Kala itu, Bupati Suwirta turun langsung menemui beberapa asosiasi sopir travel untuk urusan teknis. Sampai-sampai hal-hal kecil juga diperhatikan, misalnya urusan penampilan dan pakaian yang membuat para wisatawan nyaman.
"Saya pikir rasanya belum dipahami. Sebab saya sudah beberapa kali ketemu, bahkan di luar agenda resmi saya bertemu tatap muka. Saya minta, jaga penampilan juga, jaga cara berkendara, etika di jalan. Ya begitu," ujar Suwirta saat dihubungi, Jumat (18/11/2022).
Ia tak heran jika laporan adanya oknum sopir ugal-ugalan di Nusa Penida saat jam-jam penjemputan wisatawan di beberapa pelabuhan. Kata Suwirta, masalah itu sudah terjadi sejak lama dan berulang. Ia berjanji akan terus memberi pembinaan kepada para sopir tersebut.
Warga Keluhkan Sopir Ugal-ugalan
Warga di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, sudah sejak lama menahan kesal terhadap perilaku ugal-ugalan oknum sopir travel yang beroperasi di Nusa Penida. Aksi ugal-ugalan itu dinilai sangat membahayakan warga sekitar, terutama pengendara sepeda motor.
Akses jalan di Nusa Penida memang tak begitu lebar. Di sisi lain, perkembangan pariwisata di wilayah itu sudah sangat pesat sehingga kepadatan kendaraan tak terelakkan. Kasus kecelakaan sering terjadi, terutama di jam-jam penjemputan wisatawan di pelabuhan.
"Saat jam-jam jemput wisatawan itu, kerap terjadi pengambilan jalur (oleh diduga sopir travel). Sehingga pengendara roda dua harus mengalah (menepi) masuk ke semak-semak," ujar warga Nusa Penida, Ketut Setya, Jumat (18/11/2022).
Menurutnya, keluhan warga itu sudah sering disampaikan secara pribadi melalui media sosial hingga disorot pemerintah daerah setempat. Pemkab Klungkung pun memberi penjelasan kepada asosiasi sopir travel di Nusa Penida agar tetap disiplin berkendara.
Penyebab Sopir Ugal-ugalan Versi Polres Klungkung
Kabag Ops Polres Klungkung Kompol I Ketut Suastika mengakui wilayah Nusa Penida tidak seperti dulu yang sepi dan aktivitas yang terbatas. Di tengah pesatnya pariwisata, mobilitas kendaraan di sana juga akan meningkat.
Suastika menjelaskan, jadwal penjemputan wisatawan di beberapa pelabuhan hampir sama satu sama lain. Itulah yang turut menimbulkan penumpukan kendaraan pada jam-jam tersebut.
"Jam 9-10 (pagi) sering macet di Banjar Nyuh (pelabuhan). Saat ini tamu ke Nusa Penida, kadang sorenya balik sehingga mengejar waktu. Ini yang sering terjadi. Kita tahu jalur sangat sempit. Kemudian dengan perilaku pengendara pariwisata mungkin kurang tertib," tegas mantan pejabat di Ditlantas Polda Bali ini.
Faktor lain, kata dia, ada juga wisatawan yang tidak menginap sehingga harus balik ke pelabuhan. Hal itu juga diduga menyebabkan para sopir kejar durasi waktu kunjungan para tamu.
Polres Klungkung dalam waktu dekat akan gelar Operasi Zebra di Nusa Penida. "Kami juga akan koordinasi dengan asosiasinya di sana," pungkas Suastika.
(nor/dpra)