15 Nama Tarian dan Properti Tari yang Digunakan

15 Nama Tarian dan Properti Tari yang Digunakan

Delweys Octoria - detikBali
Jumat, 04 Nov 2022 06:30 WIB
Jadwal Pesta Kesenian Bali (PKB) hari ini Rabu 14 Juni 2022, di antaranya ada pementasan Tari Legong hingga Barong Ket.
Foto: dok. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
-

Dalam seni tari tradisional, penari akan menyampaikan sebuah pesan dan cerita dalam bentuk tarian serta membawa identitas kultural mereka. Agar cerita tersebut dapat tersampaikan dengan baik, penggunaan properti merupakan hal yang sangat krusial. Selain mempermudah penari untuk menyampaikan pesan, properti juga berguna untuk menambah estetika.

Tari tradisional Indonesia juga banyak yang menggunakan properti tambahan. Ingin tahu apa saja nama tarian dan properti tari yang digunakan? Simak sampai habis artikel ini!

Daftar Tarian yang Menggunakan Properti Tari

Properti adalah peralatan yang dipegang atau dimanfaatkan oleh penari. Jenis properti tari berbeda-beda, tergantung dari makna dalam tarian tersebut. Inilah nama tarian dan properti tari dalam tari tradisional Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tari Topeng

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. senibudayabetawi.com

ADVERTISEMENT

Tari Topeng merupakan kesenian tari khas Betawi. Seperti namanya, ciri khas dari tari daerah ini adalah penggunaan topeng sebagai properti. Eksistensi tari Topeng sudah ada sejak abad ke-19 yang muncul di tengah komunitas Betawi Ora. Biasanya, tari ini ditampilkan dengan cara keliling atau saat hajatan.

Sama seperti ondel-ondel, masyarakat Betawi percaya bahwa tari Topeng bisa menjauhkan bala (kesialan). Semakin berkembangnya zaman, kepercayaan magis terhadap tari Topeng mulai pudar. Saat ini, tari Topeng berfungsi sebagai kesenian penghibur masyarakat saat acara-acara orang Betawi.

Tari topeng biasanya diiringi lagu Gonjingan Tetopengan yang berbentuk nasihat atau pantun. Sementara, alat musik pengiringnya adalah bende, kenong, rebab, kecrek, kecrek, gong, kempul dan kendang.

Tari Topeng dipentaskan oleh 3 penari wanita, masing-masing menggunakan warna topeng yang berbeda. Arti dari warna topeng tersebut adalah:

  • Topeng warna putih (Panji), menggambarkan keanggunan, kesucian, kesakralan dan kebijaksanaan.
  • Topeng warna merah (Kelana), menggambarkan karakter yang keras, garang, kasar dan gagah.
  • Topeng warna merah muda (Samba), menunjukan sifat terampil, ceria, bersemangat dan tangkas.

2. Tari Piring

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama.Foto: Dikhy Sasra

Tari Piring berasal dari Sumatera Barat. Dilansir laman Kemendikbud, tarian ini sudah eksis sejak abad ke-12 saat masyarakat Minangkabau masih percaya dengan dewa-dewa. Pada zaman itu, tarian ini adalah bentuk pemujaan masyarakat terhadap Dewi Padi. Namun, semakin berkembangnya zaman fungsi tari ini diubah menjadi sarana hiburan.

Tari Piring ditampilkan berkelompok dengan gerakan yang energik dan lincah. Cerita tari Piring tergambar jelas dari gerakannya, yaitu menggambarkan aktivitas keseharian masyarakat Minangkabau yang sedang menanam padi di sawah. Gerakan-gerakan tersebut antara lain gerak baguliang (berguling), manyabik (menyabit), gerak mengirik (mengirik padi) dan gerak batanam (bertanam).

Salah satu hal yang menarik dari tari Piring adalah penggunaan 2 piring sebagai properti. Piring yang digunakan biasanya terbuat dari keramik. Kemudian piring tersebut akan dipegang dikedua tangan penari dan diayun-ayunkan dengan indah.

Dikutip jurnal 'Makna Pesan dan Tari Tradisional' yang ditulis Siti Fatonah, menjelaskan bahwa properti piring melambangkan harapan kemakmuran dan rasa syukur atau pemberian Tuhan yang Maha Esa.

Tari Piring masih sering ditampilkan dalam acara-acara penting masyarakat Minangkabau, termasuk pesta rakyat baralek (pernikahan adat) dengan harapan pengantin selalu diberi kemudahan dan berlimpah rezeki.

