Secara umum, supervisi adalah istilah pengawasan, pemeriksaan, serta inspeksi. Dalam hal ini, orang yang melakukan kegiatan supervisi disebut supervisor.
Dikutip dari repository.radenintan.ac.id oleh R Mida Hayati, secara etimologis istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu "supervise" yang artinya mengawasi. Sementara beberapa sumber lainnya menyatakan supervisi berasal dari dua kata "superior" dan "vision" yang digabung menjadi "supervision".
Lalu, apa itu supervisi dan tugasnya? Ketahui jenis, tujuan hingga manfaat supervisi berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Supervisi
Menurut Cambridge Dictionary, supervisi adalah aktivitas untuk memastikan bahwa semuanya dilakukan dengan benar, aman, dan lain-lain. Dalam dunia pendidikan, supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa saja yang sudah dilaksanakan, menilainya, hingga mengoreksi.
Sebagaimana yang didefinisikan Purwanto dalam repository.radenintan.ac.id oleh R Mida Hayati, arti supervisi adalah pengawasan berupa suatu aktivitas pembinaan, yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Kesimpulannya, supervisi adalah usaha yang bertujuan untuk memberikan layanan kepada guru-guru agar mampu memperbaiki pengajaran dan kurikulum. Fungsi supervisi pendidikan adalah untuk penelitian, penilaian, perbaikan dan pembinaan.
Apa itu supervisi pada guru? supervisi pada guru merupakan usaha memberi pelayanan, agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik.
Tidak hanya sekedar pengawasan fisik tapi juga terhadap material. Misalnya, seperti pengawasan terhadap kegiatan akademik (proses belajar mengajar), pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi belajar dan lain-lain.
Kegiatan supervisi bisa dibilang untuk membantu guru. Namun, dalam konteks yang luas juga menyangkut tentang komponen sekolah yang lain, seperti komponen tata usaha, sarana, serta lingkungan sekolah.
Pihak yang melakukan supervisi yaitu kepala sekolah sebagai supervisor. Kegiatan supervisi bisa dilakukan secara efektif, seperti kunjungan kelas, diskusi kelompok, pembinaan individual, serta simulasi pembelajaran.
Jenis-jenis Supervisi
Menurut Suhardan dalam suatu jurnal ilmiah dari laman osf.io, secara umum, jenis-jenis supervisi, yaitu:
1. Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah jenis supervisi yang berfokus tentang pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik. Dalam hal ini, terkait hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran (proses pembelajaran)
2. Supervisi Administrasi
Supervisi administrasi yaitu supervisi yang menitik beratkan pada pengamatan supervisor terhadap aspek-aspek administrasi, yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran.
3. Supervisi Lembaga
Supervisi lembaga merupakan kegiatan pengamatan supervisor terhadap aspek- aspek yang berada di sentral. Kalau kita lihat, supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran, sedangkan supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah.
Sementara, menurut Sahertian ada beberapa jenis supervisi pendidikan, yaitu:
1. Supervisi Konvensional
Supervisi konvensional merupakan jenis supervisi yang beranggapan bahwa supervisor sebagai seseorang yang memiliki kekuatan untuk menentukan nasib kepala sekolah serta guru. Model jenis supervisi ini yaitu supervisor selalu mencari kesalahan orang yang di supervisi.
Sehingga, dalam menjalankan tugasnya cenderung sewenang- wenang. Bahkan, ada juga yang tidak menerima masukan dari orang yang disupervisi meskipun usulan yang disampaikan itu baik.
2. Supervisi Artistik
Dalam melaksanakan tugasnya supervisi ini harus berpengetahuan, berketrampilan, dan memiliki sikap yang baik. Adapun salah satu ciri model supervisi artistik yaitu memerlukan perhatian untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
3. Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan atau ilmiah adalah supervisi yang dilaksanakan pengawas atau kepala sekolah, untuk menilai kinerja kepala sekolah maupun guru, dengan cara memberikan angket. Cirinya yaitu kegiatannya dilaksanakan secara berencana serta berkesinambungan (berkelanjutan).
4. Supervisi Klinis
Supervisi klinis merupakan supervisi yang dilakukan berdasarkan keluhan dari guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis berfokus pada peningkatan pembelajaran dengan melalui siklus yang sistematik, yang bertujuan mengadakan perubahan menggunakan cara yang rasional.
Tujuan Supervisi
Tujuan kegiatan supervisi adalah untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana serta memperbaiki proses dan hasil belajar mengajar. Dalam laman disdik.batubarakab.go.id, disebutkan beberapa tujuan supervisi setidaknya dalam dunia pendidikan untuk para guru adalah sebagai berikut:
- Membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan, serta membantu peranan sekolah mencapai tujuan tersebut.
- Meningkatkan kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didik, menjadi anggota masyarakat yang efektif.
- Membantu guru mengadakan diagnosis dengan kritis, serta dalam kesulitan mengajar.
- Meningkatkan kesadaran guru dan warga sekolah tentang tata kerja yang demokratis dan kooperatif.
- Membantu guru untuk bisa mengevaluasi aktivitasnya, untuk tujuan aktivitas perkembangan peserta didik.
- Mengembangkan 'esprit de corps' guru, yang menjadi rasa kesatuan dan persatuan antar guru-guru.
- Meningkatkan komunikasi dan saling mengawasi di dalam suatu manajemen.
Manfaat Supervisi
- Supervisi bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang dilakukan melalui kerjasama antara guru, peserta didik, hingga warga sekolah.
- Supervisi menjadi penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur terkait pendidikan agar lebih efektif.
- Meningkatkan kemampuan guru dalam hal memimpin serta membimbing peserta didik.
Itu tadi penjelasan tentang artinya supervisi, proses ataupun usaha untuk memberi pelayanan supaya guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugasnya kepada peserta didik. Semoga penjelasan tadi bisa menambah pengetahuan detikers ya!
(khq/fds)