Ketika mendengar kata konservatif, mungkin kamu teringat akan kakek, nenek, atau lansia pada umumnya yang tidak terbuka pada perkembangan jaman dan cenderung bersikap kaku terhadap hal-hal baru serta perubahan yang terjadi di dunia. Istilah konservatif kebanyakan dikaitkan dengan sikap kolot dan kuno.
Namun, apa benar konservatif sama artinya dengan kolot dan kuno? Sejatinya, konservatif adalah perilaku seseorang yang terus mempertahankan kebiasaan lamanya dan cenderung menutup mata terhadap perubahan. Mungkin karena pengertian ini, konservatif identik dengan orang-orang tua.
Konservatif ini sebenarnya bukan sikap yang buruk lho. Untuk mengenal lebih dalam istilah satu ini, berikut beberapa hal seputar konservatif yang perlu kamu ketahui, mulai dari pengertian, ciri, jenis, hingga pentingnya menerapkan pola pikir ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konservatif Adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konservatif berarti kolot, bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku. Secara sederhana, konservatif adalah perilaku manusia yang cenderung mempertahankan kebiasaan dan keadaan tertentu tanpa mempedulikan perubahan di sekitarnya.
Dalam bidang akuntansi sendiri, konservatif memiliki arti yang sedikit berbeda. Konservatif dalam bidang akuntansi adalah perilaku hati-hati yang dilakukan seorang akuntan saat dihadapkan dengan situasi penuh ketidakpastian. Prinsip ini sudah banyak diikuti oleh akuntan Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
Untuk memahami lebih dalam apa itu konservatif, berikut beberapa pengertian konservatif dari ahli.
- Menurut RJ White, konservatif adalah kebiasaan, pikiran, perasaan, dan cara hidup yang sulit diubah, seperti berusaha mengubah atmosfer menjadi larutan cair.
- Menurut Dahlan, konservatif adalah bertahannya prinsip sekumpulan orang akan ungkapan kebudayaannya yang diwujudkan dalam pelestarian ekologi sosial dan politik.
- Menurut Charlotte Thomson, konservatif adalah suatu konsep yang mana seseorang selalu ingin mempertahankan tradisi lama dan hal-hal tradisional. Mereka cenderung menentang modernisasi.
Ciri Konservatif
Berikut beberapa ciri-ciri orang dengan perilaku konservatif yang perlu kamu ketahui.
- Sulit menghadapi perubahan dan hanya ingin bertahan dalam hal-hal yang dipercayainya.
- Keras kepala dan kaku.
- Sulit beradaptasi apabila berada di tempat baru.
- Sulit diajak kerja sama atau kompromi.
- Lebih menyukai hal-hal kuno dibandingkan modern.
Jenis Konservatif
Dilansir situs thoughtco.com. jenis-jenis konservatif adalah sebagai berikut.
1. Crunchy Conservative
Crunchy conservative, atau biasa dikenal sebagai crunchy cons, merupakan istilah yang pertama kali dicetuskan pada tahun 2006 oleh Rob Dreher. Konservatif ini lebih berfokus pada pola hidup sehari-hari yang lebih family-oriented, tetap menjaga kekayaan alam, dan menghindari perilaku materialisme.
Sederhananya, penganut crunchy cons ini lebih suka hidup sederhana, dekat dengan alam, jauh dari kota-kota besar yang penuh dengan perkembangan teknologi. Orang-orang dalam grup ini cenderung tidak mudah percaya pada pemerintah.
2. Konservatif Budaya
Konservatif budaya merupakan perilaku konservatif yang berfokus untuk melindungi kebudayaan dan tradisi dari ancaman-ancaman yang ada seiring dengan perkembangan jaman. Konservatif budaya ini berusaha untuk terus menjaga tradisi turun temurun dan biasanya membutuhkan dukungan besar dari pemerintah.
3. Konservatif Fiskal
Konservatif fiskal berkaitan erat dengan pengeluaran seseorang. Konsultan keuangan dan orang-orang yang mengatur ekonomi, seperti contoh ekonomi negara, merupakan orang yang konservatif fiskal. Konservatif satu ini bertujuan untuk mengurangi pengeluaran, mengatur uang kas agar bisa membayar hutang, dan lain sebagainya.
4. Neokonservatisme
Neokonservatisme merupakan salah satu aliran politik yang pertama kali muncul di sekitar tahun 1960-an di Amerika Serikat. Orang-orang dalam kelompok neokonservatisme ini sangat mendukung Amerika Serikat dalam kancah internasional, bahkan sampai mendukung serangan militer.
Kaum ini membenci radikalisme dan komunisme politik. Meski begitu, mereka mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan pajak dan berusaha mencari alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
5. Paleo Konservatisme
Sesuai dengan namanya, penganut paleo konservatisme sangat menjunjung tinggi hubungan mereka dengan masa lalu. Mereka sangat tertutup terhadap budaya-budaya modern dan cenderung religius.
6. Konservatif Sosial
Konservatif sosial merupakan perilaku konservatif terhadap perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Kaum ini ingin terus mempertahankan nilai-nilai sosial yang mereka pahami selama ini dan menolak perubahan sosial yang terjadi. Konservatif sosial ini biasanya berkaitan erat dengan urusan agama.
7. Konservatif Clickbait
Konservatif clickbait merupakan fenomena di mana seseorang dengan mudah termakan oleh clickbait dan menganggap semua informasi di dalamnya adalah benar, sehingga menutup diri dari informasi lain. Konservatif clickbait ini banyak terjadi belakangan ini di media sosial, terutama pada generasi muda.
Mengapa Harus Konservatif
Lantas, sebenarnya apa pentingnya konservatif itu? Dalam bidang akuntansi, konservatisme diterapkan dengan tujuan agar manipulasi terhadap arus kas atau laporan keuangan dapat diminimalisasi. Dengan demikian, perusahaan takkan merugi karenanya.
Selain itu, kamu juga harus paham bahwa tidak selamanya semua perubahan itu bermaksud baik. Melindungi diri dari perubahan-perubahan maupun hal-hal modern yang bersifat merusak merupakan hal penting untuk dilakukan. Kamu harus bisa selektif terhadap perubahan yang ada.
Itu dia beberapa hal seputar konservatif, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga pentingnya menerapkan perilaku konservatif dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana? Kini kamu semakin mengerti tentang istilah ini bukan?
(khq/fds)