Pesawat Pengangkut Mobil Kepresidenan Korsel-Tiongkok Tiba di Bali

KTT G20

Pesawat Pengangkut Mobil Kepresidenan Korsel-Tiongkok Tiba di Bali

Triwidiyanti - detikBali
Kamis, 10 Nov 2022 18:58 WIB
Penampakan maskapai penerbangan Air China di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali membawa logistik jelang KTT G20
Penampakan maskapai penerbangan Air China di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali membawa logistik jelang KTT G20. (Foto: Triwidiyanti)
Badung -

Sejumlah pesawat militer asing pengangkut logistic para kepala Negara mulai lalu lalang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Kabupaten Badung, Bali jelang hajatan KTT G20 Bali.

Setelah sebelumnya tiga pesawat asing pengangkut logistik milik Amerika Serikat, Arab Saudi, dan China tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, Kamis (10/11/2022) giliran tiga pesawat pengangkut logistik dan kendaraan kepresidenan dari Korea Selatan, UEA (Uni Emirat Arab) dan Tiongkok tiba di Bali.

Asisten Operasi (Asops) Komando Operasi Udara (Kaskoopsud) II Kolonel Pnb Bambang Sudewo, mengatakan, ketiga pesawat asing milik Korea Selatan, UEA (Uni Emirat Arab) dan Tiongkok itu tiba di Bali membawa perlengkapan dan logistic untuk keperluan selama KTT G20 berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Korea Selatan dan UEA katanya, pesawat hanya transit sebentar untuk menurunkan dua kendaran kepresidenan masing - masing.

"Hanya membawa kendaraan kepresidenan masing - masing untuk membawa kendaraan itu kemudian di handle oleh kedutaan masing masing-masing, iya hanya satu shorty saja, tidak lama di sini," katanya kepada wartawan Kamis (10/11/2022).

ADVERTISEMENT

Dua mobil kepresidenan milik Korea Selatan diangkut dengan menggunakan pesawat militer milik Indonesia C 130 Hercules dan tiba pukul 09.43 wita.

Sementara untuk pesawat UEA Air Force One tiba pada pukul 09.05 dengan menggunakan pesawat militer yang sama yakni C 130 jenis Hercules.

Masing-masing negara katanya mengangkut dua mobil kepresidenan.

Selain Korsel dan UEA, kata Bambang Sudewo, Tiongkok juga kembali membawa barang barang logistik kepresidenan mereka.

Sayangnya ia tidak mengetahui barang material yang dibawa.

"Kalau itu saya harus koordinasi dengan Tiongkok dulu, tapi ya namanya material bisa saja masih alat komunikasi atau kendaraan ya kebutuhan mereka disinilah," tegasnya.

Tiongkok katanya datang masih dengan menggunakan pesawat kargo.

"Kenapa kargo kami juga kurang tahu, namun kami tidak mengetahui jenis material yang dibawa oleh mereka (Tiongkok)," katanya.




(dpra/hsa)

Hide Ads