Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Bentuknya bermacam-macam seperti bulat tipis, persegi empat berwarna-warni merah, hijau, coklat, dan lainnya. Kapasitor juga boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif.
Bahan penyusun kapasitor yaitu dua keping atau dua lembaran penghantar listrik yang dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa bahan dielektrik. Masing-masing keping atau lembaran penghantar listrik diberi muatan listrik dalam jumlah yang sama tetapi berlainan jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Lalu apa itu sebetulnya kapasitor? Bagaimana cara kerjanya dan apa fungsinya? Simak berikut penjelasan lengkap mengenai kapasitor dalam elektronika.
Mengenal Apa Itu Kapasitor?
Disadur dari Modul 8 Elektronika Dasar Unikom, dijelaskan bahwa kapasitor atau disebut juga kondensator adalah alat yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik di dalam medan listrik, dengan mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor dalam rangkaian elektronika biasa dilambangkan dengan huruf C.
Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1791-1867. Satuan kapasitor disebut farad (F). Satu farad = 9 x 1011 cm persegi, atau wujud dari luas permukaan kepingan tersebut. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari dua buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik seperti udara vakum, keramik, gelas, dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya. Pada saat yang sama, muatan negatif terkumpul pada ujung metal di arah yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Fungsi Kapasitor
Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian:
1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS).
2. Sebagai filter dalam rangkaian PS.
3. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena.
4. Menghemat daya listrik pada lampu neon.
5. Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar.
6. Menyimpan muatan listrik.
7. Kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian lain.
Jenis Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic, dan electrochemical.
- Kapasitor Electrostatic
Kapasitor ini adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film, dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.
- Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Kapasitor ini dapat memiliki polaritas karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metaloksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas.
- Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah battery dan accu. Pada kenyataannya, battery dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) sangat kecil.
Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk aplikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai kapasitor. Sekarang kamu sudah lebih paham kan? Semoga bermanfaat, ya!
Simak Video "Pesona Wisata Sumenep: Pantai, Sejarah, dan Tradisi"
(aau/row)