Sudah pernahkah Anda melihat daun saga? Sepertinya, masih banyak orang yang belum mengenal daun saga. Padahal, daun saga tidak terlalu sulit untuk ditemukan, dan mungkin saja Anda pernah melihat namun tidak menyadarinya.
Tanaman saga (Abrus precatorius) adalah tumbuhan merambat yang tumbuh liar di hutan, ladang, atau halaman pada ketinggian 300-1000 meter dari permukaan laut. Seluruh bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional, terutama daunnya.
Daun saga memiliki ciri-ciri berbentuk oval kecil berselang-seling, anak daunnya berjumlah 8-18, berwarna hijau, buahnya merah dengan bintik hitam, dan bunganya berwarna ungu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan sembarang tumbuhan liar, daun saga memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Kira-kira apa manfaat daun saga dan bagaimana cara mengolahnya? Apakah daun saga memiliki efek samping? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini!
Manfaat Daun Saga
Menurut Britto et al (2012) dalam eprints.ums.ac.id, daun saga memiliki khasiat untuk mencegah dan memperlambat proses penyakit. Maka dari itu, daun ini sering dimanfaatkan sebagai obat herbal. Seluruh bagian tanaman saga memiliki potensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Akar saga dapat dimanfaatkan untuk membantu mengobati amandel. Bijinya dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan rambut. Namun, yang paling banyak dimanfaatkan adalah daunnya.
Mengutip Widianto, Santoso, Kardiman dan, Nugraha dalam jurnal yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat tentang Pemanfaatan Tanaman Saga di Desa Tanahbaru Pakisjaya Karawang, daun saga mengandung beberapa senyawa kimia aktif seperti flavonoid, terpenoid, tanin, alkaloid dan saponin. Selain itu, terdapat juga protein, vitamin A, B1, B6, dan vitamin C.
Dengan kandungan sebanyak itu, daun saga memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
1. Sebagai Anti-bakteri
Ekstrak daun saga memiliki antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes yang merupakan bakteri penyebab radang tenggorokan. Fakta ini juga diperkuat dari penelitian Wahyuningsih (2006), bahwa senyawa saponin dalam daun saga berkhasiat sebagai antibakteri. Kadar bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol daun saga untuk bakteri E. Coli sebesar 2,5% dan S. Aureus sebesar 0,63%.
2. Mengobati Sariawan
Salah satu penyebab sariawan adalah pertumbuhan jamur yang berlebihan. Jamur biasanya tumbuh di tempat lembab seperti mulut. Jika jamur tidak diatasi, sariawan dapat menyebabkan infeksi dan merambat ke bagian mulut lain.
Jamur penyebab sariawan yang biasanya hidup pada mulut manusia adalah Candida albicans. Dikutip hasil penelitian Indrayati, Wibowo dan Idiawati dalam jurnal Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Saga Pohon, konsentrasi hambat minimum (KHM) fraksi metanol ekstrak daun saga memiliki sifat fungistatik, yang artinya ekstrak daun saga dapat digunakan sebagai antijamur.
3. Meredakan Panas Dalam
Panas dalam tidak hanya disebabkan oleh kurang cairan atau dehidrasi, namun juga virus dan bakteri. Walaupun tidak kronis, panas dalam bisa menyebabkan penyakit lainnya seperti demam, sakit tenggorokan, dan sariawan. Rebusan daun saga dipercaya ampuh mengatasi panas dalam. Selain itu, kandungan flavonoid, terpenoid, tanin, alkaloid dan saponin dipercaya sebagai antibakteri dan antiinflamasi untuk pengobatan radang tenggorokan.
Rebusan daun saga lebih baik dikonsumsi sebelum panas dalam bertambah parah. Tidak bisa mengandalkan daun saga, penderita juga dianjurkan lebih banyak minum air putih, buah dan sayur.
