Pembuatan patung Wisnu Murti yang bakal dipasang di Bundaran Kediri telah memasuki tahap finishing. Patung sosok Krisna yang ber-triwikrama dalam kisah Mahabarata versi Jawa atau Bali itu sudah memasuki tahap pembuatan detail pada bagian-bagian ornamennya.
Menurut senimannya, I Nyoman Sudarwa, proses pembuatan patung tersebut telah mencapai 80 persen. Bahkan siang tadi, Selasa (15/11/2022), bagian bawah patung berupa Tunjung (Teratai) juga sudah mulai dipasang pada bagian atas pedestal. Pemasangan itu merupakan tahap awal dari pendirian patung Wisnumurti.
"Sudah 80 persen jadi. Itu sudah termasuk finishing dan pembuatan detail ukir-ukirannya," tutur Sudarwa saat memantau proses pemasangan Tunjung di pedestal yang ada pada bundaran Kediri, Selasa (15/11/2022)
Ia menyebutkan, bila tidak ada halangan, tahap awal itu akan dilanjutkan dengan pemasangan bagian badan pada 25 November 2022 mendatang.
"Itu sudah termasuk lengan dan kaki. Paling lambat 25 November 2022. Kalau bisa lebih maju, alangkah bagusnya," imbuh seniman kelahiran Banjar Penarukan Kelod, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan tersebut.
Mantan guru seni rupa di SMKN 3 Sukawati ini menyebutkan, ada tiga bagian dalam proses pembuatan patung tersebut. Ketiga bagian itu antara lain Tunjung atau Teratai yang menjadi dasar patung.
Bagian kedua meliputi badan, kaki, dan lengan. Dan bagian ketiganya meliputi kepala dengan nimbus (lingkaran suci di bagian kepala). "Kami pakai sistem knock down supaya bisa dirakit secara bertahap," sebutnya.
Sistem ini, sambungnya, juga dipakai untuk memudahkan dan mempercepat proses pembuatan patung dengan media beton cor tersebut. Sebab, bila dikerjakan di lokasi secara langsung akan sangat menyulitkan.
"Kami kerjakan di studio. Kalau di sini susah. Karena di bawah juga ada yang kerja (buat pedestal)," ujar pemilik studio Rupa Beton di Tembau, Denpasar Timur, ini.
Faktor Cuaca Jadi Kendala Utama
![]() |
Nyoman Sudarwa menyebutkan, proses pembuatan patung Wisnu Murti relatif lancar. Terkecuali faktor cuaca yang saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. "Hujan jelas sangat berpengaruh," sebutnya.
Menurutnya, faktor cuaca tersebut akan sangat berpengaruh terhadap proses pengeringan pada beton. Namun, kendala ini telah diantisipasi dengan pembuatan patung bagian demi bagian yang dilakukan di studio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudarwa juga menuturkan sekelumit proses pembuatan patung berbahan beton cor tersebut. Diawali dengan pembuatan rangka dan bentuk yang memanfaatkan besi beton.
"Buat kerangka yang lama. Itu kurang lebih dua bulanan. Kemudian membentuknya kurang lebih sebulanan. Baru setelah itu finishing dan buat detail ukir-ukirannya," jelas Sudarwa.
Proses yang harus dilalui tidak hanya berhenti sampai di situ. Karena menerapkan sistem knock down atau rakit, sampai di lokasi pemasangan, ia dan krunya juga harus membuat konstruksi beton lagi untuk memperkuat pemasangan bagian badan.
"Kalau sudah kering, baru bisa lanjut ke pemasangan bagian kepala. Pengeringan itu paling tidak perlu waktu seminggu sampai sepuluh hari," ujar Sudarwa menceritakan sekelumit teknis pemasangan patung tersebut.
Bila pemasangan bagian Tunjung dan badan patung telah selesai, tahap berikutnya akan disusul dengan pemasangan bagian kepala. Sesuai jadwal, pemasangan kepala kemungkinan akan dilakukan pada awal Desember 2022.
Sedangkan untuk konsep patung, ia justru tidak banyak memerlukan waktu. Karena konsep tersebut sudah jadi dan ditawarkan Pemkab Tabanan. Ia hanya mengerjakan pembuatan patung.
"Kalau konsep kan sudah dari sini (Pemkab Tabanan). Kami hanya mengerjakan saja. Lagipula sebelumnya juga sudah ada patung Wisnumurti sebelum diganti patung Bung Karno. Patung Wisnumurti yang sekarang ini cuma tampilannya saja yang berbeda," pungkasnya.
(nor/dpra)