3. Tari Pakarena

Flash mob Tari Pakarena digelar di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulsel.Foto: Hermawan Mappiwali/detikcom

Tari Pakarena atau tari Kipas Pakarena berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Tari Pakarena menceritakan penghuni langit (dewa) yang mengajarkan manusia cara bertahan hidup dengan mencari makan dan bercocok tanam di bumi.

Dilansir laman Kemendikbud, jumlah penari dalam tari Pakarena adalah 4 orang dengan iringan lagu Dongang-dongang dan alat musik seperti gandrang (semacam gendang) dan puik-puik (alat musik tiup mirip seruling).

Seperti namanya, properti yang digunakan dalam tarian ini adalah kipas. Kipas dimainkan dengan tangan kanan penari. Biasanya kipas yang digunakan adalah kipas lipat berukuran besar.

4. Tari Pa'dupa Bossara

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. Pemkab Kepulauan Selayar

Satu lagi tarian dengan properti unik dari Sulawesi Selatan, yaitu Tari Pa'dupa Bossara. Fungsi dari tarian ini adalah ucapan selamat datang dari masyarakat Bugis kepada tamu penting. Namun sekarang, tarian tersebut juga dipentaskan di acara-acara lain.

Tari Pa'dupa Bossara dipentaskan oleh sekelompok penari wanita yang mengenakan Baju Bodo, pakaian adat Sulawesi Selatan dan diiringi oleh alat musik rebana dan puik-puik.

Properti yang digunakan dalam tarian ini adalah bosara yang berfungsi untuk membakar dupa. Maka dari itu, tarian ini dinamakan Pa'dupa Bosara. Bosara adalah piring khas suku Bugis yang terbuat dari besi. Bosara harus dilengkapi oleh penutup bernama pattongko bosara yang terbuat dari kayu dan dilapisi kain warna-warni.

Biasanya bosara berisi beras dan bunga untuk ditaburkan, namun banyak juga yang mengganti isinya dengan kertas warna-warni. Bosara juga biasa diisi oleh kue-kue untuk dihidangkan kepada tamu.

5. Tari Kuda Lumping

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut memainkan Kuda Lumping di TemanggungFoto: Dok. Pemprov Jateng

Tarian yang satu sangat lekat dengan kesan ekstrim dan berbahaya. Tari Kuda Lumping atau Jaran Kepang adalah tarian khas Jawa yang ditampilkan oleh sekelompok pria/wanita yang membawa kuda lumping.

Dikutip jurnal 'Kesenian Kuda Lumping' yang ditulis Caecilia Hardiarini dan Aldhila Mifta Firdhani, tari ini mengumpamakan para prajurit penunggang kuda. Tari Kuda Lumping sering ditampilkan dalam Jathilan, Reog, Doger atau tari kreasi daerah. Penampilan tari Kuda Lumping identik dengan penari yang kesurupan, memakan beling, serta menunjukkan kekebalan tubuh. Semua itu adalah bagian dari atraksi dan menjadi daya tarik dari tarian ini.

Sebagai properti, penari membawa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu Kemudian di cat dengan warna terang, lengkap dengan rambutnya yang terbuat dari sabut kelapa, tali atau bahan lainnya. Kuda lumping ini yang nantinya akan dijadikan tunggangan oleh penari.

6. Tari Bubu

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. indonesiakaya.com

Sebagai salah satu provinsi dengan garis pantai terpanjang di Sumatera, menangkap ikan bersama adalah salah satu tradisi masyarakat Bengkulu. Dilansir laman Kemendikbud, tradisi menangkap ikan ini melahirkan tarian kreasi bernama tari Bubu.

Jumlah penari pada tari Bubu selalu genap dan berpasang-pasangan. Diiringi oleh gendang, akordian, gitar dan bass bertempo cepat yang membuat gerakan tari Bubu cenderung energik. Keunikan dari tari ini adalah penari yang membawa bubu atau penangkap ikan.

Bubu adalah alat penangkap ikan dari rotan yang berbentuk tabung. Sampai sekarang, masih banyak masyarakat Bengkulu yang menggunakan bubu untuk menangkap ikan. Tarian ini merupakan simbol apresiasi masyarakat Bengkulu terhadap kekayaan bahari.