4. Mengurangi Radikal Bebas
Daun saga memang sudah terkenal memiliki antioksidan yang dapat menghambat oksidasi dengan menangkap radikal bebas. Radikal bebas dihasilkan secara terus menerus dan berpotensi menyebabkan kerusakan fungsi sel-sel tubuh.
Kandungan antioksidan dalam daun saga adalah flavonoid atau alkaloid. Kedua senyawa ini memang terkenal bisa mencegah penyakit degeneratif, salah satunya kanker. Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya karena masih dalam tahap uji praklinik. Jika sudah merasakan gejala kanker, sebaiknya langsung periksa ke dokter dan jangan mengandalkan obat herbal saja.
5. Sebagai Olahan Obat Batuk
Salah satu manfaat yang paling terkenal dari daun saga adalah mengobati batuk. Obat batuk dari daun saga sering digunakan di Afrika, India dan Indonesia.
Batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Biasanya, batuk juga diikuti dengan flu dan sakit tenggorokan. Sebelum bertambah parah, batuk bisa diobati dengan olahan daun saga. Daun saga bermanfaat sebagai pengencer dahak, pengencer lendir dan memacu sekresi mukosa dan trakea. Kandungan alkaloid, flavonoid, dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri penyebab batuk kering, bronkitis, dan amandel.
6. Menambah Nafsu Makan
Nafsu makan yang buruk tentu akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh, apalagi untuk anak-anak. Masalah ini bisa diatasi dengan olahan daun saga. Kandungan vitamin B1 dan B6 dapat memperbaiki nafsu makan pada anak-anak maupun dewasa. Namun, tidak disarankan untuk anak dibawah dua tahun yang perkembangan tubuhnya belum sempurna.
Cara Mengolah Daun Saga
Cara pengolahan daun saga yang paling sering dilakukan adalah dengan dikeringkan. Pertama-tama, daun dikeringkan terlebih dahulu dan ditumbuk. Tumbukan daun saga bisa dikemas dalam kemasan gram agar lebih mudah dikonsumsi.
Kemudian, rebus daun saga dengan air secukupnya. Air rebusan jangan terlalu banyak, misalnya 10 gram daun saga dengan 1/2 liter air mendidih bisa untuk tiga kali minum. Setelah itu, saring air rebusan dan bisa langsung diminum.
Takaran daun saga yang digunakan adalah 5-10 gram daun per hari bukan per konsumsi. Takaran tersebut bisa dibagi untuk 2-3 kali minum pada pagi, siang dan malam hari. Selain diminum, rebusan daun saga bisa dibuat obat kumur untuk meredakan radang tenggorokan.
Bahaya/Efek Samping Daun Saga
Walaupun memiliki segudang manfaat, daun saga juga memiliki efek samping. Dalam wawancaranya dengan detikcom, dr Tulus Satriasih, Sp.FK, yang aktif di Pengurus Pusat Perkumpulan Disiplin Herbal Medik (PDHMI) mengatakan bahwa ada senyawa toksik dalam daun saga, yaitu abrin. Jika daun saga dikonsumsi berlebihan, maka akan menimbulkan efek samping seperti diare, mual, muntah dan kram perut. Konsumsi daun saga dengan dosis yang tepat bisa meningkatkan fungsi hati. Namun jika berlebihan dapat meningkatkan enzim hati dan ginjal hingga menyebabkan kerusakan.
Selain itu, daun saga juga memiliki resiko jika dikonsumsi dengan obat lain. Resiko ini bisa terjadi pada penderita gangguan jantung dan diabetes. Pada pasien jantung, dikonsumsi bersama obat pengencer darah seperti aspirin dan clopidogrel dapat meningkatkan detak jantung. Sementara itu, belum banyak riset untuk penderita diabetes. Namun, jika dikonsumsi bersamaan dikhawatirkan dapat menyebabkan hipoglikemia.
Ternyata ada banyak manfaat dari daun saga yang kita tidak ketahui, terutama untuk menyembuhkan penyakit ringan, seperti batuk dan radang tenggorokan. Namun, dosis konsumsinya juga perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan efek samping. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
(des/fds)