Saat positif hamil, tentu penting untuk seorang wanita mengetahui usia kandungan. Hal ini bisa diketahui lewat perhitungan dari HPHT.
Adakah cara manual untuk menghitung usia kehamilan? Apa manfaatnya jika calon ibu mengetahui usia kandungannya? Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian HPHT
Menurut Perpustakaan Poltekkes Malang, HPHT merupakan kepanjangan dari Hari Pertama Haid Terakhir. HPHT digunakan untuk menentukan usia kandungan dan perkiraan taksiran persalinan. Sebab, penting untuk mendapatkan tanggal perkiraan kelahiran seakurat mungkin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, banyak wanita yang tidak ingat tanggal menstruasinya. Hanya 5% bayi yang lahir sesuai dengan perkiraan persalinan yang diperhitungkan.
Tanggal perkiraan persalinan hanya sebuah statistik rata-rata persalinan. Lebih dari 40% bayi lahir pada 1-2 minggu sebelum atau sesudah tanggal perkiraan persalinan.
Kehamilan normal diperhitungkan selama 37-41 minggu. Apabila waktu keluarnya sel telur dan proses pembuahan yang terjadi saat sekitar ovulasi diperhitungkan selama kurang lebih 14 hari, maka masa kehamilan hingga kelahiran adalah sekitar 266 hari atau sekitar 9 bulan.
Ada beberapa faktor yang membuat perkiraan lahir meleset. Toleransi berkisar kurang lebih tujuh hari dari hari yang diperkirakan.
Taksiran Persalinan (TP) biasanya 280 hari atau 40 minggu setelah HPHT. Taksiran ini mungkin dihitung selama 266 hari atau 38 minggu dari ovulasi terakhir pada siklus normal 28 hari.
Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan HPHT
1. Rumus Naegele
Rumus Naegele dicetuskan oleh Franz Karl Naegele, dokter kandungan dari Jerman di abad 19. Rumus ini digunakan untuk mengetahui usia kehamilan dan taksiran persalinan berdasarkan HPHT.
Rumus Naegle mengungkapkan bahwa kehamilan berlangsung selama 280 hari dan digunakan untuk wanita dengan siklus menstruasi yang teratur. Siklus bulanan ini dimulai dari akhir menstruasi sebelumnya sampai akhir menstruasi berikutnya.
Rumus Naegle dihitung berdasarkan asumsi bahwa usia kehamilan yang normal adalah 266 hari sejak ovulasi (38 minggu). Franz Karl Naegle menghitung taksiran persalinan sejak HPHT, dengan menambahkan 14 hari. Sehingga usia kehamilan menjadi 266 hari ditambah 14 hari: 280 hari.
Berikut perhitungannya:
- Apabila HPHT jatuh pada pada bulan Januari hingga pertengahan bulan Maret (sebelum tanggal 25) maka rumusnya adalah: +7+9+0.
Misalnya: HPHT jatuh pada 6 Januari 2013, maka: 6/1/2013: +7+9+0= 13/10/2013
Jadi, Hari Perkiraan Lahir (HPL) nya adalah 13 Oktober 2013
- Apabila HPHT jatuh pada hari lebih dari pertengahan Maret (di atas tanggal 25 Maret sampai akhir Desember), maka rumusnya +7-3+1.
Misalnya: HPHT jatuh pada 8 Juli 2013, maka: 8/7/2013: +7-3+1= 15/4/2014
Jadi, HPLnya adalah 15 April 2014.
Rumus ini beranggapan bahwa wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari dan kehamilan terjadi pada hari ke 14. Nah, berikut cara perhitungan bila siklus menstruasi lebih pendek atau panjang dari 28 hari:
- Jika siklus menstruasi kurang dari 28 hari, maka dikurangi jumlah hari dan tanggal taksiran persalinan.
- Jika siklus menstruasi lebih panjang dari 28 hari, maka ditambah dengan jumlah hari pada taksiran persalinan.
Nah, dengan mengetahui taksiran persalinan, kamu bisa menghitung berapa usia kandunganmu saat ini.
2. Rumus Parikh
Rumus Parikh merupakan metode perhitungan yang mempertimbangkan durasi siklus menstruasi. Untuk mengetahui taksiran persalinan, rumus ini dihitung dengan menambahkan sembilan bulan mulai dari periode menstruasi terakhir, lalu dikurangi 21 hari dan tambahkan durasi siklus sebelumnya.
Rumus yang diciptakan pada tahun 2007 oleh dokter berkebangsaan India bernama Rakesh Parikh ini bisa digunakan untuk menghitung taksiran persalinan berdasarkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Rumus Parikh menunjukkan cara untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi pada rumus Naegele.
3. USG
Menurut situs Primaya Hospital, selain dengan cara menghitung dari HPHT, usia kandungan bisa diketahui melalui ultrasonografi atau USG. Tapi, tak sembarang orang bisa membaca hasil USG, dokter kandunganlah yang akan memantau dan membacakan untuk pasien.
Dalam pemeriksaan USG, dokter juga akan menghitung diameter kantong kehamilan saat usia kandungan kurang atau sama dengan enam minggu. Sementara, saat usia kehamilan 7-14 minggu, dihitung pula perkembangan janin. Pada usia di atas 12 minggu, dokter akan menghitung lingkar kepala janin.
Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan
Saat sedang mengandung tentu penting mengetahui usia kehamilan. Hal ini berguna untuk memantau perkembangan janin yang sesuai dengan usia kehamilan.
Mengutip Modul Kehamilan Sekolah Tinggi Ilmu Sapta Bakti, mengetahui usia kehamilan juga menentukan taksiran persalinan yang berguna untuk mengetahui apakah saat persalinan kehamilan dalam keadaan aterm, preterm, atau postterm.
Menurut jurnal Poltekkes Denpasar, aterm adalah persalinan cukup bulan yang terjadi pada usia kehamilan 37-42 minggu dengan berat janin >2.500 gram. Sementara preterm adalah persalinan yang terjadi antara usia 20 minggu sampai kurang dari 37 minggu, dihitung dari HPHT, sedangkan postterm adalah persalinan di usia kehamilan >42 minggu.
Selain itu, menurut situs Primaya Hospital, manfaat dari mengetahui usia kehamilan sejak dini adalah bisa menjadwalkan pemeriksaan trimester kehamilan dan memperkirakan berbagai faktor risiko setelah persalinan.
Itulah pengertian dari HPHT, cara menghitung usia kehamilan dan manfaat mengetahuinya. Semoga bermanfaat!
(elk/fds)