Pemkab Bakal Lebarkan Jalan Sampalan-Toyapakeh Nusa Penida 2023

Klungkung

Pemkab Bakal Lebarkan Jalan Sampalan-Toyapakeh Nusa Penida 2023

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 18 Nov 2022 23:44 WIB
Suasana jalanan di Nusa Penida yang macet parah saat libur hari raya, beberapaΒ waktuΒ lalu. (Istimewa)
Foto: Suasana jalanan di Nusa Penida yang macet parah saat libur hari raya, beberapaΒ waktuΒ lalu. (Istimewa)
Klungkung -

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengakui akses jalan yang dinilai masih sempit di Nusa Penida jadi salah satu faktor penyebab sopir travel ugal-ugalan. Bupati Suwirta menegaskan, Pemkab Klungkung berencana melebarkan akses Nusa Penida atau Nusa Gede dari Sampalan menuju Toyapakeh.

Akses ini diprioritaskan mengingat arus lalu lintas di Nusa Penida cukup padat dan kerap dilalui wisatawan.

"Sebenarnya untuk Nusa gede (Penida) sudah dipasang dan rencana pada 2023. Mudah-mudahan di akhir masa jabatan saya, itu bisa terealisasi. Akses jadi nyaman dilalui," kata Bupati asal Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Jumat (18/11/2022).

Pemkab Klungkung juga tengah memproses pelebaran jalan lingkar atas dan bawah di kawasan Nusa Ceningan atau Desa Lembongan. Ia menegaskan keberadaan Palebuhan Bias Munjul harus ditunjang dengan akses yang bagus.

"Karena itu ada pelebaran jalur lingkar bawah. Ada penghubung menuju pelabuhan Bias Munjul. Kalau rencana digarap 2024 mendatang yang diusulkan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional," jelas Suwirta.

Untuk pembebasan lahan sudah dilakukan Pemkab Klungkung. Kini tinggal menunggu beberapa proses sebelum pelebaran jalan menjadi 7 meter.

Termasuk penataan, perbaikan drainase dan trotoar. Jembatan penghubung Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan juga akan dibangun.

Warga Keluhkan Sopir Ugal-ugalan

Warga di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, sudah sejak lama menahan kesal terhadap perilaku ugal-ugalan oknum sopir travel yang beroperasi di Nusa Penida. Aksi ugal-ugalan itu dinilai sangat membahayakan warga sekitar, terutama pengendara sepeda motor.

Akses jalan di Nusa Penida memang tak begitu lebar. Di sisi lain, perkembangan pariwisata di wilayah itu sudah sangat pesat sehingga kepadatan kendaraan tak terelakkan. Kasus kecelakaan sering terjadi, terutama di jam-jam penjemputan wisatawan di pelabuhan.

"Saat jam-jam jemput wisatawan itu, kerap terjadi pengambilan jalur (oleh diduga sopir travel). Sehingga pengendara roda dua harus mengalah (menepi) masuk ke semak-semak," ujar warga Nusa Penida, Ketut Setya, Jumat (18/11/2022).

Menurutnya, keluhan warga itu sudah sering disampaikan secara pribadi melalui media sosial hingga disorot pemerintah daerah setempat. Pemkab Klungkung pun memberi penjelasan kepada asosiasi sopir travel di Nusa Penida agar tetap disiplin berkendara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Sopir Ugal-ugalan Versi Polres Klungkung

Kabag Ops Polres Klungkung Kompol I Ketut Suastika mengakui wilayah Nusa Penida tidak seperti dulu yang sepi dan aktivitas yang terbatas. Di tengah pesatnya pariwisata, mobilitas kendaraan di sana juga akan meningkat.

Suastika menjelaskan, jadwal penjemputan wisatawan di beberapa pelabuhan hampir sama satu sama lain. Itulah yang turut menimbulkan penumpukan kendaraan pada jam-jam tersebut.

"Jam 9-10 (pagi) sering macet di Banjar Nyuh (pelabuhan). Saat ini tamu ke Nusa Penida, kadang sorenya balik sehingga mengejar waktu. Ini yang sering terjadi. Kita tahu jalur sangat sempit. Kemudian dengan perilaku pengendara pariwisata mungkin kurang tertib," tegas mantan pejabat di Ditlantas Polda Bali ini.

Faktor lain, kata dia, ada juga wisatawan yang tidak menginap sehingga harus balik ke pelabuhan. Hal itu juga diduga menyebabkan para sopir kejar durasi waktu kunjungan para tamu.

Polres Klungkung dalam waktu dekat akan gelar Operasi Zebra di Nusa Penida. "Kami juga akan koordinasi dengan asosiasinya di sana," pungkas Suastika.




(nor/dpra)

Hide Ads