Apakah detikers pernah mengikuti tes psikotes? Pada umumnya, tes ini dilakukan jika kamu ingin masuk ke perguruan tinggi ataupun melamar kerja di suatu perusahaan. Dari sekian banyak ujian dalam tes psikotes, salah satu tes yang cukup populer adalah tes kraepelin.
Bagi sebagian orang mungkin terasa asing mendengar dengan tes yang satu ini. Namun bila detikers sudah diberikan soal ujiannya, kamu langsung mengetahui tes kraepelin itu seperti apa.
Dalam selembar kertas yang diberikan oleh penguji terdapat deretan angka yang berbeda-beda. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak paham bagaimana mengerjakan tes kraepelin dengan baik dan benar, padahal tes ini akan mempengaruhi nilai tes psikotes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana sih cara mengerjakan tes kraepelin yang sesuai? Lalu bagaimana sistem penilaiannya? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini yuk detikers.
Pengertian Tes Kraepelin
Dijelaskan dalam buku Sistem Kebut Semalam Lolos Tes CPNS oleh Isti Fina Indriana, tes kraepelin atau sering disebut tes pauli adalah bentuk soal psikotes berupa susunan angka-angka dengan bentuk lajur-lajur. Disebut juga sebagai tes koran karena lembar soalnya memiliki ukuran lebar kertas seperti koran.
Bila detikers melihat soal tes kraepelin, mungkin langsung terbayang betapa sulitnya mengerjakan tes yang satu ini. Padahal tes ini cukup sederhana, kamu hanya perlu menjumlahkan angka-angka sederhana.
Tapi, yang sering jadi masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak. Maka jangan heran, banyak peserta tes kurang teliti dalam mengerjakannya karena sudah kepalang pusing melihat angka, hal ini tentu mempengaruhi penilaian tes psikotes.
Tujuan Tes Kraepelin
Dijelaskan dalam buku All New Tes CPNS 2018/2019 oleh Tim Garuda Eduka, tujuan dari tes kraepelin adalah untuk menilai seseorang dalam hal ketahanan konsentrasi, menghadapi tekanan, ketelitian, konsistensi, dan kecepatan waktu dalam mengerjakan sebuah pekerjaan.
Sebagai informasi, tes kraepelin disusun oleh seorang psikiater asal Jerman bernama Emil Kraepelin. Awalnya, Emil menggunakan tes ini untuk mendiagnosis gangguan otak alzheimer dan membedakan orang normal dan tidak normal.
Namun seiring perkembangan waktu, tes kraepelin dijadikan sebagai standarisasi untuk mendapatkan data tentang kepribadian seseorang. Tes kraepelin juga termasuk ke dalam tes kecepatan yang ditunjukan dengan banyaknya angka yang harus dikerjakan dalam waktu terbatas, sehingga peserta tes dipastikan tidak dapat menyelesaikan seluruh soal.
Tes kraepelin kini sudah banyak digunakan sebagai tes masuk ke perusahaan besar, perguruan tinggi, hingga sekolah militer. Tujuannya pun tetap sama, yakni untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan peserta tes dalam hal konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi, dan daya tahan prima.
Dalam dunia kerja, tes kraepelin banyak digunakan untuk keperluan seleksi, promosi, mutasi kerja, hingga jabatan. Selain itu, tes ini juga dapat digunakan pada bidang psikologi lain seperti psikologi pendidikan dan bidang klinis.
Penilaian dalam Tes Kraepelin
Setelah mengetahui tujuan dari tes kraepelin, kini saatnya mencari tahu tentang penilaian yang dilihat oleh para penguji. Dijelaskan dalam buku Top Bank Semua Jenis Soal Tes Masuk TNI Polri Paling Akurat oleh Wulan Sasmita, setidaknya ada empat penilaian yang dilihat dalam tes kraepelin, yakni sebagai berikut:
- Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah menunjukkan bahwa peserta tes mengalami stres atau depresi saat mengerjakan tes kraepelin.
