Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut telah menyiapkan pasokan listrik mencapai 1.422 megawatt (MW) selama helatan KTT G20 di Bali. Pasokan listrik tersebut berasal dari pembangkit listrik di Bali sebesar 952 MW, transfer listrik dari pembangkit di Jawa melalui transmisi bawah laut atau Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) sebesar 370 MW, dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati sebesar 100 MW.
"Beban puncak yang kita perkirakan 980 MW, hari ini hanya sekitar 880 MW. Jadi, jauh di bawah estimasi yang kita perkirakan," kata Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Sabtu (12/11/2022).
Ia memastikan keandalan pasokan dari kapasitas pembangkit hingga transmisi listrik ke venue acara KTT G20 pada 15-16 November 2022. Menurutnya, kondisi pasokan listrik sudah balance dengan yang dibutuhkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan peralatan pendukung seperti 102 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 36 Unit Gardu Bergerak (UGB), 29 unit kabel bergerak dan 68 unit genset. Berikutnya, PLN mengerahkan 1.079 petugas yang dibagi menjadi empat kelompok, yakni pembangkitan, transmisi, distribusi, dan PT PLN ICON Plus.
"Petugas yang dikerahkan untuk mengamankan G20 berasal dari Bali maupun personel BKO dari unit induk distribusi dan unit-unit lain dari luar Bali," sebutnya.
Menurutnya, petugas PLN tersebut tidak hanya disiagakan di venue KTT G20 berlangsung, namun juga pada seluruh sendi kelistrikan yang menunjang pasokan listrik ke lokasi. Selain itu, ada juga sebanyak 150 personel yang bakal siaga 24 jam di lokasi SPKLU Ultra Fast Charging.
"PLN menyiapkan 66 SPKLU untuk melayani 636 mobil. Tersebar di beberapa lokasi antara lain di ITDC 1 dan 2, serta di Apurva Kempinski. Selain itu, terdapat 200 home charging yang siap melayani kendaraan listrik," ucapnya.
(iws/hsa)