Siklus krebs merupakan rangkaian reaksi metabolisme respirasi aerob pada sel yang menghasilkan energi. Hans Adolf Krebs dan William Arthur Johnson ketika berada di Universitas Sheffield menemukan siklus asam sitrat yang akhirnya disebut siklus krebs. Simak berikut ini penjelasan mengenai siklus krebs.
Pengertian Siklus Krebs
Pada buku Enzim dalam Siklus Krebs oleh Mazdania Zurairah Ansari, siklus krebs merupakan rangkaian reaksi metabolisme respirasi aerob pada sel yang menghasilkan energi. Siklus ini adalah serangkaian reaksi kimia untuk melepas energi melalui oksidasi asetil-KoA yang berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Pada intinya, siklus krebs dilakukan organisme bernapas untuk menghasilkan energi. Siklus krebs dikenal juga sebagai asam sitrat (CAC), atau siklus TCA (siklus asam trikarboksilat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Siklus Krebs
Albert Szent-Gyorgyi berhasil menciptakan komponen dan reaksi dari siklus asam sitrat pada tahun 1930. Albert menerima hadiah nobel dalam kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan berkaitan dengan asam fumarat, komponen kunci dari siklus.
Ia membuat penemuan ini dengan mempelajari otot dada merpati, yang jaringannya mempertahankan kapasitas oksidatif dengan baik. Otot dada merpati sangat memenuhi syarat untuk mempelajari reaksi oksidatif.
Hans Krebs menemukan peristiwa pemecahan glukosa disederhanakan secara perlahan di dalam sel secara siklus yang dikenal Daur Asam sitrat, selanjutnya dinamakan Siklus Krebs. Siklus krebs berlangsung di dalam matriks mitokondria secara anaeorob, dikatalis oleh enzim-enzim antara lain sitratsintetase dan dehidrogenase.
Hans Adolf Krebs dan William Arthur Johnson ketika berada di Universitas Sheffield menemukan siklus asam sitrat, yang akhirnya menjadi penerima hadiah nobel pertama untuk fisiologi atau kedokteran pada tahun 1953. Siklus tersebut kadang disebut siklus asam sitrat bernama siklus krebs.
Proses terjadinya Siklus Krebs
Berikut skema dari siklus krebs. Siklus Krebs diawali dengan masuknya Asetil CoA (beratom C2) yang bereaksi dengan asam oksaloasetat (beratom C4) menghasilkan Asam Sitrat (beratom C6).
![]() |
Secara bertahap Asam sitrat melepaskan 2 atom C nya sehingga kembali menjadi asam oksaloasetat (beratom C4), peristiwa ini diikuti dengan reaksi reduksi (pelepasan elektron & ion hidrogen) oleh NAD+dan FAD+ menghasilkan 2 molekul NADH2, 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP. Dari seluruh rangkaian peristiwa siklus Krebs dihasilkan: 4 molekul CO2, 6 molekul NADH2 , 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP.
Langkah-langkah proses siklus krebs secara lengkap dan singkat sebagai berikut, dilansir dari laman penelitian mahasiswa Universitas Jember:
1. Penggabungan molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk asam sitrat. Enzim yang digunakan dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase.
2. Tahap kedua yang disebut isomerase sitrat dibantu oleh enzim akonitase yang menghasilkan isositrat.
3. Enzim isositrat dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dengan bantuan NADH. Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon dioksida.
4. Alfa ketoglutarat diubah menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfaketoglutarat dehidrogenase.
5. Suksinil-CoA diubah menjadi suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP digunakan untuk membentuk ATP.
6. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Terjadi hidrasi yaitu penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda (C=C) yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
8. Enzim malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.
Nah detikers, itulah penjelasan mengenai siklus krebs. Apakah kamu sudah memahaminya? Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
(aau/row)