7. Tari Bondan

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. Pemkot Surakarta

Tari Bondan merupakan tari tradisional dari Surakarta, Jawa Tengah. Dilansir laman Pemerintah Kota Surakarta, tari Bondan sudah eksis sejak zaman Kerajaan Mataram Lama. Pada saat itu, tarian ini wajib ditampilkan oleh para kembang desa untuk menunjukan kecantikan dan sosok keibuan. Jika dilihat-lihat, gerakan dalam tarian ini memang sangat anggun dan gemulai.

Ciri khas dari tari Bondan adalah properti yang dibawa penari, seperti payung, boneka, kendi dan bakul nasi. Properti ini perlu dibawa penari agar pesan dalam tarian bisa tersampaikan dengan baik, karena makna yang terkandung dalam setiap properti juga berbeda.

  • Payung, biasanya terbuat dari kertas sebagai simbol perlindungan ibu terhadap anak-anaknya.
  • Kendi, mengambarkan kasih sayang danperjuangan ibu dalam menghidupi anak-anaknya.
  • Bakul nasi, menggambarkan seorang wanita yang mengurus anak-anaknya dan membantu suaminya bekerja.
  • Boneka, sebagai simbol sifat keibuan dan menceritakan kasih sayang ibu terhadap anak-anaknya.

Tari Bondan terbagi menjadi 3 jenis dengan makna filosofis yang berbeda-beda. Jenis tari Bondan antara lain:

  • Bondan Cinogo, menggambarkan rasa cinta kasih seorang ibu pada anaknya yang telah meninggal.
  • Bondan Mardisiwi, menceritakan kebahagiaan seorang ibu yang baru saja melahirkan.
  • Bodan Tani, menceritakan perjuangan ibu dalam berumah tangga.

8. Tari Gantar

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. Kemdikbud

Tari Gantar adalah salah satu tari yang berasal dari Kalimantan Timur, tepatnya Suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq. Dikutip dari buku 'Tari Gantar Kebanggaanku' karangan Hanatri, tari Gantar dibawakan pada upacara tanam padi. Sekarang, tari Gentar juga ditampilkan pada acara lain dan penyambutan tamu.

Keunikan dari tari Gantar adalah properti penarinya. Terdapat 2 properti yang digunakan, yaitu:

  • Senak, menggambarkan kayu penumbuk untuk melubangi tanah. Biasanya berukuran 1,5 m dan dipegang tangan kiri.
  • Kusak, bambu yang berisi padi-padian yang melambangkan benih padi dan wadahnya. Biasanya berukuran 30 cm dan dipegang tangan kanan.

9. Tari Kancet Ledo/Tari Gong

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. Kemdikbud

Selain Tari Gantar, Suku Dayak juga memiliki tari daerah lain yaitu tari Kancet Ledo atau tari Gong. Seperti yang kita tahu, gong adalah alat musik yang terkenal untuk mengiringi instrumen lagu. Dalam tari Kancet Ledo, penarinya membawa gong sebagai properti.

Nantinya, penari akan menari di atas gong. Gerakan dalam tarian ini terlihat mudah namun butuh keseimbangan yang baik. Makna yang terkandung menggambarkan kelembutan, kecantikan dan kepandaian seorang wanita.

Tari Kancet Ledo ditampilkan oleh sekelompok wanita. Tarian ini berfungsi sebagai sarana ritual dan hiburan yang dipentaskan dalam acara pernikahan dan ritual sakral dalam upacara Dangai (panen padi). Selain itu sering juga ditampilkan untuk penyambutan tamu, kelahiran bayi dan pernikahan.

10. Tari Kancet Lasan

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. indonesiakaya.com

Tarian Suku Dayak lain dengan properti yang unik adalah tari Kancet Lasan. Tarian ini dibawakan oleh sekelompok wanita Suku Dayak Kenyah dalam upacara panen raya. Biasanya terdiri dari 2-6 orang.

Tari Kancet Lesan menceritakan burung Enggang, yaitu burung kebanggaan suku Dayak Kenyah yang melambangkan keagungan dan kepahlawanan. Gerakan dalam tari ini hampir mirip dengan tari Kancet Ledo, namun properti yang digunakan berbeda. Tari Kancet Lasan lebih fokus menampilkan kecantikan bulu-bulu yang dibawanya. Bulu tersebut menggambarkan burung Enggrang.

