Penyebab Jamur Pada Kucing dan Cara Menghilangkannya

Penyebab Jamur Pada Kucing dan Cara Menghilangkannya

Rosmha Widiyani - detikBali
Jumat, 18 Nov 2022 19:11 WIB
Ilustrasi kucing domestik, Yogyakarta.
Foto: Larastining Retno Wulandari/detikcom
-

Infeksi jamur pada kucing bisa menyebabkan berbagai masalah mulai dari infeksi kulit hingga penyakit pernapasan. Banyak infeksi jamur yang bersifat zoonosis yang berarti bisa juga menginfeksi manusia.

Apa penyebab dari infeksi jamur pada kucing? Apa saja jenisnya? Berikut pemaparannya.

Penyebab Munculnya Jamur Pada Kucing

1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Rendah

Menurut salah satu anggota Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Dr drh Ambar Retnowati, MSi, sebagian besar kucing dewasa yang sehat memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk melawan infeksi jamur. Namun, ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah, maka kucing bisa terkena infeksi jamur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Infeksi jamur kulit lebih sering terjadi pada kondisi hangat dan lembab. Infeksi jamur menyerang pada kucing dengan sistem.imun lemah, kucing sangat muda atau kucing sangat tua," katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (18/12/2022).

Pada umumnya, infeksi jamur bisa menyebabkan berbagai masalah mulai dari infeksi kulit hingga penyakit pernapasan. Infeksi ini bisa diperoleh dengan menghirup, menelan atau melalui kulit.

ADVERTISEMENT

"Setelah masuk pada tubuh kucing akan menghasilkan spora infektif dari jamur menyentuh kulit atau kuku kucing, ia dapat bereplikasi bersifat lokal dan sistemik," tambahnya.

2. Terkontaminasi Jamur yang Ada di Lingkungan Sekitar

Menurut situs Petmd, jamur patogen dan non patogen banyak ditemukan di lingkungan. Patogen atau spesies penyebab penyakit biasanya terdapat di tanah, namun bisa menyebar melalui bahan yang terkontaminasi dan juga hewan lain.

Kucing yang berada di luar ruangan lebih berpotensi terinfeksi jamur. Beberapa kucing mungkin tidak menunjukkan gejala, namun mereka bisa menyebarkan penyakit ke hewan lain dan manusia. Ras kucing berbulu panjang seperti Persia dan Himalaya memiliki kecenderungan untuk terinfeksi jamur kulit.

Jenis Infeksi Jamur Pada Kucing

Dermatofitosis merupakan infeksi jamur kulit yang paling umum pada kucing. Infeksi jamur ini biasa disebut 'ringworm'. 'Ring worm bukan disebabkan oleh cacing, tapi oleh jamur.

Menurut drh Ambar, biasanya kucing terinfeksi jamur Microsporum canis. Akan tetapi, ada juga jenis jamur lain seperti Microsporum gypseum dan Trichophyton mentagrophytes. Tak ada perbedaan jamur yang menyerang kitten dan kucing dewasa.

"Lesi spesifik pada kasus ringworm melibatkan pola kerontokan dan kerontokan rambut seperti cincin yang meluas secara perlahan, meskipun hal ini tidak selalu terjadi. Beberapa kucing mungkin menderita ring worm tanpa kondisi kulit atau pola rambut rontok dan sisik lainnya," ungkapnya.

Mengutip situs Petmd, berikut beberapa jenis infeksi jamur lainnya:

1. Kriptokokosis

Penyakit jamur ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, sistem saraf, okular (mata) dan kulit. Infeksi ini ditularkan melalui tanah dan kotoran burung, terutama merpati.

2. Coccidioidomycosis

Infeksi ini disebut pula demam lembah atau demam gurun, sebab ditemukan di daerah kering dan semi kering. Infeksi biasanya terjadi setelah ada badai debu, hujan lebat, konstruksi atau gempa bumi. Biasanya, infeksi jamur menyebabkan penyakit sistemik tapi lesi kulit meliputi massa yang tidak sembuh, rambut rontok dan luka yang mengering.

3. Blastomikosis

Infeksi jamur blastomikosis ini menyebabkan penyakit pernapasan dan neurologis pada kucing, terutama pneumonia. Blastomikosis juga bisa terlihat seperti massa kulit dan abses pada kulit. Sangat jarang terjadi, infeksi ini biasanya terbatas pada negara bagian tertentu seperti di sekitar lembah Sungai Ohio, Great Lakes dan St. Lawrence Seaway.

Ciri-ciri Munculnya Jamur Pada Kucing

Infeksi jamur mungkin menyebabkan rambut rontok, kemerahan, bersisik, pengerasan kulit, peningkatan pigmentasi dan pustula atau bercak kulit yang menonjol. Folikel rambut yang terinfeksi bisa dihilangkan dengan mudah, akan tetapi infeksi jamur yang lebih parah terbentuk di bawah nodul kulit, saluran pembuangan dan abses.

Banyak infeksi jamur yang menyebabkan penyakit sistematik, paling sering menyerang paru-paru dan sistem saraf.

Tanda-tanda klinis non-dermatologi meliputi:

  • Demam
  • Lesu
  • Kesulitan bernafas
  • Batuk
  • Penurunan berat badan
  • Kebutaan
  • Kejang

Cara Menghilangkan Jamur Pada Kucing

Menurut drh Ambar, untuk memastikan bahwa kucing terkena jamur, maka detikers bisa konsultasi ke dokter hewan di klinik atau pusat pelayanan kesehatan hewan atau rumah sakit hewan untuk mendapat pengobatan yang sesuai. Pencegahan bisa dilakukan dengan mandi atau grooming pada kucing secara berkala.

"Cara paling umum untuk mengobati ringworm pada kucing adalah dengan menggunakan kombinasi terapi topikal (pengolesan krim, salep, atau sampo atau bedak antijamur) dan terapi oral sistemik (pemberian obat anti jamur melalui mulut). Agar pengobatan berhasil, semua pencemaran lingkungan juga harus dihilangkan dan konsultasikan dengan dokter hewan," kata owner praktik dokter hewan Iam Vet ini.

Menurut situs petmd, operasi nodul dan abses merupakan metode yang lebih disukai dalam beberapa kasus infeksi. Semua lesi bedah harus dibiopsi untuk diagnosis pasti.

Sementara itu, tidak semua antijamur aman untuk kucing. Jadi, penting untuk hanya menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter hewan.

Biasanya, obat diberikan dalam jangka panjang hingga berbulan-bulan. Hewan lain di dalam rumah juga bisa dirawat untuk mencegah status pembawa asimtomatik.

Penting untuk diketahui bahwa kekambuhan sering terjadi. Jadi, membersihkan barang yang terkontaminasi di rumah sangat diperlukan. Tempat tidur harus dibersihkan setiap hari dan area yang sulit didekontaminasi harus dihindari. Barang-barang yang tidak bisa dicuci seperti mainan bisa dibuang untuk menghindari sumber infeksi.

Itulah paparan mengenai infeksi jamur pada kucing, mulai dari penyebab, hingga cara mengatasinya. Semoga bermanfaat ya.




(elk/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads