Imigrasi Bakal Kembangkan VoA on Shipping di Kapal Pesiar

Imigrasi Bakal Kembangkan VoA on Shipping di Kapal Pesiar

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Kamis, 10 Nov 2022 19:58 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jendral (Dirjen) Imigrasi Widodo Ekatjahjana saat launching Visa Second Home, di Finns Beach Club, Canggu, Bali Selasa (25/10/2022)
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jendral (Dirjen) Imigrasi Widodo Ekatjahjana. (Foto: Triwidiyanti)
Badung -

Pihak Direktorat Jenderal Imigrasi bakal mengembangkan visa on arrival (VoA) on shipping di kapal pesiar. Rencana tersebut diungkapkan langsung oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Imigrasi Widodo Ekatjahjana.

Menurut Widodo, visa on shipping di berbagai kapal pesiar dilakukan setelah pengembangan electronic visa on arrival (e-VoA). Dengan begitu, selain memiliki e-VoA, nantinya Indonesia juga bakal ada VoA on shipping.

"Nah VoA ini juga kita akan kembangkan di kapal-kapal pesiar cruise, termasuk VoA on Shipping. Jadi kita punya electronic VoA, tapi kita juga punya VoA on shipping," kata Widodo usai launching e-VoA di The Nusa Dua Kabupaten Badung, Kamis (10/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di cruise-cruise itu nanti kita akan siapkan di sana. Seperti Queen Elizabeth kemarin kan dengan ribuan pariwisata yang turun jadi kita bisa memberikan layanan di sana," tambah Widodo.

Kapal pesiar Queen Elizabeth sebelumnya berada di wilayah Indonesia. Kapal berukuran jumbo ini dilengkapi fasilitas mewah di dalamnya.

ADVERTISEMENT

Queen Elizabeth bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (1/11/2022). Ini merupakan kapal pesiar penumpang pertama yang kembali singgah di Jakarta di masa pandemi COVID-19. Dalam perjalanan kali itu, jumlah penumpang hanya 1.786 orang.

Untuk diketahui, Imigrasi resmi meluncurkan aplikasi Electronic Visa on Arrival mulai hari ini. WNA yang akan datang ke Indonesia cukup membayar visa lewat HP dengan kartu kredit via aplikasi molina.imigrasi.go.id.

Acara peresmian e-VOA digelar di Courtyard Nusa Dua, Bali, dan turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej.

Widodo mengumpamakan bahwa e-VoA yang diluncurkan kali ini seperti 'jalan tol'. Bahkan 'jalan tol' tersebut memiliki 'rest area' yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai kementerian.

"Silahkan teman-teman Kementerian lain menggunakan rest area yang lain yang sudah dibangun oleh imigrasi dengan membuka outlet-outlet layanannya," jelas Widodo.

Menurut Widodo, berbagai kementerian memang bisa memanfaatkan adanya e-VoA. Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) bisa memanfaatkan e-VoA dalam mendatangkan tenaga-tenaga atau talent asing yang ingin bekerja di Indonesia untuk transfer teknologi.

Kemudian, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKBM) bisa menggunakan e-VoA untuk menggaet investor. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga bisa membuka 'outlet' untuk kepentingan menghadirkan wisatawan.

Tak hanya itu, Widodo menyebut bahwa e-VoA ini juga bisa dimanfaatkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk lebih mudah mendatangkan talent olahraga, ahli atau pelatih.

"Tawarkan pelayanan kita akan mudah, karena 'jalan tol' itu sudah ada. Kalau ngurus di kami ada diskon ini, buat semenarik mungkin supaya mereka datang. Jadi itulah yang dilakukan oleh imigrasi dengan electronic visa on arrival, membangun perizinan induknya, masuklah dulu," ujarnya.

"Setelah masuk silahkan kalian lihat-lihat. Kalian suka investasi diurus itu di BKBM. Kalau kalian suka ingin kerja di sini, urus itu di Kemnaker. Kalau ingin buka bisnis wisata dan sebagainya urus juga di sana di Kemenparekraf. Kira-kira seperti itu," jelas Widodo.




(iws/dpra)

Hide Ads