- Apa Itu Seni Dekoratif?
- Jenis-jenis Seni Dekoratif 1. Seni Dekoratif Figuratif 2. Seni Dekoratif Geometris
- Bentuk dan Gambar Dekoratif yang Umum 1. Motif Geometris 2. Motif Tumbuh-tumbuhan 3. Motif Binatang 4. Motif Manusia 5. Motif Gunung, Air, Awan Batu-Batuan dan Lainnya 6. Motif Kreasi atau khayalan
- Langkah dan Cara dalam Membuat Motif Hias pada Seni Dekoratif
- Teknik Penyelesaian 1. Teknik hitam-putih 2. Teknik warna
- Contoh Seni Dekoratif
Seni dekoratif memiliki tujuan untuk membuat benda menjadi lebih indah. Untuk memperoleh objek dari gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami. Apa pengertian seni dekoratif? Apa saja jenis dan contohnya? Simak penjelasan di bawah ini!
Apa Itu Seni Dekoratif?
Menurut Buku Panduan Guru Seni Rupa, seni dekoratif merupakan karya yang dibuat untuk menghias sebuah ruangan, lukisan, bangunan dan lain sebagainya. Contohnya yaitu ragam hias yang ada di kain dari berbagai daerah di Indonesia atau hiasan yang ada pada bangunan, gerabah dan sebuah meubel.
Sehingga, bisa diartikan bahwa seni dekoratif adalah lukisan atau karya lainnya yang mengandalkan hiasan sebagai unsur utama. Seni dekoratif merupakan kemampuan untuk membuat tampilan suatu objek menjadi lebih cantik dan indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis Seni Dekoratif
1. Seni Dekoratif Figuratif
Seni dekoratif figuratif adalah jenis seni yang meniru bentuk atau figur dari alam, misalnya manusia dengan ragam kegiatannya, hewan dengan berbagai bentuknya, hingga pemandangan alam seperti laut, gunung, bukit dan lain sebagainya.
Meski penggambarannya menyerupai bentuk alam serta kehidupan nyata, karya ini tidak serta merta meniru secara persis realitas tersebut
2. Seni Dekoratif Geometris
Berbeda dengan seni dekoratif figuratif, seni jenis ini tidak terikat dengan bentuk-bentuk alam dan realita nyata. Seni dekoratif jenis ini dikembangkan dari bentuk geometris, lalu digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Motif ini berkembang dari bentuk titik, garis atau bidang yang berulang, dari yang sederhana hingga rumit.
Bentuk dan Gambar Dekoratif yang Umum
1. Motif Geometris
Motif geometris memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur, misalnya garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat dan lain sebagainya. Mulanya, ragam hias dibuat dengan guratan-guratan, mengikuti benda yang dihias.
Lalu, pada perkembangannya, motif ini diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, misalnya digambar, dipahat atau dicetak.
![]() |
2. Motif Tumbuh-tumbuhan
Penggambaran motif tumbuhan dilakukan dengan cara natural maupun hasil gubahan atau stirilisasi, tergantung dengan keinginan sang seniman. Selain itu juga tergantung pada lokasi atau lingkungan dari tumbuhan yang dijadikan objek.
![]() |
3. Motif Binatang
Penggambaran binatang sebagian besar merupakan hasil dari gubahan, jarang berupa natural. Meski begitu, bentuk dan jenis binatang yang digubah masih mudah dikenali.
Dalam visualisasinya, terkadang, bentuk binatang hanya diambil pada bagian tubuh tertentu dan dikombinasikan dengan motif lain. Biasanya jenis binatang yang dijadikan objek adalah burung, singa, ular, kera dll
4. Motif Manusia
Motif manusia merupakan karya yang menggunakan objek manusia yang digambar dengan penggayaan bentuk. Manusia dalam penciptaan motif memiliki beberapa unsur, yaitu terpisah dan menyatu.
![]() |
5. Motif Gunung, Air, Awan Batu-Batuan dan Lainnya
Motif benda alam seperti batu, air awan biasanya digubah menjadi suatu motif dengan karakter tertentu. Misalnya, motif bebatuan ditempatkan di bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias.
![]() |
6. Motif Kreasi atau khayalan
Motif kreasi atau khayali adalah hasil daya dan imajinasi manusia. Misalnya, motif ikan duyung, raksasa dan makhluk gaib lainnya.
Langkah dan Cara dalam Membuat Motif Hias pada Seni Dekoratif
1. Tentukan tema. Dalam membuat sebuah gambar, tentu membutuhkan sebuah tema sebagai patokan.
2. Proyeksikan tema ke dalam sketsa atau rancangan atau gambar berupa motif hias pada kertas yang sudah disediakan atau pada benda tertentu
3. Motif hias berupa stilasi dari alam (flora, fauna, alam, benda) abstrak atau geometris
4. Gambar akhir bisa hitam putih atau berwarna
5. Warna-warna bisa diambil dari pewarna buatan maupun alam.
Teknik Penyelesaian
Penyelesaian bertujuan membuat karya menjadi lebih indah dan gambar akan tampak lebih jelas. Berikut beberapa teknik yang bisa digunakan untuk finishing:
1. Teknik hitam-putih
Penyelesaian suatu karya ornamen yang memanfaatkan tinta atau pensil hitam. Teknik ini bertujuan untuk menimbulkan kesan gelap-terang-penyinaran, kesan jarak dan kesan volume. Ada tiga sistem yang bisa dilakukan:
-Arsiran (searah, bebas, dusel)
-Pointilis, penyelesaian dengan menggunakan titik-titik
-Sungging atau gradasi menggunakan tinta China atau tinta bak dari tipis ke tebal atau sebaliknya
2. Teknik warna
Teknik warna merupakan jenis finishing yang menggunakan warna sebagai unsur pokok. Ada dua sistem yang bisa dilakukan
-Plakat, menerapkan warna secara plakat (poster) dengan warna yang diinginkan
-Gradasi (warna tersusun)dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari gelap ke terang maupun sebaliknya
-Gelap-terang, menerapkan warna dari gelap ke terang
Contoh Seni Dekoratif
Mengutip britanica, gambar dari dekoratif diaplikasikan pada berbagai macam benda seperti keranjang, keramik, tembikar, perhiasan hingga pakaian. Adapun beberapa coraknya ialah:
1. Ornamen primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba. Ciri-cirinya adalah tegas, sederhana, kaku serta goresan spontan.
2. Ornamen klasik, yaitu karta seni ornamen yang mencapai puncak perkembangannya atau telah mencapai tatanan estetis tertinggi. Karya iin sydag memiliki susunan dan irama yang baku, sehingga sulit diubah. Contohnya ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, hingga Bali.
3. Ornamen Tradisional, yaitu ragam hias yang berkembang secara turun temurun, namun tetap digemari dan dilestarikan. Ornamen ini mungkin berasal dari seni klasik atau seni primitif, namun setelah mendapat pengolahan tertentu dilestarikan kemanfaatannya.
Seni ornamen tradisional merupakan pembauran dari seni klasik dan primitif.Contohnya adalah motif tradisional Yogyakarta, Pekalongan yang dominan dengan motif klasik dan Irian Jaya hingga Kalimantan yang coraknya lebih primitif.
4. Ornamen Modern yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik maupun primitif. Ornamen in bersifat individu.
Itulah pengertian seni dekoratif beserta jenis dan contohnya. Semoga informasi ini bermanfaat detikers.
(elk/row)