penggunaan panci presto
- Distilasi
- Penyulingan gula
- Penambahan bumbu setelah air yang dimasak telah mendidih
- Penambahan garam ketika memasak
- Mengukur massa molar
- Mencairkan salju dengan garam
3. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Penurunan Titik Beku
- Mencairkan salju menggunakan garam dapur
- Membuat es krim
- Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil
- Menggunakan dapur untuk membuat es putar
- Anti beku pada minyak kelapa
- Anti beku pada tubuh hewan
4. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Tekanan Osmosis
- Air tanah yang naik melalui akar ke seluruh bagian tanaman
- Membunuh lintah dengan menggunakan garam dapur
- Mengawetkan makanan dengan garam dapur
- Proses yang terjadi di dalam mesin cuci
- Penggunaan cairan tetes mata pada mata
- Memisahkan zat beracun dalam air limbah
- Penggunaan larutan infus melalui pembuluh darah
- Pembuatan ikan asin
- Desalinasi air laut (osmosis balik)
Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan
Setelah mengetahui berbagai informasi terkait sifat koligatif larutan, Anda dapat memahaminya lebih lanjut melalui soal-soal yang ada. Berikut ini contoh soal sifat koligatif larutan:
Contoh Soal 1
Diketahui tekanan uap air murni sebesar 100 mmHg. Jika fraksi mol NaCl adalah 10%, besar penurunan tekanan uapnya yaitu...
Jawab:
Diketahui: P⁰ = 100 mmHg; Xt = 10% = 0,1; ∆P = ... ?
∆P = Xt × P⁰ = 0,1 × 100 mmHg = 10 mmHg
Jadi, tekanan uap turun sebesar 10 mmHg.
Contoh Soal 2
Tekanan uap jenuh air pada suhu 28⁰C adalah 100 mmHg. Bila 30 gram urea (Mr=60) dilarutkan dalam 2 mol air tersebut, tekanan uap larutan pada suhu yang sama sebesar?
Jawab:
Diketahui: P⁰ air = 100 mmHg; Mr urea = 60 gram/mol; Massa urea = 30 gram; n. air = 2 mol; P = ... ?
P = Xp × P⁰
P = Xp × P⁰ = 0,8 × 100 mmHg = 80 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan urea tersebut sebesar 80 mmHg.
Contoh Soal 3
Sebanyak 30 g urea (Mr = 60 g/mol) dilarutkan ke dalam 100 g air. Hitunglah molalitas larutannya!
Jawab:
Mol urea = massa urea 30 g
----------------- = ---------- = 0,5 mol
Mr urea 60 g/mol
100
Massa pelarut = 100 gram = --------- = 0,1 kg
1.000
0,5 mol
Molalitas (m) = ----------- = 5 m
0,1 kg
Jadi, molalitas larutan urea adalah 5 m.
Contoh Soal 4
Larutan glukosa dibuat dengan melarutkan 18 g glukosa (Mr = 180 g/mol) ke dalam 250 g air. Hitunglah fraksi mol glukosa!
Jawab:
xglukosa = mol glukosa/(mol glukosa + mol air)
= (18/180)/[(18/180) + (250/18)]
= 0,1/[0,1 + 13,9] = 0,01
Jadi, fraksi mol glukosa adalah 0,01.
Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Sifat Koligatif Larutan?
Sifat koligatif larutan tentunya dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Mengutip ocw.ui.ad.id, sifat dasar zat terlarut dan pelarut menjadi penentu dari jenis gaya intermolekular yang terjadi dan pengaruhnya terhadap kelarutan. Semakin tinggi tekanannya, semakin besar juga kelarutan gasnya.
Secara singkat, kelarutan suatu zat yang terlarut bergantung pada sifat alamiah dari kedua penyusunnya. Sifat koligatif larutan juga bergantung pada temperaturnya.
Itulah penjelasan seputar sifat koligatif larutan, mulai dari pengertian, manfaat, dan contoh soalnya. Semoga artikel ini membantu Anda memahami sifat koligatif larutan, ya!
(des/row)