- Terjadinya penurunan grafik hasil tes kraepelin menunjukkan hasil bahwa peserta tes kehilangan ingatan sesaat.
- Grafik yang terlalu besar antara puncak tertinggi dan terendah menunjukkan kalau peserta tes mengalami gangguan emosional.
- Terlalu banyak salah hasil ketika menjumlahkan angka menunjukkan bahwa peserta tes mengalami distraksi mental.
Oleh karena itu, saat mengerjakan tes kraepelin detikers harus cepat dalam mengerjakan soal, sangat teliti, dan tetap konsentrasi penuh. Jangan sampai kamu mengerjakan tes kraepelin dalam kondisi yang kurang fit, karena akan mempengaruhi penilaian dari penguji.
Cara Mengerjakan Tes Kraepelin
Dijelaskan dalam buku Ujian Saringan Masuk Polstat STIS 2022, mengerjakan tes kraepelin sebenarnya cukup sederhana yakni dengan menjumlahkan angka-angka yang tertera pada soal dari bawah ke atas. Lalu, hasil penjumlahan tersebut ditulis di sebelah kanan kedua angka yang sudah dijumlahkan.
Untuk lebih jelasnya, simak instruksi cara mengerjakan tes kraepelin berikut ini:
- Jumlahkan setiap angka dengan angka di atasnya, jadi mengerjakannya dari bawah ke atas.
- Dari angka hasil penjumlahan tersebut, detikers cukup menuliskan angka satuannya saja. Sebagai contoh, terdapat hasil penjumlahan yang hasilnya 14, nah kamu cukup menulis angka 4 saja di di samping kanan antara kedua angka tersebut.
- Bila detikers membuat kesalahan saat menjumlahkan, maka tidak perlu menghapusnya. Cukup tinggal coret dengan satu garis angka yang salah tersebut dan menggantinya dengan angka yang benar. Misalnya, kamu menulis angka 8 padahal jawaban yang benar adalah 4, nah detikers tinggal coret angka 8 dan tulis angka 4 di sebelahnya.
- Setiap mendengar suara ketukan atau mendapat instruksi "pindah" yang diucap oleh penguji, itu artinya detikers harus pindah ke lajur selanjutnya yang ada di sebelah kanan. Di lajur yang baru ini kamu harus mengerjakan dari bawah ke atas lagi sampai ada instruksi pindah ke lajur berikutnya.
- Usahakan untuk mengerjakan tes kraepelin secara cepat dan teliti, sebab hal ini akan mempengaruhi kamu dalam mengerjakan soal serta hasil penilaiannya.
Pada umumnya tes kraepelin terdiri atas 45 kolom dan 60 baris. Lalu setiap 30 detik peserta akan mendapat instruksi "pindah" ke lajur selanjutnya.
Dari hasil perhitungan objektif dapat diinterpretasikan menjadi empat hal yaitu:
- Faktor kecepatan (speed factor)
- Faktor ketelitian (accuracy factor)
- Faktor keajegan (ritme factor)
- Faktor ketahanan (ausdauer factor)
Tips Mengerjakan Tes Kraepelin
Ada sejumlah tips ampuh dalam mengerjakan tes kraepelin, sehingga kamu bisa meraih hasil yang terbaik. Dijelaskan dalam buku Ujian Saringan Masuk Polstat STIS 2022, berikut sejumlah tipsnya:
- Persiapkan fisik dengan matang.
- Harus benar-benar teliti dalam menjumlahkan angka dan usahakan stabil pada masing-masing kolom.
- Semakin banyak melakukan kesalahan akan menunjukkan bahwa kamu tidak teliti, kurang cermat, tidak hati-hati, dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan.
Nah itu dia detikers penjelasan mengenai tes kraepelin beserta tujuan, penilaian dalam tes, dan cara mengerjakannya dengan benar. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti tes kraepelin. Tetap semangat dan semoga berhasil!
(ilf/fds)