Beban Puncak Listrik Bali Diprediksi Naik Jadi 980 MW Saat G20

Road to G20

Beban Puncak Listrik Bali Diprediksi Naik Jadi 980 MW Saat G20

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 01 Nov 2022 12:22 WIB
Suasana kegiatan Apel Siaga Kesiapan PLN Menghadapi Presidensi KTT G20 pada Selasa (1/11/2022) di Peninsula, Badung, Bali.
Suasana kegiatan Apel Siaga Kesiapan PLN Menghadapi Presidensi KTT G20 pada Selasa (1/11/2022) di Peninsula, Badung, Bali. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri
Jakarta -

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memprediksi beban puncak listrik di Bali akan meningkat menjadi 980 megawatt (MW) saat KTT G20 berlangsung. Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Apel Siaga Pengamanan Ketenagalistrikan KTT G20 dan Yantek Optimization pada Selasa (1/11/2022) di Peninsula, Badung, Bali.

"Beban puncak di Bali saat ini sekitar 846 megawatt dan diperkirakan saat KTT G20 akan meningkat menjadi 980 megawatt. Sedangkan daya mampu pasok untuk di Bali kami tingkatkan dari 1.300 sekian megawatt menjadi 1.400 sekian megawatt," ucap Darmawan.

Darmawan mengklaim PLN memiliki kelebihan pasokan listrik yang membuat sistem kelistrikan di Bali aman. Apalagi perusahaan setrum negara itu merelokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati yang memiliki daya 100 megawatt.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi sistem kelistrikan Bali balance antara pasokan dengan beban saat hari puncaknya G20," kata Darmawan.

Darmawan menambahkan apel hari ini digelar untuk memastikan persiapan seluruh pihak dalam mensukseskan KTT G20. "Apel ini bukanlah akhir, tapi ini hanya titik awal agar tim PLN bisa bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk melakukan suatu training, simulasi, gladi kotor secara intensif dari hari ini sampai G20 berakhir dengan lancar," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menerbitkan Surat Edaran 35425/SEKRET/2022. Edaran itu menyebutkan sekolah dan perguruan tinggi yang berada di Kuta, Kuta Selatan, hingga Denpasar Selatan diminta menerapkan belajar daring pada 12-17 November besok. Perkantoran di wilayah tersebut juga diminta menerapkan sistem work from home (WFH) mulai 12-17 November mendatang. Adapun, KTT G20 akan berlangsung pada 15-16 November 2022.




(gsp/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads