Kata adalah pondasi utama dalam berbahasa. Tanpa mengenal kata, tidak mungkin manusia bisa berkomunikasi dengan baik melalui lisan atau tulisan. Setiap kata bisa memiliki arti yang berbeda, tergantung penggunaannya dalam sebuah kalimat.
Menurut KBBI, kelas kata dibagi menjadi 5 jenis, yaitu verba (kata kerja), nomina (kata benda), pronomina (kata ganti), numeralia (kata bilangan), adjektiva (kata sifat), dan adverbia (kata keterangan). Semua jenis kata tersebut penting untuk dipelajari, terutama nomina (kata benda).
Nomina adalah salah satu jenis kata yang penting untuk dipelajari karena selalu ada dalam struktur kalimat. Dengan adanya nomina (kata benda), pesan dalam kalimat jadi lebih mudah tersampaikan. Nah, biasanya nomina juga sering muncul dalam soal ujian Bahasa Indonesia, lho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam tentang nomina atau kata benda, mulai dari pengertian sampai contohnya. Yuk, baca artikel ini sampai habis agar Anda mengerti!
Pengertian Nomina
Menurut KBBI, nomina adalah jenis kata yang menerangkan nama benda atau segala hal yang dapat dibendakan. Jadi, pengertian benda bukan hanya benda mati saja, tapi juga makhluk hidup seperti orang, hewan, tumbuhan atau nama tempat.
Masih ingatkah Anda dengan struktur kalimat SPOK (subjek, predikat, objek, keterangan)? Biasanya, nomina berfungsi sebagai subjek atau objek dari suatu kalimat. Contohnya, dalam kalimat "Ratna bermain ayunan", maka yang jadi nomina atau kata bendanya adalah "Ratna" dan "ayunan".
Menurut wujudnya, nomina dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
- Nomina konkret, benda-benda yang dapat dilihat, diraba atau dirasakan oleh panca indera. Contohnya, kucing, kursi, rumah, pohon, manusia, awan, motor, tas, komputer atau langit.
- Nomina abstrak, benda-benda yang tidak bisa dirasakan langsung oleh panca indera, biasanya melibatkan perasaan. Contohnya, kekuatan, cinta, marah, sayang, dendam, kekuasaan, keagungan atau kelalaian.
Ciri-ciri Nomina
Supaya kita bisa mengenal nomina (kata benda) lebih dalam, ada baiknya kita kenali dulu ciri-ciri nomina. Dikutip dari buku 'Nomina, Promina, dan Numeralia Dalam Bahasa Jawa' yang ditulis oleh Herawati, Dirgo Sabariyanto, Sumardi dan Praptomo Baryadi Isodarus, nomina (kata benda) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak Dapat Diikuti Oleh Kata 'Tidak'
Jika ingin menolak suatu kebenaran, kata benda tidak dapat diawali dengan kata 'tidak'. Namun, bisa menggunakan kata 'bukan'. Berikut ini adalah contoh kalimat yang salah beserta pembenarannya:
- Ini tidak rumah = Ini bukan rumah
- Saya tidak Dimas = Saya bukan Dimas
- Buku itu tidak punya Ani = Buku itu bukan punya Ani
Jika Anda menggunakan kata 'tidak' untuk menolak suatu fakta/kebenaran, kalimatnya jadi membingungkan dan tidak jelas. Kata 'tidak' dan 'bukan' ini memang sering tertukar, terutama bagi orang asing yang baru belajar bahasa Indonesia.
2. Dapat Didahului dan Diikuti Oleh Numeralia
Kata benda dapat diletakan di belakang angka untuk menjelaskan suatu jumlah dari benda tersebut. Contohnya antara lain:
- Tiga kucing
- Tiga pohon
- Kedua gelas
- Ke-3 sendok
Numeralia tidak harus selalu diletakkan di depan, nomina juga dapat diikuti oleh keterangan angka. Contohnya antara lain:
- Jeruk satu
- Uang seribu
- Kucing tiga
- Salak dua biji
3. Dapat Didahului dan Diikuti Oleh Kata Jamak
Selain dapat dijelaskan oleh bilangan, jumlah suatu benda juga bisa dijelaskan dengan kata-kata yang punya arti jamak. Kata jamak bisa ditempatkan sebelum atau sesudah nomina. Contohnya antara lain:
- Banyak lalat
- Para wisatawan
- Beberapa guru
- Sekumpulan orang
- Orang banyak
- Saudara banyak sekali
4. Dapat Diikuti Oleh Adjektiva (Kata Sifat)
Guna memperjelas suatu kalimat, nomina juga bisa ditambahkan adjektiva atau kata sifat. Selain itu, di antara nomina dan adjektiva juga bisa ditambahkan kata 'yang' sebagai konjungsi (kata hubung). Contohnya antara lain:
- Adik cantik/adik yang cantik
- Kucing lucu/kucing yang lucu
- Tas bagus/tas yang bagus
5. Dapat Diikuti Pronomina Penunjuk
Guna memperjelas letak suatu benda, nomina juga bisa ditambahkan kata ganti penunjuk. Contohnya antara lain:
- Buku itu
- Tas ini
- Sekolah tersebut
6. Dapat Diikuti Oleh Nomina Lainnya
Nomina juga bisa diikuti oleh nomina lainnya. Biasanya untuk menjelaskan kata benda dengan lebih spesifik. Contohnya antara lain:
- Sarung bantal
- Jeruk bali
- Batik pekalongan
- Apel Malang
7. Nomina Dapat Menduduki Fungsi Subjek dan Objek
Dalam sebuah kalimat, nomina bisa berperan sebagai subjek apabila diikuti oleh verba (kata kerja). Selain itu, nomina yang diikuti verba dapat diakhiri oleh nomina lagi. Contoh kalimatnya antara lain:
- Ibu memasak sayur (Ibu adalah subjek, sementara sayur adalah objek)
- Kucing memakan ikan (Kucing adalah subjek, sementara ikan adalah objek)
- Adik bermain bola (Adik adalah subjek, sementara bola adalah objek
8. Nomina Dapat Menduduki Fungsi Predikat
Predikat adalah pelengkap dari subjek. Dalam suatu kalimat, nomina juga bisa menjadi penjelas dari suatu subjek. Contoh kalimatnya antara lain:
- Suaminya Ajeng guru (Guru sebagai penjelas profesi suami Ajeng)
- Saya adalah Indra (Indra sebagai penjelas nama dari 'Saya')
Jenis-Jenis Nomina
Berdasarkan jumlah morfem pembentuk, nomina dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu nomina dasar dan nomina turunan. Berikut ini penjelasannya:
1. Nomina Dasar
Nomina dasar adalah kata benda yang berdiri sendiri. Kata ini tidak ditambahkan oleh jenis kata manapun, baik itu verba, adjektiva, numeralia, nomina bahkan imbuhan. Sebagian besar nomina memiliki dua suku kata. Sangat jarang ditemukan nomina dengan satu suku kata saja.
Contohnya seperti nanas, teh, rumah, koran, komputer, tempat sampah dan kata lainnya.
2. Nomina Turunan
Berbeda dengan nomina dasar, konsep nomina turunan lebih kompleks. Nomina turunan adalah nomina yang mengalami proses morfologis. Nomina turunan dilengkapi dengan imbuhan, baik itu awalan (prefiks), akhiran (sufiks) maupun awal dan akhir (konfiks).
Contohnya, menyelam, perenang, memasak, anaknya, kewajiban atau kekecewaan.
Contoh Nomina
Supaya lebih mengerti tentang nomina, inilah contoh-contoh nomina yang sudah detikcom lengkapi, mulai dari nomina dasar sampai nomina turunan.
1. Contoh Nomina Dasar
- Nomina dasar satu suku kata : teh, seng, tang, bus, tas dan lap. Serta nama panggilan orang, seperti Ben atau Mei.
- Nomina dasar dua suku kata : gelas, kursi, meja, kucing, pohon, minyak, tepung, dapur, kabel, air, panas, api, buku, langit, adik, kakak, ibu dan ayah. Serta nama panggilan orang, seperti Aani, Nita, Adam, Kinan atau Meyta.
- Nomina dasar tiga suku kata : komputer, catatan, minuman, kotoran, penghapus, pendamping dan neraca. Serta nama panggilan orang, seperti Sukarman, Susanti, Kinanti atau Maria.
2. Contoh Nomina Turunan
Nomina turunan berprefiks, merupakan nomina yang diikuti dengan imbuhan di awal kata, seperti me-, ber-, pe-, per-, te-, ter-, dan ke-. Contoh kalimatnya antara lain:
- Ibu memasak ikan di dapur.
- Pak Dian adalah seorang dokter.
- Intan teringat dengan kakaknya.
- Kucing itu terlindas mobil.
Nomina turunan bersufiks, merupakan nomina yang diikuti dengan imbuhan di akhir kata, seperti -an, -me, -kan, -nya, , -li, -i -man, dan -kah. Contoh kalimatnya antara lain:
- Awali hari dengan minum segelas air putih.
- Tingkatkan semangat nasionalisme dengan menyanyikan Indonesia Raya.
- Aku menikmati hempasan debur ombak pinggir pantai.
- Dhani menerima pukulan akibat perbuatannya.
Nomina turunan berkonfiks, merupakan nomina yang diikuti dan didahului dengan imbuhan di akhir awal dan akhir kata, seperti ke-an, ber-an, pe-an, per-an, dan se-nya. Berikut ini adalah contoh kalimatnya:
- Semua murid melaksanakan kewajibannya.
- Saya hobi berpergian keliling Indonesia.
- Abu pembakaran tersebut bertebaran kemana-mana.
- Kasihan sekali, anak itu selalu kehujanan dan kepanasan.
Ternyata tatanan bahasa Indonesia tidak semudah yang kita kira, ya. Tapi sekarang detikers sudah mengerti tentang nomina dan contoh-contohnya, kan?Semoga informasi ini bisa membantu Anda untuk belajar, ya!
(ilf/fds)