Permukaan bumi memang menyimpan banyak keunikan. Di bangku sekolah, kamu mungkin mulai sering mendengar mengenai pola aliran sungai.
Sungai rupanya juga memiliki pola tersendiri dalam alirannya. Lalu apa itu sebenarnya pola aliran sungai? Berikut penjelasan lengkap dan jenis-jenis pola aliran sungai.
Pengertian Pola Aliran Sungai
Troels Raadam, dkk, dalam buku GeoGrafi SMA Kelas X menjelaskan bahwa pola aliran sungai yang ada di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh morfologi tempat sungai mengalir dan struktur geologinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada buku Irigasi dan Drainase terbitan Kemdikbud dijelaskan, aliran sungai di dalam DAS dihubungkan oleh suatu jaringan satu arah dan membentuk pola tertentu.
Pola aliran tersebut sangat ditentukan oleh kondisi topografi, geologi, dan vegetasi yang terdapat pada DAS tersebut. Nah, kondisi inilah yang menentukan karakteristik dan bentuk pola aliran sungai.
Dilansir dari buku Siap Menghadapi Ujian Nasional 2010 Geografi SMA/MA karya Rogers Pakpahan dkk, berikut delapan jenis pola aliran sungai.
Jenis Pola Aliran Sungai
1. Dendritik
![]() |
Pola aliran dendritik pada umumnya terdapat di daerah dengan batuan sejenis dan penyebarannya luas. Misalnya, suatu daerah yang ditutupi oleh endapan sedimen yang terletak pada suatu bidang horizontal di daerah dataran rendah atau pantai.
Pada pola ini, aliran sungainya tidak teratur. Pola aliran sungai menyerupai bentuk pohon beserta ranting-rantingnya, terdapat induk sungai dengan anak-anak sungainya.
Anak-anak sungai yang mengalir bermuara ke sungai induk membentuk sudut lancip dan ada pula yang membentuk sudut tumpul. Contohnya pada sungai yang terdapat di daerah Sumatera bagian timur dan Kalimantan.
2. Trellis
![]() |
Pola aliran trellis biasa dijumpai di daerah dengan lapisan sedimen di daerah pegunungan lipatan. Pola aliran sungai ini memiliki ciri khas, induknya sejajar dengan anak-anak sungai yang bermuara pada sungai induk. Pertemuan antara sungai induk dan anak sungai membentuk sudut siku-siku (tegak lurus).
Biasanya pola ini dijumpai di daerah dengan struktur batuan sedimen di daerah lipatan, misal sungai di pegunungan lipatan Sumatera Barat dan Jawa Tengah.
3. Paralel
Pola aliran sungai yang mempunyai arah hampir sejajar antara sungai satu dengan lainnya.
4. Radial (Sentrifugal)
![]() |
Pola aliran radial berbentuk lingkaran atau memusat ke suatu daerah. Sehingga anak-anak sungai menuju ke satu titik secara melingkar.
Akibatnya, waktu yang diperlukan aliran untuk datang dari seluruh penjuru aliran air hampir bersamaan. Jika terjadi hujan yang sifatnya merata di seluruh DAS, maka akan menyebabkan banjir besar di daerah pertemuan anak-anak sungainya.
Pola itu biasanya terdapat di daerah cekungan (basin) dan banyak dijumpai di daerah lereng gunung api atau daerah dengan topografi berbentuk kubah. Misalnya aliran sungai di lereng Gunung Semeru, Gunung Ijen di Jawa Timur, serta Gunung Merapi di Jawa Tengah.
Kebalikannya adalah pola aliran sentripetal, yaitu pola aliran sungai yang arahnya menuju ke satu lokasi tertentu. Pola sentripetal merupakan ciri khas daerah cekungan (danau).
5. Rektangular (Sink Holes)
Pola aliran rektangular adalah pola aliran yang menunjukkan arah tegak lurus di antara sungai induk dengan anak-anak sungainya. Pola aliran sungai rektangular terdapat di daerah batuan kapur atau daerah patahan.
Cirinya yakni terdapat aliran sungai yang menghilang secara tiba-tiba ke dalam tanah, misalnyal sungai di daerah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
6. Dikotomik
Pola aliran dua sungai yang arahnya saling berlawanan.
7. Anastomotik
Pola aliran berliku (meander).
8. Barbeda
Pola aliran sungai dengan di selang-selingnya ada danau.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai pola aliran sungai. Sekarang kamu sudah paham kan? Semoga membantu, ya!
(aau/fds)