Selat Malaka-Singapura Jadi Tantangan Terbesar ASEAN Coast Guard

Selat Malaka-Singapura Jadi Tantangan Terbesar ASEAN Coast Guard

Nuranda Indrajaya - detikBali
Selasa, 22 Nov 2022 11:39 WIB
Kepala Bakamla, Laksdya TNI Aan Kurnia, saat konferensi pers di Pullman Legian Bali Beach Hotel, Selasa (21/11/2022). Foto: Nuranda Indrajaya
Kepala Bakamla, Laksdya TNI Aan Kurnia, saat konferensi pers di Pullman Legian Bali Beach Hotel, Selasa (21/11/2022). Foto: Nuranda Indrajaya
Badung - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia Laksdya TNI Aan Kurnia menyebut tantangan terbesar dari ASEAN Coast Guard adalah pengamanan Selat Malaka dan Singapura. Alasannya dua selat tersebut diketahui menjadi salah satu jalur laut tersibuk di dunia karena hampir 70 hingga 800 ribu kapal melintas per tahunnya.

"Dan ini tentunya banyak ancaman dan faktor-faktor keamanan yang perlu kita amankan bersama," katanya kepada wartawan dalam Konferensi Pers di Pullman Legian Bali Beach Hotel, Selasa (21/11/2022).

Aan menjelaskan, Indonesia menjadi negara paling rawan dalam hal keamanan laut. Sebab Indonesia memiliki 10 perbatasan laut secara langsung dengan beberapa negara yakni Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

"Contoh selat Malaka kita berbatasan dengan Malaysia, Thailand, Singapura, itu ada berbatasan semua. Indonesia punya 10 perbatasan laut dan itu cukup banyak mulai kita tarik dari selat Malaka sampai ke selat Singapura," ungkapnya lagi.

Aan Kurnia mengklaim, ASEAN Coast Guard Forum 2022 ini penting karena bisa bermanfaat bagi seluruh negara anggota. Selain itu, ASEAN Coast Guard Forum dibentuk untuk menjadi wadah silaturahmi penjaga keamanan laut di kawasan Asia Tenggara.

"Kita akan bertukar pandangan informasi terkait keamanan maritim di kawasan kita masing-masing. Berikutnya tujuan dari ASEAN Coast Guard Forum ini adalah ASEAN Coast Guard Forum itu sendiri karena ini memang belum terbentuk. Tapi untuk komunitas yang lebih besar itu sebenarnya ada," lanjutnya.

Sementara, Malaysian Maritime Enforcement Agency yang diwakili oleh Admiral Maritime, Dato' Mohd Zubli Bun Mat Som, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Bakamla.

"Saya sebagai pihak Malaysia sangat mengapresiasi inisiatif yg dibuat oleh pihak Bakamla dan mungkin saya menyokong (mendukung) penuh untuk inisiatif diresmikan," tambahnya.




(nor/dpra)

Hide Ads