- Irigasi Adalah
- Manfaat Irigasi
- Tujuan Irigasi 1. Menghasilkan Tanaman Berkualitas 2. Memberantas Hama 3. Membersihkan Tanah 4. Mengatur Suhu Tanah 5. Meninggikan Permukaan Air Tanah
- Jenis Irigasi 1. Irigasi dengan Ember atau Timba 2. Irigasi Permukaan 3. Irigasi Bawah Permukaan 4. Irigasi dengan Pancaran 5. Irigasi dengan Pompa Air 6. Irigasi Lokal 7. Irigasi Tetes
Irigasi merupakan salah satu proses dalam pertanian yang tidak bisa dilewatkan. Setelah masa penyiapan lahan dan penanaman bibit, irigasi harus dilakukan untuk memastikan tanaman mendapatkan asupan air yang cukup.
Di sini akan kita bahas pengertian dari irigasi dan juga manfaat dan tujuannya dalam pertanian. Selain itu, ada berbagai jenis irigasi yang harus kalian ketahui.
Irigasi Adalah
Dilansir dari eprints.itenas.ac.id, irigasi adalah sistem pengaturan air atau pengairan yang digunakan untuk menunjang keberhasilan pertanian. Dengan sistem ini, air dialirkan dari sumber air yang tersedia menuju ke lahan pertanian sehingga kebutuhan tanaman dapat tercukupi dan bisa tumbuh secara normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat Irigasi
Irigasi tentu wajib dilakukan dalam bercocok tanam karena manfaatnya yang banyak. Dilansir dari repository.lppm.unila.ac.id, berikut adalah 6 manfaat dari irigasi.
- Manfaat pertama ialah untuk membasahi tanah, terutama pada tanah di daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
- Irigasi dapat mengatur waktu pembasahan tanah agar air tidak berlebihan masuk ke lahan pertanian.
- Tentunya air irigasi bisa menyuburkan tanah, karena adanya kandungan lumpur dan unsur hara penyubur tanaman.
- Irigasi menjamin ketersediaan air meskipun pada musim kemarau.
- Air bisa digunakan untuk menurunkan suhu tanah.
- Terakhir, air dapat mengurangi kerusakan tanah.
Tujuan Irigasi
Berikut ini 5 tujuan dari irigasi, seperti dilansir dari bpsdm.pu.go.id.
1. Menghasilkan Tanaman Berkualitas
Adanya aliran air menjadi syarat hasil pertanian dapat semakin baik. Tanpa air, tanaman tidak dapat tumbuh dengan optimal.
2. Memberantas Hama
Irigasi juga membantu petani mencegah gangguan hama, seperti tikus, ulat dan wereng. Hama tidak akan mendekati permukaan tanah yang menggenang.
3. Membersihkan Tanah
Mengairi lahan yang tidak subur bisa membuat unsur-unsur racun di permukaan bisa hilang sehingga tanah kembali bersih.
4. Mengatur Suhu Tanah
Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air.
5. Meninggikan Permukaan Air Tanah
Permukaan air tanah dapat ditinggikan dengan cara irigasi. Irigasi memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
Jenis Irigasi
Di Indonesia, dengan beragam tanaman pertanian dan faktor geografisnya, menjadikan sistem pengairannya pun bermacam-macam. Dikutip dari laman Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulonprogo, ada 7 jenis irigasi.
1. Irigasi dengan Ember atau Timba
Irigasi jenis ini hanya menggunakan tenaga manusia, yaitu petani membawa air dari sumbernya menggunakan ember atau timba menuju ke lahan pertanian. Air pun disiramkan dengan cara manual pada lahan.
Cara ini biasanya dilakukan di pedesaan yang masih sangat terpencil. Meski tidak efektif dan efisien, petani terpaksa memilih cara ini mungkin karena tidak memiliki modal untuk membuat sistem perpipaan. Namun cara ini sudah banyak ditinggalkan para petani.
2. Irigasi Permukaan
Irigasi permukaan dianggap sebagai pengairan dengan sistem perpipaan paling kuno di Indonesia. Air biasanya bersumber dari sungai atau bendungan, kemudian disalurkan dengan memakai pipa atau selang.
Penyalurannya memanfaatkan sifat air yang mengalir ke tempat yang rendah, sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat aliran air. Biasanya sistem ini sudah ditetapkan jadwalnya secara teratur dengan volume yang telah ditentukan.
3. Irigasi Bawah Permukaan
Irigasi jenis ini menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka yang bisa meresapkan air langsung ke akarnya dengan memanfaatkan gaya kapilaritas air. Air pun tak perlu mengalir di atas permukaan, namun akar sudah bisa mendapatkan asupan nutrisi.
4. Irigasi dengan Pancaran
Sistem irigasi ini sudah lebih modern dibandingkan cara-cara di atas. Sistem kerjanya, yakni air disalurkan dari sumbernya menuju lahan pertanian menggunakan pipa. Namun ujung pipa di lahan tersebut disumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah.
Air pun memancar dan siap mengairi lahan pertanian. Pertama, air ini seperti hujan yang berfungsi membasahi atas tumbuhan, kemudian bagian bawah, lalu di dalam tanah.
5. Irigasi dengan Pompa Air
Irigasi jenis ini memanfaatkan tenaga mesin pompa air untuk mengalirkan air dari sumbernya menuju ke berbagai titik. Pompa air digunakan biasanya karena sumber air berada cukup jauh atau di dalam sumur.
Cara ini juga dilakukan ketika sumber air sungai atau bendungan mengalami kekeringan, sehingga petani berusaha mencari sumber air dari sumur dalam.
6. Irigasi Lokal
Irigasi jenis ini menggunakan teknik seperti irigasi permukaan. Namun pipa atau selang untuk pengairan ini hanya dialirkan ke area tertentu yang terbatas.
7. Irigasi Tetes
Irigasi tetes ini dapat digunakan untuk menghemat air. Caranya ialah menggunakan selang atau pipa yang berlubang dengan tekanan tertentu sehingga air keluar dalam bentuk tetesan. Air diatur langsung mengenai akarnya sehingga air tidak terbuang secara sia-sia.
Cara ini dianggap efisien karena mencegah air terbuang karena penguapan dan infiltrasi. Irigasi ini cocok untuk tanaman di masa-masa awal pertumbuhannya karena dapat memaksimalkan fungsi hara bagi tanaman. Jenis irigasi ini juga bisa mempercepat proses penyesuaian bibit dengan tanah sehingga dapat menyuburkan tanaman dan menunjang keberhasilan proses penanamannya.
Nah itulah tadi penjelasan dari irigasi dalam pertanian berikut dengan manfaat dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat buat detikers.
(bai/fds)