11. Tari Legong

Jadwal Pesta Kesenian Bali (PKB) hari ini Rabu 14 Juni 2022, di antaranya ada pementasan Tari Legong hingga Barong Ket.Foto: dok. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

Tari Legong adalah salah satu tari treadisional kebanggaan masyarakat Bali. Pada zaman dulu, tari Legong ditampilkan pada acara keagamaan sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan yang melimpah. Namun sekarang, tari Legong juga ditampilkan dalam acara penyambutan tamu dan hiburan.

Dalam menampilkan tari Legong, penari wajib membawa kipas sebagai properti. Kipas tari Legong memiliki corak yang mewah akan menambah kesan anggun dari penari. Warna kipas disesuaikan dengan warna busananya, antara warna hijau, merah, kuning dan ungu.

12. Tari Kancet Papatai

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. 20detik

Satu lagi tari tradisional dari Suku Dayak dengan properti yang unik adalah tari Kancet Papatai. Berbeda dengan tari Kancet Ledo dan Kancet Lasan yang menggambarkan kelembutan, tari Kancet Papatai adalah tarian perang. Maknanya untuk menggambarkan pertahanan, semangat dan cara berperang melawan musuh.

Diiringi lagu Sau Paku dan alat musik Sampe, gerakan penari harus lincah, gesit, dan harus penuh semangat, bahkan diselingi oleh pekikan. Uniknya, gerakan-gerakan dalam tarian ini juga seperti sedang berperang, ditambah properti yang sangat mendukung cerita tersebut.

Tari Kancet Papatai menggunakan properti yang cukup berat, properti-properti tersebut antara lain:

  • Mandau, senjata tradisional Suku Dayak yang dikeramatkan. Bermakna sebagai senjata untuk perlindungan diri dan menyerang musuh.
  • Kelembit, perisai yang terbuat dari besi ringan dengan ukiran khas Suku Dayak. Maknanya untuk menangkis serangan musuh.

13. Tari Piring Gelas

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. Kemdikbud

Tari Piring Gelas berasal dari Kabupaten Musirawas, Sumatera Utara. Dilansir laman Kemendikbud, dulunya tarian ini merupakan bagian dari ritual panen hasil bumi di zaman agresi Belanda. Bahkan, tarian ini juga digunakan sebagai upaya untuk mengelabui musuh.

Properti yang digunakan dalam tarian ini adalah piring dan gelas, namun properti tersebut tidak dipegang oleh penari. Pring dan gelas akan ditumpuk sedemikian rupa dan dipijak oleh penari. Tentunya, penari harus memiliki keseimbangan tubuh yang baik.

14. Tari Serimpi

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. indonesiakaya.com

Tari yang satu ini berasal dari Yogyakarta, yaitu tari Serimpi. Dulunya, tarian ini sangat sakral sehingga hanya ditampilkan oleh kalangan keraton, baik Yogyakarta maupun Keraton Surakarta. Makna yang terkandung dalam tarian ini ialah nilai luhur dan pengendalian hawa nafsu, tingkah laku serta ajaran kebaikan untuk manusia.

Tari Serimpi dipentaskan oleh 4 wanita yang menyimbolkan 4 arah mata angin. Dilansir laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, tari Serimpi menggunakan beberapa properti seperti cundrik (keris kecil) yang diselipkan pada bagian kiri badan penari, jebeng, tombak dan jemparing (busur & anak panah). Dulu juga menggunakan pistol yang diisi peluru sungguhan. Tujuannya sebagai bentuk perlindungan diri terhadap serangan Belanda.

15. Tari Rejang Dewa

Contoh tari tradisional di Indonesia.Foto: dok. Dinas Kebudayaan Buleleng

Selain tari Legong, Bali juga memiliki tari Rejang. Tari Rejang merupakan tarian sakral dalam kegiatan ritual umat Hindu Bali. Uniknya, tarian ini ditampilkan berkelompok oleh gadis yang belum mengalami menstruasi. Maka dari itu, penari biasanya masih sangat muda.

Tari Rejang sendiri ada beberapa jenis. Salah satu yang paling istimewa adalah tari Rejang Dewa, karena tidak boleh ditampilkan di tempat-tempat suci, seperti halaman jero (dalam) atau jabe (luar) tengah di pura.

Properti yang digunakan dalam tarian ini adalah selendang polos kuning sebagai lambang kebaikan dan meredupkan kejahatan. Selain itu, penari juga menggunakan cepuk tenun warna kuning yang berfungsi sebagai penolak bala.

Wah, properti yang digunakan dalam tarian tradisional Indonesia sangat unik, bukan? Menurut detikers mana properti yang paling menarik? Coba jawab di kolom komentar, ya!




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads